Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruqyah Kuningan

Anak Indigo Menurut Pandangan Islam

Agama | Thursday, 21 Apr 2022, 23:12 WIB

Kita mungkin sering mendengar di lingkungan sekitar tentang orang yang memiliki indra ke-6, atau yang sekarang biasa disebut indigo. Dikatakan bahwa mereka dapat melihat hal-hal gaib, seperti jin dan juga makhluk setan dan bahkan sesuatu yang telah terjadi atau akan terjadi di masa depan.

Tak jarang mereka juga disebut orang yang unik karena disebut masyarakat memiliki kelebihan. Jadi bagaimana Islam sebenarnya melihat ini? Berikut adalah uraian dan juga pendapat dari beberapa ustadz.

Menurut Ustad Dedi Natadiningrat peruqyah asal Cirebon, Indigo bukanlah kelebihan, melainkan penyakit masalah setan. Informasi yang mereka dapat dari syaithon. Ustadz Dedi Natadiningrat juga meyakini bahwa ketika orang yang mengaku melakukan ruqyah, pasti akan merasa merinding dan juga menimbulkan kerasukan. Jika mereka dapat memperlakukan orang lain, itu hanya upaya iblis untuk menipu manusia.

Dari sekian banyak orang yang melibatkan dukun, hingga paranormal yang biasanya disebut-sebut sebagai orang yang bijaksana, dari sekian banyak yang benar-benar datang, mungkin ada yang benar-benar melakukannya dengan baik, karena ada pemicu yang telah Tuhan buat secara manusiawi. Sampai finis, yang lain gagal," ujarnya.

Dia juga mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari tentang bagaimana Shaython mencuri berita dari langit yang mendukung hal ini.

"Makanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan, Shaython datang ke dukun dan juga teman dukun mereka dan menyampaikan info, dari 100 informasi, memahami 99 kebohongan," lanjutnya.

Terkait hal tersebut, dalam video kajian penelitian yang dipublikasikan Youtube mengklaim bahwa jin pasti akan mencari manusia yang memiliki tingkat kepekaan luar biasa. Tingkat kepekaan yang menjadi perhatian adalah kemampuan indigo yang berasal dari lawan. Ia kemudian meriwayatkan tentang seorang anak indigo pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Pada zaman Nabi ada seorang anak kecil bernama Ibn Sayyad, dia populer karena firasatnya yang sangat akurat dan juga ramalannya. Sebenarnya, dia populer karena bisa meninjau pikiran orang. Hingga suatu saat dia cepat dievaluasi sekaligus ditanya oleh Nabi.

"Apa yang kamu lihat Ibnu Sayyad?" tegas Nabi. Anak itu menjawab, "Wahai Muhammad, aku melihat sebuah singgasana yang dibangun dengan megah di atas air dan juga dikelilingi oleh ular-ular besar."

Setelah itu Nabi menjawab, “Yang kamu lihat adalah singgasana musuh, larilah karena kamu pasti tidak akan memiliki kemampuan melebihi takdir yang sebenarnya telah Allah tetapkan untukmu.” Nabi sendiri tidak menyukai hal-hal seperti itu.

Saat ditanya tentang undang-undang yang mengandalkan perkataan orang indigo, Buya Yahya di jaringan Youtube TV Al-Bahjah (8/5/18) mengaku demikian,

"Manusia, jika dia menceritakan kisah aneh, itu antara imajinasi, sensasi, melihat apa dan banyak lagi. Saat ini bukan wilayah Anda. Jangan tanya, jangan pikirkan, jangan tangani orang seperti itu. Tidak ada permintaan," dia mengklaim.

Buya Yahya mengklaim bahwa tidak diragukan lagi ada penjaga di dunia tasawuf yang telah dibukakan matanya oleh Allah. Namun dia harus memiliki tindakan yang sangat baik serta dia profesional dalam beribadah. Jadi selain itu sihir atau buaian setan.

“Kalau dipandang sebagai pribadi yang alim, profesional dalam shalat, dermawan, alim tidak akan pamer dan juga cerita-cerita seperti itu. Ini bukan organisasi kami,” lanjutnya.

Terakhir, di Youtube Fodamara TV (18/3/16), Ustadz Abdul Somad menjawab pertanyaan jemaahnya tentang masalah nila serta bagaimana Islam memandangnya. Menurutnya, seseorang yang mengaku indigo telah dimasuki musuh. Shaython-lah yang berbisik kepadanya tentang hal-hal yang tidak terlihat serta semua peristiwa di masa lalu atau masa depan.

“Setelah itu dia harus tetap dalam ruqyah syariah untuk memastikan dia sembuh, sehingga dia tidak lagi diganggu oleh jin,” katanya.

Dari beberapa pendapat ustadz di atas, faktornya adalah bahwa nila bukanlah manfaat untuk disenangi atau mungkin dianiaya. Sebaliknya, itu perlu segera disingkirkan dengan ruqyah. Karena sesungguhnya semua itu adalah pengaruh jin dan syaithon.

Jika kita pengikut, setelah itu kita perlu berpikir bahwa hanya Allah yang mengerti segala sesuatu yang tidak terdeteksi.

Referensi : Cara Ruqyah MandiriSite : https://www.ruqyahcirebon.com/atom.xml

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image