Musafir, Ke Mana Engkau Pergi?
Sastra | Thursday, 21 Apr 2022, 09:13 WIBCepat atau lambat, senja menjerat dan malam merambat. Tiba tiba ia seakan menghardik. Menanya pagi yang hilang. Menerkam bayang yang mengendap dalam batang otak.
Duhai, musafir. Ke mana engkau pergi? Apakah mimpi masih menarik? Atau rindu telah terpahat di ufuk jiwa, tentang pertemuan kembali dari perantauan sepi, sepi yang terjebak di sangkar tubuh.
===
Ket. Dalam "Maha Kekasih"
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.