Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abdulloh Numan

Sejarah Walisongo dalam Berdakwah Islam di Indonesia

Sejarah | Friday, 22 Apr 2022, 20:45 WIB

Sejarah Walisongo di Indonesia sudah tidak asing lagi dalam menyebarkan agama Islam karena memiliki beragam cerita dan hingga sekarang ini dijadikan tempat wisata religi dengan konsep berziarah.

Sekitar abad 14, Syekh Maulana Malik Ibrahim yang merupakan Sunan Gresik melakukan perjalanan untuk berdakwah ke pulau jawa.

Sehingga beliau merupakan Sunan yang pertama kali menyebarkan Agama Islam hingga akhirnya menjadi istilah Walisongo.

Kisah Walisongo mampu menjatuhkan banyak para raja khusunnya di pulau jawa dengan kesaktian dan karomah yang dimilikinya.

Sejarah Walisongo

Nama Walisongo dan urutannya yakni sebagai berikut

Sunan Gresik : Syekh Maulana, Sunan Ampel : Raden Muhammad Ali, Sunan Bonang : Raden Maulana Makhdum, Sunan Drajat : Raden Qosim, Sunan Giri : Raden Paku, Sunan Kalijaga : Raden Said, Sunan Kudus : Syeh Ja;far Shadiq, Sunan Muria : Raden Prawoto dan Sunan Gunung Jati : Syekh Syarif Hidayatullah

Berbagai jenis metode yang dilakukan para wali sembilan dalam berdakwah, mulai dari ilmu laduni, musik, tempat ibadah, senjata dan lain sebagainya.

Sehingga Walisongo di Nusantara menjadi catatan sejarah Islam yang mampu merubah keadaan Indonesia khususnya di pulau jawa berubah menjadi tentram.

Sebagai negara umat muslim terbesar, mulai dari jawa sumatera, kalimantan, sulawesi, nusa tenggara barat dan lain sebagainya.

Hingga akhirnya jejak perjuangan Walisongo tidak pernah di lupakan dalam proses perjalanan dakwahnya.

Berikut Sejarah Walisongo Yang Lengkap untuk kalian baca untuk mengetahui perjalanan dakwah islamnya : Sejarah Walisongo Lengkap dan Singkat Dalam Menyebarkan Agama Islam

Silahkan kalian baca cerita sejarah walisongo mulai dari sunan gresik hingga sunan gunung jati lengkap dengan sumbernya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image