Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andri Mastiyanto

Hari Air Sedunia 2022 ; Komitmen Danone AQUA Menjaga Kelestarian Air

Info Terkini | Friday, 25 Mar 2022, 11:31 WIB

Indeks pemakaian air di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian wilayah di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi serta Bali dan Nusa Tenggara mempunyai status kritis yakni antara 50% – 100% untuk keperluan domestik, industri dan pertanian.

Menurut data yang dirilis oleh FAO, sekitar 40 persen dari ketersediaan air dari lapisan akuifer digunakan untuk keperluan irigasi, terutama di negara-negara yang kekurangan sumber daya air.

Air tanah merupakan sumber daya yang paling umum digunakan oleh masyarakat untuk mendukung kebutuhan air minum, pertanian, sistem sanitasi, dan kebutuhan industri.

Tepat pada hari selasa, 22 Maret 2022, hari Air Sedunia atau World Water Day 2022 diperingati secara global dengan mengusung tema ‘Groundwater: Making the invisible, visible‘.

Para pembicara webinar bertajuk "Melestarikan Ketersediaan Air Dalam Menghadapi Perubahan Iklim" secara virtual pada Selasa (23/3/2022) I Sumber Foto : AQUA

Untuk itu, bertepatan dengan Hari Air Sedunia, Danone-AQUA menyelenggarakan Webinar bertajuk "Melestarikan Ketersediaan Air Dalam Menghadapi Perubahan Iklim" secara virtual pada Selasa (23/3/2022).

Webinar ini dihadiri berbagai pakar yang sekaligus menjadi pembicara, yaitu ; Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia., Dr. Ir. Muhammad Rizal, M.Sc., Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian PUPR., Tri Agung Rooswiadji selaku Footprint Program Manager, WWF Indonesia., Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia., Dr. Sci. Rachmat Fajar Lubis, Peneliti Air Tanah BRIN.

_

Cerita Kebaikan Danone AQUA

Sebelum para nara sumber menjelaskan esensi dari air dan perubahan iklim, para peserta webinar disuguhi video tentang Cerita Kebaikan Danone AQUA berjudul “Menjaga Sumber Air untuk Keseimbangan Alam”

Manajer Ilmuan Air, Danone AQUA, Arif Fadillah I Sumber Foto : AQUA

Kisah ini diceritakan oleh Arif Fadillah bagian water science AQUA. Arif menyampaikan AQUA sangat concern terutama menyangkut lingkungan dalam penelitian menyangkut air tanah.

Tambahnya, bicara penyediaan air tidak hanya tentang kualitas dan kuantitas, itu kenapa penelitian tentang air tidak dapat dilakukan sendiri oleh Danone-AQUA .

Danone akhirnya berkerjasama dengan Universitas Padjajaran untuk lebih memahami kondisi sumber air dimana Danone merupakan pengguna sumber daya air.

Penelitian ini berupa pengukuran iklim, dari pengukuran tersebut didapatkan data statistik yang akurat mengenai air dibawah permukaan.

Data tersebut dapat membantu memantau berbagai entitas, untuk menjaga dan menjamin komsumsi air, baik itu untuk keperluan rumah tangga, bisnis, dan pertanian,

Penelitian ini memberikan hasil dimana AQUA dapat mengetahui asal-usul sumber air nya, air hujan infiltrasi, air dari didaerah resapan yang mengalir menjadi sumber air AQUA.

Melalui studi hidro isotope AQUA dapat menjaga kualitas dan kuatitas sumber air yang digunakan. AQUA memastikan sumber air yang dikomsumsi tidak tercemar dengan melakukan studi kerentanan air tanah. AQUA berharap terus menyediakan air minum yang berkualitas secara berkelanjutan.

_

Hari Air Sedunia di Mata Danone - AQUA

Vice Presiden Danone Indonesia “Vera Galuh Sugijanto” menyampaikan tema yang diangkat dalam webinar kali ini begitu penting dan menjadi perhatian kita semua, karena menyangkut keberlangsungan manusia yang terkait dengan air.

Hari Air Sedunia mengusung tema ‘Groundwater: Making the invisible, visible‘ I Sumber Foto : design by Andri M

Lanjutnya, bila menilik kilas balik, PBB menginisiasi Hari Air Sedunia sejak tahun 1993. Tujuan utamanya tentu ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya akses air bersih bagi kita semua.

Ibu Vera berpandangan bahwa tujuan besar ini hanya bisa terwujud, jika masing-masing dari kita itu bisa menyumbangkan aksi nyata untuk mengatasi krisis air global yang kita alami bersama.

Komitmen Danone-AQUA pelestarian siklus air I Design by Andri M

DANONE AQUA dapat melaksanakan inisiatif yang berkelanjutan dan berpartisipasi secara aktif sebagai pelaku usaha, tapi juga bagian dari ekosistem yang peduli terhadap pelestarian dan siklus air di Indonesia” jelasnya

Tambahnya, ketersediaan sumber daya air merupakan salah-satu penopang kelangsungan hidup kita. Jumlah air bukan tanpa batas, bahkan mungkin kita tidak tau secara pasti berapa banyak cadangan air yang layak yang dapat digunakan untuk keperluan air minum, irigasi, pertanian, industry dan keperluan sanitasi.

Vice Presiden Danone Indonesia “Vera Galuh Sugijanto” I Sumber Foto : AQUA

Danone Indonesia sebagai pengguna sumber daya air memiliki misi yang secara jelas, untuk bisa terus berkontribusi melindungi sumber daya air secara menyeluruh, dan target kami mencapai positif water impact di tahun 2030. Kami ingin bisa mengembalikan lebih banyak air dari yang kami manfaatkan di tahun 2030” ungkap Ibu Vera

Tujuan Danone tidak mudah ungkap Ibu Vera, bila menilik sejarah, Danone sudah memulai sejak beberapa puluh tahun beroperasi.

Melestarikan Air Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) Danone-AQUA I Sumber Foto : Ratih Anggraeni

Penjelasan Ibu Vera bahwa Danone tidak tinggal diam dengan beberapa aksi konkrit telah Danone lakukan untuk merawat sumber air dan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut diupayakan secara terintegrasi dan komprenhasif dari hulu sampai hilir, diantaranya ;

Di hulu beberapa contoh melalui penanaman pohon secara continue dan termonitor, mengupayakan penyediaan sumur serapan, penyediaan akses air bersih dan sanitasi.

Di bagian tengah tetap berupaya untuk bisa merehabilitasi daerah irigasi dan mendukung pertanian berkelanjutan, serta menyediakan akses air bersih dan sanitasi.

Di hilir, penanaman mangrove Danone, dan pelaksanaan program kali bersih yang diupayakan secara continue.

Selain itu pengelolaan air secara terpadu di daerah aliran sungai (DAS), yang merupakan salah-satu faktor penting dalam menjaga keseimbangan siklus air.

Danone berusaha tetap memastikan para pengguna air di DAS dapat terhindar dari bencana yg terkait masalah air, sehingga tetap menjaga keberlangsungan mata pencahariannya.

Danone-AQUA mengembangkan Kajian Hidrogeologi I Sumber Foto : Ratih Anggraeni,

Dalam hal ini Danone AQUA menjaga kuantitas dan kualitas air di daerah aliran sungai dengan menginisiasi penelitian hidrogeologi, program konservasi, dan pembentukan forum pengguna air.

Hal ini dilakukan untuk memastikan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan di daerah aliran sungai.

Danone percaya bahwa DAS yang dikelola dengan baik, dapat memastikan ketersediaan air tanah tetap terjaga sehingga suplai air ke daerah hilir bisa tejaga keberlanjutannya.

Tidak kalah penting bagaimana kita senantiasa menfaktorkan perubahan iklim yang tidak bisa terhindari. Patut diketahui bahwa perubahan iklim menyebabkan suhu di bumi mengalami peningkatan rata-rata secara konstan.

Ini akan berdampak langsung dengan ketersediaan air tanah yang kita pergunakan. Jumlah air akan semakin berkurang akibat perubahan iklim ini.

Danone juga memastikan validasi dan monitoring yang indenpeden bagaimana inisiatif-inisiatif dan program-program bisa terukur lebih baik. Ini bisa menjadi masukan untuk langkah-langkah berikutnya agar lebih baik dan tetap sasaran.

Pemanfaatan air tanah harus dilakukan secara seimbang, secara bertanggung jawab, dan dilakukan melalui berbagai upaya pendampingan, monitoring, advokasi dan edukasi kepada masyarakat dan komunitas terutama di daerah aliran sungai (DAS). Agar perlindungan siklus dan kesediaan air dapat terjaga dengan baik.

Semua itu sejalan dengan visi Danone “One Planet, One Health”, kita harus menjaga keberlangsungan planet dan bumi kita demi keberlangsungan manusia” penegasan Ibu Vera.

Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia I Sumber Foto : AQUA

Pihak Danone-AQUA yang juga hadir, Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, menyampaikan bahwa Danone-AQUA ikut berkontribusi dalam melindungi sumber daya air tanah secara menyeluruh. Caranya dengan mengembalikan air ke dalam ekosistem, menggunakan air secara bertanggung jawab dan meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat.

Lanjutnya, Danone berkomitmen dalam menjaga sumber daya air untuk keberlanjutan lingkungan dan bisnis bersama masyarakat serta pemangku kepentingan.

_

Groundwater: Making The Invisible, Visible

Muhammad Rizal, Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian PUPR, dalam webinar mengungkapkan tantangan yang dihadapi Indonesia, sehingga Kementerian PUPR harus menjawab dengan pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air yang ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Pentingnya partisipasi masyarakat menyangkut ketersediaan air tanah harus terus diamplifikasi I Sumber Foto : Rachmat Fajar Lubis

Rachmat Fajar Lubis, Peneliti Air Tanah BRIN menimpali bahwa perlunya pemahaman oleh masyarakat menyangkut ketersediaan air tanah harus terus diamplifikasi. Rachmat mengingatkan dalam satu dekade ini persediaannya terus menurun.

Putu Ayu Saraswati, Puteri Indonesia Lingkungan 2020 yang turut hadir sebagai nara sumber di webinar tersebut yang secara konsisten melakukan berbagai langkah peduli lingkungan dan melakukan advokasi di ranah media sosial melihat bahwa perubahan iklim dengan kenaikan suhu yang konstan di berbagai belahan dunia mengakibatkan semakin langkanya sumber air yang dapat digunakan oleh mahluk hidup.

Pembicara lainnya Tri Agung Rooswiadji selaku Footprint Program Manager, WWF Indonesia, memberi pencerahan bahwa pengelolaan air secara terpadu berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) diperlukan untuk menjaga keseimbangan siklus air, dan memastikan para pengguna air di sekitar DAS agar terhindar dari bencana, sehingga dapat mempertahankan mata pencahariannya.

_

Salam sehat - Blogger Udik dari Cikeas

Andri Mastiyanto

twitter : @andriegan I Instagram : @andrie_gan I [email protected]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image