Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Mempertahankan Semangat Ramadhan Pada 11 Bulan Berikutnya

Agama | Thursday, 28 Apr 2022, 20:29 WIB

Ramadhan telah tiba di penghujungnya dan tersisa beberapa hari lagi. Ada rasa sedih meninggalkan bulan yang penuh berlimpah pahala. Akan terasa sia-sia saja jika pada bulan ini tak sengaja melakukan amalan-amalan istimewa dan membiarkan waktu yang ada berjalan tanpa makna.

Pertanyaannya, setelah Ramadhan kali ini berakhir apa yang akan kita lakukan ? Tentu saja yang ideal adalah semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah yang telah dilakukan selama ini pada sebelas bulan yang akan datang seraya berharap dan berdoa kita dipertemukan pada Ramadhan di tahun depan.

Shalat Tarawih adalah satu ibadah yang seharusnya dipertahankan ada bulan di luar Ramadhan desngan menjalankan Shalat malam. (FOTO : Republika.co.id/ANTARA-Arnas Padda)

Ramadhan adalah bulan pembinaan alias bulan pelatihan diri untuk semakin dekat dengan Allah dan juga semakin meningkat hubungan baik dengan sesama manusia. Tentu saja ada baiknya kita pun mengedepankan sebagai manusia yang berakhlakul karimah. Tak ada manusia yang palng mulia kecuali yang selalu menjunjung tinggi akhlak. Jadi mereka yang berhasil melaksanakan ibadah Ramadhan sesungguhnya adalah orang yang bisa membangun suasana ibadah yang baik dan berkualitas serta mampu menciptakan pretasi kemanusiaan dengan menebarkan manfaat dan apa yang dilakukannya terasa bagi orang banyak.

Karena itu ibadah shaum adalah ibadah yang mengajak para pelakunya untuk merasakan bagaimana lapar dan hausnya kaum papa yang tak memiliki apapun. Bukan itu saja, pada bulan Ramadhan setiap orang dianjurkan untuk memberikan makan bagi orang yang berpuasa yang sama artinya dengan dengan membiasakan diri memberikan sesuatu yang terbaik kepada orang yang membutuhkan.

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Tentu saja sebagai muslim yang baik. Maka jika mampu menjalankan ibadah shaum dan ibadah yang lain secara baik di bulan Ramadhan tentu saja harus menjadi pribadi yang kokoh di dalam beristiqomah menjalankan ibadah yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. jadi menjadi orang yang beriman dan bertakwa tak hanya pada bulan Ramadhan tetapi selamanya sehingga kita sebagai muslim akan berhasil secara duniawi dan juga akhirat.

Mempertahankan keberhasilan menjalani ibadah Ramadhan secara baik memang bukan pekerjaan yang mudah sehingga butuh kesungguhan untuk melakukannya. Sehingga tak salah jika di luar Ramadhan haruslah semangat yang menggelora pada bulan ramadhan seharus tetap menyala di bulan Ramadhan. Keberhasilan ibadah di bulan ramadhan maka akan menggema pada 11 bulan kemudian. Kesalehan yang terlihat bukan pada sisi kesalehan secara spiritual semata melainkan kaselahan sosial tanpa begitu nyata dan memiliki rasa kepedulian yang tinggi kepada sesama manusia di mana yang bersangkutan tinggal.

Jadi ujian yang sesungguhnya adalah ketika kita lepas dari bulan Ramadhan. Di sini hasil latihan pada bulan yang mulia itu akan terlihat nyata pada kehidupan yang sesungguhnya. Oleh sebab itu maka 11 bulan ke depan jangan sampai kita menyia-nyiakan momentum itu untuk tetap menyalakan api semangat Ramadhan yang telah memberika kekokohan jiwa dan kemampuan ibadah optimal untuk mendapatkan pahala yang berlipat.

Berarti bukan karena pada bulan Ramadhan berlipat pahala maka di luar bulan tersebut kita lantas berleha-leha saja dengan alasan karena pahalanya biasa-biasa saja. Tidak seperti itu, justeru Allah akan senantiasa suka kepada orang-orang yang mendawamkan apa yang telah dilakukannya selama bulan Ramadhan. Adanya kenyataan ini maka menunjukkan orang tersebut dapat dikatakan suskees melaksanakan ibadah Ramadhannya pada bulan ini.

Karena itu pulalah, mari setelah lepas bulan Ramadhan ini maka pada bulan Syawwal mulailah berusaha untuk tetap menjalankan ibadahs ecara baik seperti yang dilakukan pada bulan yang mulia ini. Semga ikhtiar ini menjadikan diri kita semakin bertakwa kepada Allah SWT.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image