Totalitas Pendidikan di Gontor: Membentuk Manusia Seutuhnya
Pendidikan dan Literasi | 2025-12-27 00:35:27Pondok Modern Darussalam Gontor memandang pendidikan sebagai proses pembentukan manusia secara menyeluruh, bukan sekadar pengajaran pengetahuan di ruang kelas. Di lingkungan pesantren ini, pembinaan jasmani, penumbuhan kepekaan rohani, penguatan kejiwaan, pengasahan intelektualitas, serta pembinaan sosial dan keterampilan hidup berjalan beriringan sebagai satu kesatuan. Nilai-nilai tersebut tidak hanya diajarkan melalui kata-kata, melainkan dihidupkan dalam praktik keseharian santri, melalui disiplin, pembiasaan, dan budaya hidup bersama.
Selama hampir seabad perjalanannya, Gontor melewati dinamika sejarah yang panjang, mulai dari pergulatan sosial, perubahan zaman, hingga interaksi santri dengan masyarakat luas. Pengalaman kolektif itu membentuk kesadaran kelembagaan bahwa pendidikan menuntut keteguhan nilai dan ketahanan karakter. Karena itu, olahraga, kesenian, kehidupan sosial, dan pengembangan kecerdasan tidak ditempatkan sebagai pelengkap, melainkan bagian integral dari proses pembinaan kepribadian.
Kehidupan kepesantrenan di Gontor dipahami sebagai kehidupan yang fitriyah, kehidupan yang selaras dengan martabat kemanusiaan. Panca Jiwa Pondok: Keikhlasan, Kesederhanaan, Kemandirian, Ukhuwah Islamiyah, dan Kebebasan menjadi fondasi nilai yang membentuk jati diri santri. Dari sinilah lahir pribadi yang memiliki harga diri, tidak bergantung pada pengakuan, tetapi memperoleh penghormatan melalui keteladanan, kedewasaan sikap, dan kemuliaan akhlak.
Pendekatan pendidikan Gontor juga menempatkan pengalaman hidup sebagai ruang belajar utama. Santri tidak hanya ditempa melalui aktivitas keagamaan, tetapi juga melalui dinamika interaksi, kerja kolektif, kegiatan kreatif, dan pengalaman organisasi. Kombinasi ini menumbuhkan vitalitas, keseimbangan psikologis, serta kesanggupan menghadapi perubahan, kualitas yang dipandang penting dalam kehidupan sosial modern.
Model pendidikan tersebut kemudian memberi pengaruh lebih luas. Pondok modern yang terinspirasi dari Gontor muncul di berbagai daerah di Indonesia, membawa semangat pendidikan karakter yang sederhana namun berwibawa. Kontribusi itu tidak hanya hadir pada tataran kelembagaan, tetapi juga melalui kehadiran alumni yang berperan di berbagai bidang kehidupan.
Pada akhirnya, orientasi pendidikan Gontor berpijak pada cita-cita besar: menegakkan Islam melalui penguatan iman dan penguasaan ilmu pengetahuan, termasuk sains dan teknologi. Di atas fondasi itulah proses pembinaan santri diarahkan, dengan harapan melahirkan generasi yang berilmu, berkepribadian matang, dan mampu menjaga martabat ‘izzul Islām wal muslimīn di tengah dinamika peradaban. shah wa
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
