Roblox dan Kesehatan Mental Anak: Dampak Psikologis yang Perlu Diwaspadai
Gaya Hidup | 2025-12-24 15:36:19
Di tengah popularitas game online yang semakin meledak di kalangan anak-anak, Roblox kembali jadi sorotan besar. Riset komunitas gamer menunjukkan bahwa pemain Roblox di Indonesia bisa menghabiskan 3–5 jam per hari hanya untuk bermain dan berinteraksi di roblox. Bagi anak-anak di tingkat sekolah dasar, angka ini tidak hanya menunjukkan bentuk kesukaan mereka terhadap game tersebut, tetapi juga sudah masuk wilayah penggunaan intens yang bisa memengaruhi perilaku dan perkembangan psikologis mereka. Menurut penelitian dari Khoirunnisa dan Ramadhan (2024),terdapat hubungan psikologis antara game online dan prevalensi perilaku kekerasan dan illegal dalam situasi berjalannya game, seperti perkelahian dan pengrusakan properti.
Roblox memang dirancang sebagai ruang kreatif, anak bisa membuat game, bermain peran, atau berinteraksi dengan jutaan pemain lain. Namun di balik sisi positifnya tersebut, terdapat dampak negatif yang dapat memengaruhi psikologis anak.
Emosi yang Tidak Stabil
Menurut Khoirunnisa & Ramadan (2024), emosi yang tidak stabil pada anak muncul ketika mereka mengalami kekalahan dalam permainan, yang kemudian memicu rasa kesal, marah, atau bahkan frustrasi. Situasi ini sering diperburuk ketika orang tua memanggil atau meminta anak berhenti bermain, anak dapat merasa terganggu, sehingga merespons dengan nada kesal atau penolakan. Dalam jangka panjang, pola reaksi seperti ini dapat berkembang menjadi bentuk regulasi emosi yang buruk. Anak menjadi mudah tersulut, sulit menenangkan diri, dan cenderung meluapkan emosi secara berlebihan tanpa memahami cara mengekspresikannya dengan tepat.
Tidak Ingin Dianggap Lemah
Ketika anak dihadapkan pada kesempatan yang mengharuskan dia untuk selalu berada pada pola kompetitif, ia mulai meremehkan lawan yang kalah karena merasa dirinya selalu unggul dan “paling jago.” Sikap besar kepala ini membuat anak cenderung memandang rendah orang lain, sulit menerima kekalahan, dan kurang mampu menghargai perbedaan kemampuan.
Adanya Gangguan Berpikir
Dengan durasi bermain game yang tinggi, seorang anak dapat mengalami gangguan dalam proses berpikirnya. Hal ini dapat berupa hilangnya fokus dan konsentrasi, kemampuan berpikir logis, dan kemampuan pemecahan masalah. Contohnya saat mengerjakan tugas sehari-hari, seperti belajar, anak akan kehilangan fokusnya dan tidak bisa belajar dengan maksimal.
Dengan memahami berbagai dampak tersebut, orang tua diharapkan dapat lebih bijak mengawasi durasi bermain Roblox serta memastikan anak tetap memiliki aktivitas lain yang menyeimbangkan perkembangan emosional dan sosialnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
