Tegakkan Sakralitas, Jauhi Materialisme
Pendidikan dan Literasi | 2025-12-26 07:47:54Kiai Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, pernah berpesan kepada santri-santrinya, jika ingin pondok pesantren yang dibina berkembang dan maju, ada sejumlah prinsip penting yang perlu selalu dijaga. Pertama, pondok harus menegakkan nilai-nilai sakralitas. Tradisi keilmuan, spiritualitas, dan ruh perjuangan santri tidak boleh tergerus oleh budaya materialistik. Orientasi utama pondok bukan pada keuntungan duniawi, tetapi pada pengabdian, keberkahan ilmu, dan penguatan peran keumatan.
Kedua, keberlangsungan dan gairah perjuangan di lingkungan pondok sangat bergantung pada kekuatan wakaf. Semakin kokoh basis wakaf, semakin besar daya hidup dan kemandirian pondok. Karena itu, wakaf perlu diberdayakan secara optimal sebagai instrumen pemberdayaan umat dan penopang utama aktivitas pendidikan.
Ketiga, kebersamaan harus menjadi ruh kehidupan pondok. Hubungan antara santri, guru, dan pimpinan semestinya dibangun dalam suasana kolaboratif, saling mendukung, dan saling menguatkan. Pondok tidak boleh berjalan hanya dengan otoritas satu pihak, tetapi melalui kerja bersama yang harmonis.
Keempat, sosok pimpinan ideal adalah pemimpin yang terlibat aktif dalam kegiatan pondok. Ia tidak hanya berperan sebagai manajer atau komandan yang memberi instruksi dari kejauhan, tetapi hadir, berpartisipasi, dan memberi teladan nyata dalam keseharian santri dan guru.
Kelima, setiap santri memiliki bakat, minat, dan potensi yang unik. Tugas pondok adalah menggali, memfasilitasi, dan mengembangkan potensi tersebut agar tumbuh secara optimal. Pengakomodasian bakat dan minat santri akan melahirkan generasi yang percaya diri, produktif, dan berkarakter.
Keenam, penting untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi santri dalam berbagai aspek kehidupan pondok, baik akademik, sosial, maupun spiritual. Namun, kenyamanan itu tetap harus dibingkai dalam kesederhanaan, agar santri tidak kehilangan nilai-nilai tawadhu’ dan keikhlasan.
Ketujuh, setiap pondok memiliki nilai plus atau keunggulan khas yang membedakannya dari lembaga lain. Keunggulan ini perlu dijaga dan dipertahankan, karena justru di sanalah letak daya tarik yang membuat santri merasa betah dan memiliki keterikatan emosional dengan pondok.
Terakhir, apabila pondok dibangun dengan identitas tertentu, misalnya sebagai pondok modern, maka konsistensi terhadap identitas tersebut harus dipelihara. Kejelasan karakter dan arah pengembangan pondok akan memudahkan seluruh elemen di dalamnya untuk bergerak secara terarah dan berkesinambungan. shah wa
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
