Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Negeri Badai

Sastra | Saturday, 09 Apr 2022, 17:31 WIB
Dok. Pixabay

Bulan jatuh dan pecah. Kota kota dirambat sepi. Mencari wajah dan tubuh di jagat persaingan dan perlombaan maya.

Tangan badai merobek kenangan hujan. Kemarau telah memberatkan jiwa. Ada antrean panjang menunggu nafas. Menunggu suara. Menunggu doa.

Aku tak bisa menangis lagi. Malam begitu polos. Orang orang mencari pecahan bulan. Beberapa orang berkerumun di bawah jembatan. Entah, mungkin ada aroma darah.

Ket: Dalam Peradaban Kota

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image