Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image yan osmana

Getirnya Cinta PSK

Sastra | Wednesday, 27 Jul 2022, 21:28 WIB

Getirnya Cinta PSK.

"Beb, Aku Pulang yah.."

klengting bunyi nada pesan watsshap ku. Salah satu pesan di HP ku. Dari kekasihku, yang hendak pergi dari kos-kosan kecilku. Yang sedari sore menunggu kepulangan ku yang tengah menemani pelanggan setia ku. "Kamu jaga kesehatan ya, istirahat kalau cape. Aku selalu setia menunggumu, disaat kau tengah bermadu kasih ." katanya.

Getir banget perasaanku. Semua ruang dipori-pori kulitku seakan penuh kesalahan. Ah maafkan aku sayang, batinku bergumam.

Saat seperti ini, entah kenapa perasaanku galau tidak karuan. Campur aduk jadi satu antara senang dan haru membaca pesan watsshapnya. Aku senang karena ternyata ia bisa begitu setia kepadaku padahal dia tahu pekerjaanku seorang Pekerja Seks Komersial. Serta haru, sedih, karena aku tetep melayani tamuku disaat ia datang menungguku, untuk diajak makan terus jalan-jalan.

Sungguh waktu begitu cepat berjalan baginya, tapi bagiku begitu lambat sekali. Ditengah dekapan pelanggan yang tengah asik melampiaskan rasa kangennya. Lantaran sekian purnama baru berjumpa akibat usaha diluar sana.

Ia meninggalkan kosanku, mungkin dengan perasaan yang kecewa. Sedangkan aku hanya ngasih harapan datang secepat mungkin.

Aku membalas pesan watsshapnya, sambil curi-curi kesempatan dengan pelanggan. Jujur hatiku teriris saat menulis pesan Getirnya Cinta PSK.

"Beb, Aku Pulang yah.."

klengting bunyi nada pesan watsshap ku. Salah satu pesan di HP ku. Dari kekasihku, yang hendak pergi dari kos-kosan kecilku. Yang sedari sore menunggu kepulangan ku yang tengah menemani pelanggan setia ku. "Kamu jaga kesehatan ya, istirahat kalau cape. Aku selalu setia menunggumu, disaat kau tengah bermadu kasih ." katanya.

Getir banget perasaanku. Semua ruang dipori-pori kulitku seakan dipenuhi kesalahan. Ah !!, maafkan aku sayang, batinku bergumam.

Saat seperti ini, entah kenapa perasaanku galau tidak karuan. Campur aduk jadi satu antara senang dan haru membaca pesan watsshapnya. Aku senang karena ternyata ia masih bisa begitu setia kepadaku, padahal dia tahu pekerjaanku seorang Pekerja Seks Komersial. Serta haru dan sedih, karena aku tetep melayani tamuku, disaat ia datang menungguku, untuk diajak makan terus jalan-jalan.

Sungguh waktu begitu cepat berjalan baginya, tapi bagiku begitu lambat sekali. Ditengah dekapan pelanggan, yang tengah asik melampiaskan rasa kangennya. Lantaran sekian purnama baru berjumpa akibat usaha diluar sana.

Ia meninggalkan kosanku, mungkin dengan perasaan yang kecewa. Sedangkan aku hanya bisa ngasih harapan datang secepat mungkin.

Aku membalas pesan watsshapnya, sambil curi-curi kesempatan dengan pelanggan. Jujur hatiku ter iris saat menulis pesan balasan...

"Maafkan aku, sayang. Aku masih bersama pelanggan. Maafkan aku sayang. Aku pingin memelukmu sambil menangis dibahumu. Setelah ini aku langsung pulang ke kosan sayang".

Hati-hati dijalan kekasihku. maafkan aku yang tak tahu diri dan tak punya hati ini. Dan saat ini, aku belum bisa mengantarmu seperti saat-saat kemarin. Pas kamu datang, tak ada pelanggan ku datang.

Terima kasih sayang, kamu masih cita dan percaya sama aku. Padahal aku belum pernah memberimu kebahagian seperti aku memberikan kepada para pelanggan setiaku.

Hati-hati, cinta ku sayangku. Aku berjanji dalam waktu dekat, akan kutinggalkan dunia hitam ini, dan hidup bersamamu. Walaupun orang tuamu dan keluarga besarnya tak merestui hubungan kita.

Ah memang tidaklah sebaik yang kita kira. Harapan cita-cita kadang terbentur dengan norma. Tanpa ada rasa belas kasih menghakimi perasaan cinta .

Kamu orang baik, berpendidikan, Karis sukses, punya ilmu agama baik. Pun dengan lingkungan keluargamu. Sedangkan aku, entah darimana, orang tuaku aja tak tahu. Hanya sodara angkat yang membesarkanku.

Tapi aku percaya dunia ini tak seluas daun kelor. Sayang.. aku percaya. Aku pasti menemukan kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku.

Selamat jalan, sayang.. Vidio call aku saat sampai rumah. Ingat yah. Tapi selagi kau sempat sayang. Percayalah, aku sangat mencintai mu.. kubalas watsshap kekasihku ditengah linangan air mata di iringi sepegal lirik lagu Ronan Keating If tomorrow never comes

Will she know how much I loved her

Did I try in every way

To show her every day

That she's my only one

If my time on earth were through

And she must face this world without me

Is the love I gave her in the past

Gonna be enough to last

If tomorrow never comes.

"Maafkan aku, sayang. Aku masih bersama pelanggan. Maafkan aku sayang. Aku pingin memelukmu sambil menangis dibahumu. Setelah ini aku langsung pulang ke kosan sayang".

Hati-hati dijalan kekasihku. maafkan aku yang tak tahu diri dan tak punya hati ini. Dan saat ini aku belum bisa mengantarmu seperti saat-saat kemarin. Pas kamu tak ada pelanggan ku datang.

Terima kasih sayang, kamu masih cita dan percaya sama aku. Padahal aku belum pernah memberimu kebahagian seperti aku memberikan kepada para pelanggan setiaku.

Hati-hati, cinta ku sayangku. Aku berjanji dalam waktu dekat, akan kutinggalkan dunia hitam ini, dan hidup bersamamu. Walaupun orang tuamu dan keluarga besarnya tak merestui hubungan kita.

Ah memang tidaklah sebaik yang kita kira. Harapan cita-cita kadang terbentur dengan norma. Tanpa ada rasa belas kasih menghakimi perasaan cinta .

Kamu orang baik, berpendidikan, Karis sukses, punya ilmu agama baik. Pun dengan lingkungan keluargamu. Sedangkan aku, entah darimana, orang tuaku aja tak tahu. Hanya sodara angkat yang membesarkanku.

Tapi aku percaya dunia ini tak seluas daun kelor. Sayang.. aku percaya. Aku pasti menemukan kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku.

Selamat jalan, sayang.. Vidio call aku saat sampai rumah. Ingat yah. Tapi selagi kau sempat sayang. Percayalah, aku sangat mencintai mu.. kubalas watsshap kekasihku ditengah linangan air mata di iringi sepegal lirik lagu Ronan Keating If tomorrow never comes

Will she know how much I loved her

Did I try in every way

To show her every day

If my time on earth were through

That she's my only one

And she must face this world without me

Is the love I gave her in the past

Gonna be enough to last

If tomorrow never comes.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image