6 Amalan Menjelang Bulan Ramadan
Agama | 2022-03-20 20:57:191. Membayar Utang PuasaCara membayar atau mengqadha puasa Ramadan boleh dilakukan kapan saja. Namun, niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan tetap dilafalkan saat malam harinya. Perlu dijadikan catatan, makruh hukumnya jika mendahulukan puasa sunah daripada puasa qadha. Mengacu pada berbagai tafsir. Namun jika berdasarkan pada SK ketua Baznas Nomor 7 Tahun 2021 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, maka besaran fidyah dalam bentuk rupiah bisa disamakan dengan Rp 45.000 per hari, per jiwa 2. Puasa Sunnah pada Bulan Syaban Perlu diingat, yang dimaksud Puasa Nisfu Syaban adalah puasa di pertengahan bulan Syaban tepatnya tanggal 15. Untuk puasa Nisfu Syaban 2022 ini jatuh pada hari Jumat. Bulan Syaban merupakan salah satu bulan mulia. Salah satu keutamaan Bulan Syaban yakni diangkatnya catatan amal perbuatan manusia oleh malaikat kepada Allah SWT. Meski demikian, Bulan Syaban kerap dilalaikan karena terjepit di antara dua bulan haram yakni Rajab dan Ramadhan. Puasa Nisfu Syaban termasuk dalam puasa sunnah yang dianjurkan, sebagaimana Nabi Muhammad SAW memperbanyak puasa di bulan Syaban terutama di pertengahan hingga akhir Syaban. Adapun Keutamaan Puasa Syaban yaitu “Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Syaban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat.” Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197). 3. Memperbanyak Baca Al Quran Salah satu keutamaan dari membaca Al Qur’an sebagaimana sabda Rosulullah adalah memberikan syafa’at ketika hari kiamat tiba. Al Quran bisa menjadi saksi di depan Allah bahwasannya ketika hidup di dunia, kita sering membacanya. Tentunya itu bisa menjadi penolong agar itu terbebas dari siksaan yang pedih. 4. Membekali Diri dengan Ilmu-ilmu tentang Puasa Ramadan Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, beliau bersabda: وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim). Adapun banyak pahala menuntut ilmu yang bisa didapatkan selama bulan Ramadhan, di antaranya adalah: Mendapat pahala seperti setahun, pahala dilipat gandakan,di angkat derajatnya, menjadi pribadi yang takut Allah, jalan menuju surga, mendapat seluruh kebaikan, mendapat kemuliaan dunia akhirat, merupakan amal jariyah. 5.Berdoa agar Dipertemukan dengan Bulan RamadanKetika awal bulan Ramadhan diumumkan oleh pemerintah atas hasil laporan aktivitas rukyatul hilal di banyak titik di Indonesia, kita telah memasuki bulan baru yaitu Bulan Ramadhan. Di awal Bulan Ramadhan ini kita dianjurkan untuk memohon kepada Allah sebagaimana beberapa doa Rasulullah SAW berikut ini: Berikut ini adalah doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami: اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī. Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.” 5. Menata NiatNiat adalah kemantapan hati yang didukung oleh ungkapan lesan dan dibuktikan dengan perbuatan. Menata Niat maksudnya, dalam beribadah harus melururuskan tujuan ibadah, yaitu: Mengharapkan ridho dari Allah SWT. Karena menjadi kunci diterimanya amal ibadah kita. Penjelasan: Islam mengajarkan segala sesuatu amal ibadah yang dilakukan seorang hamba akan dinilai Allah sesuai dengan apa yang ia niatkan. Untuk itu, niat menjadi hal yang sangat penting karena menjadi kunci diterimanya amal ibadah kita.6. Melakukan Rukyatul Hilal jika Mampu dan Memiliki IlmunyaRukyatul hilal (melihat bulan sabit) Yaitu melihat hilal (bulan baru/sabit) setelah ijtima’ (konjungsi) dan setelah wujud/muncul di atas ufuk pada akhir bulan dengan mata telanjang atau melalui alat. Menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Memperkirakan bulan sabit. Untuk menentukan awal Puasa 1 Ramadhan, umat muslim di Indonesia biasa menggunakan dua metode. Dua metode yang biasa digunakan ini merupakan hisab dan rukyatul hilal. Metode ini menggunakan perhitungan pergerakan posisi hilal pada akhir bulan untuk melihat awal bulan puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish-shawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.