Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deassy Destiani

10 Tips Bikin Resepsi Pernikahan Impian Dengan Budget 20 Jutaan

Gaya Hidup | Tuesday, 07 Sep 2021, 22:28 WIB
sumber gbr : https://pixabay.com/id/photos/matahari-terbenam-pernikahan-siluet-698501/

Sahabat, tidak semua orang beruntung punya orang tua kaya dan bisa membiayai pernikahan anaknya dengan mewah. Banyak juga pasangan yang harus membiayai sendiri pernikahannya. Bisa jadi karena orang tuanya sudah pensiun, sudah meninggal, tidak lagi bekerja atau meski masih mampu tapi anaknya tak ingin merepotkan.

Salah satunya saya sendiri. Ketika menikah saya dan suami memutuskan untuk tidak meminta sepeserpun uang dari orang tua. Sebetulnya pesta pernikahan itu tidak perlu mewah dan serba mahal. Justru seharusnya kita pikirkan setelah menikah perlu banyak biaya. Seperti beli rumah, beli perabotan dll. Lebih baik pernikahannya sederhana namun sakral dan unik sehingga tak terlupakan sepanjang hidup Anda.

Lantas bagaimana menyiasati biaya agar pernikahan impian bisa terwujudkan?

Berikut 10 tips dari saya :

1. Cek tabungan untuk menikah. Pastikan budgetnya mau berapa. Calon suami ada uang berapa, istri mau kasih berapa. Setelah itu buat daftar keperluan dan biaya supaya bisa lebih fleksibel dalam memilih apa saja yang dibutuhkan saat pesta pernikahan. Anda juga tidak perlu memaksakan diri untuk membeli hal-hal yang bersifat hanya sebagai pelengkap. Cukup fokus pada hal yang penting saja.

Sumber gbr : https://pixabay.com/id/photos/pasangan-pernikahan-taman-443600/

2. Tentukan lokasi pernikahan. Jika Anda berencana melangsungkan acara pernikahan di rumah, itu artinya Anda bisa melakukan penghematan biaya sewa gedung. Namun, jika Anda akan mengadakan pesta pernikahan di gedung, sebaiknya pilih yang kapasitasnya sesuai dengan jumlah undangan. Waktu itu saya memilih vila di Puncak dengan alasan unik dan pasti orang senang dengan udaranya yang sejuk. Jadi konsepnya 'Garden Party'. Zaman itu belum banyak pesta pernikahan ala garden party. Cocok juga loh buat pesta di masa pandemi karena konsepnya ruang terbuka. Jadi bisa meminimalkan virus yang beredar dalam ruangan.

3. Tentukan jumlah undangan. Selama masa pandemi belum usai, perihal undangan ini harus menjadi perhatian bersama. Tanyakan kepada ketua RT/RW setempat bagaimana aturannya jika mengadakan hajatan pernikahan. Sebab aturan ini seringkali berubah jadi pastikan agar tidak terkena razia atau dibubarkan oleh satgas covid. Pikirkan orang-orang yang Anda harapkan hadir di pernikahan. Jika memang hanya keluarga dan sahabat dekat saja, katering bisa dilakukan sendiri atau dengan melibatkan rekan-rekan dan keluarga. Saya memesan catering dari Ibu kantin di kantor tempat saya bekerja. Jadi dapat harga teman deh plus bonus beberapa food stand dengan menu pempek, bakso dan soto. Lumayan mengirit pengeluaran sebab yang paling banyak budget itu di makanan ini loh.

Sumber gbr : https://pixabay.com/id/photos/pernikahan-suami-istri-2595862/

4. Baju pengantin. Saat ini banyak tempat yang menyewakan baju pengantin, jadi jika ingin lebih irit sewa saja daripada beli. Tapi waktu saya menikah ada sponsor dari Tante yang kebetulan penjahit kebaya. Jadi saya hanya beli kainnya saja dan beliau yang menjahitkan. Nah kalau punya kenalan penjahit boleh juga dimanfaatkan. Sekalian buat endorse di Instagram jadi sama-sama diuntungkan.

5. Akad nikah dan resepsi dijadikan satu hari. Anda bisa melangsungkan akad nikah dan resepsi pada jam yang berurutan untuk menghindari biaya tak terduga. Biasanya kan akad nikah sehari atau dua hari sebelumnya, lalu baru resepsi. Nah biar biaya bisa diminimalkan lebih baik sih sekaligus saja dilangsungkan dalam satu hari itu. Misalnya pagi akad, siangnya resepsi. Jadikan di satu tempat yang sama sehingga tidak perlu pindah lokasi. Mungkin hanya perlu dibedakan saja baju akad nikah dan baju resepsi. Sehingga ada foto dengan nuansa berbeda.

6. Pengisi acara teman sendiri. Untuk memeriahkan acara, Anda bisa meminta sahabat-sahabat dekat untuk bernyanyi saat resepsi. Siapkan saja pemain keyboard dan daftar lagu. Biarkan sahabat-sahabat dan keluarga menyanyi untuk Anda. Pasti mereka juga senang dan terkesan akrab. Waktu saya menikah, MC nya malah direktur tempat saya bekerja. Beliau dengan senang hati menawarkan diri untuk jadi MC saat acara hiburan sekaligus juga menyumbang suaranya. Pastinya ini juga memangkas anggaran karena tak perlu menyewa penyanyi bayaran.

Sumber gbr : https://www.pinterest.com.au/pin/415105290628324486/

7. Berkreasilah saat membuat undangan dan souvenir. Bermula dari rasa sayang kalau bikin undangan terus dibuang, akhirnya saya bikin undangan yang berfungsi sebagai bingkai foto. Setiap sisi undangan dihias dengan kerang dan butiran pasir laut. Di dalam bingkai ada kertas undangan, nantinya bisa diganti jadi foto sendiri sehingga tidak dibuang undangannya. Souvenir beli di Bandung harga murah tapi terkesan ekslusif. Souvenirnya wadah sabun dan tempat lilih dari gerabah yang dikasih kotak nan elegan. Kelihatan mahal padahal harganya saat itu hanya Rp. 2.500 per kotak.

Saat ini undangan bisa lebih ekonomis tanpa harus dicetak. Cukup desain undangan di aplikasi Canva atau minta desain teman lalu sebar online saja. Bisa juga loh buat yang bisa bergerak seperti video agar lebih menarik. Gak perlu pakai biaya untuk antar undangan, cukup sekali klik pakai tangan sudah sampai ke orangnya.

8. Buat Game dan Doorpize. Untuk membuat acara berkesan buatlah game atau doorprize untuk tamu yang hadir. Dijamin seru dan tak terlupakan daripada hanya sekadar salaman, makan lalu pulang. Waktu resepsi pernikahan, gara-gara sebuah permainan, saya malah diceburkan ke kolam renang oleh adik sendiri padahal masih pakai kebaya. Untunglah saat itu para tamu undangan sudah banyak yang pulang jadi meskipun seru tapi gak terlalu malu karena pengantinnya basah kuyup.

9. Manfaatkan keterampilan teman dan kerabat. Kalau punya teman atau kerabat yang memiliki keterampilan, misalnya fotografi atau make up artist, minta tolonglah mereka untuk membantu. Selain bisa mendapatkan harga teman, kamu bisa lebih nyaman bekerjasama karena vendor pernikahanmu adalah orang-orang terdekat yang sudah kita kenal. Saya dulu yang merias Tante sendiri karena dia punya salon dan seorang make up artis. Fotografer teman kantor karena dulu kerja di sebuah media jadi banyak fotografer profesional yang bisa diandalkan untuk foto pernikahan kami.

10. Pilih dekorasi pelaminan minimalis. Dekorasi pelaminan masa kini umumnya lebih sederhana dibandingkan dekorasi pelaminan tradisional. Saya sendiri waktu itu gak pakai pelaminan. Konsep garden party bikin pengantin jalan-jalan ketemu tamu tidak hanya duduk manis di pelaminan saja. Hanya ada dua kursi yang dihias bunga untuk berfoto saja. Dekorasi ruangan juga mengandalkan teman teman yang kreatif mendesain vila jadi lebih segar dengan tambahan bunga dan tanaman.

Kalau dihitung, waktu itu (tahun 2003) saya hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp. 20 juta saja. Itu untuk undangan 300 orang. Sudah termasuk biaya catering, bikin undangan, souvenir, dekor, baju pengantin, sewa dua vila di puncak, baju orang tua dan keluarga inti, make up, hiburan dan fotografer. Kata tamu undangan yang datang, pernikahan saya cukup berkesan karena suasana puncak Bogor yang sejuk meskipun saat itu sempat diguyur hujan. Bahkan jadi trending topic karena konsep garden party yang belum banyak digunakan saat itu.

Zaman sekarang apakah masih relevan budget Rp.20 juta untuk sebuah pernikahan impian? Masih kok. Bahkan saat pandemi ini hotel-hotel menawarkan paket pernikahan mulai dari 10 jutaan. Pandemi membuat hotel-hotel banting harga karena tak ada tamu yang datang. Jadi buat yang mau menikah tahun ini coba saja cari venue hotel yang murah meriah dan tetap bikin berkesan.

Happy Wedding Day..

Deassy M Destiani

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image