Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rina Andyta Deviningrum, SE

Dari Layar ke Aksi: Cara Islam Membentuk Gen Z di Era Digital

Agama | 2025-12-11 17:26:11

 

Edit by Canva

Era digital adalah masa di mana teknologi informasi dan komunikasi seperti internet, komputer, dan smartphone menjadi bagian sentral dalam kehidupan. Hal ini juga yang dapat mengubah cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi, karena memungkinkan akses informasi yang cepat.

Gen Z sendiri adalah generasi "Digital Native". Hal ini disebabkan karena mereka sejak kecil sudah akrab dengan internet, smartphone, dan teknologi digital.

Era digital ini membuat Gen Z terbiasa menjadi generasi yang multitasking, kreatif, dan cenderung lebih inklusif terhadap keberagaman.

Namun disisi lain, mereka juga bisa rentan terhadap tekanan dan isu kesehatan mental karena dunia yang instan dan terhubung secara digital.

Belum lagi dengan derasnya arus informasi yang menghantam gen Z, membuat mereka menjadi generasi yang tenggelam dalam kebingungan.

Gen Z mudah terpengaruhi bahkan dengan informasi yang belum pasti kebenarannya. Apalagi dengan gempuran media sosial yang menawarkan banyak kenikmatan terhadap generasi mereka. Seperti mudahnya menjadi terkenal, bahkan mendapatkan uang dari media sosial.

Jebakan Kapitalistik dalam Ruang Digital

Dalam sistem Kapitalisme hari ini, media sosial tidak selamanya memberikan dampak positif bagi para penggunanya.

Ada banyak dampak negatif yang terkadang tidak disadari sudah menjangkiti para penggunanya terutama pada gen Z.

Salah satunya adalah enklave algoritmik. Enklave algoritmik adalah konsep di media sosial di mana pengguna terperangkap dalam "gelembung" informasi yang didorong oleh algoritma, membatasi mereka pada pandangan, topik, atau kelompok yang selaras dengan preferensi mereka.

Artinya gen Z bisa terjebak untuk mendapatkan informasi yang "salah" tentang suatu hal secara terus-menerus, karena platform bisa mengatur informasi apa saja yang akan disajikan ke penggunanya.

Hal ini tentu saja berbahaya bagi Gen Z muslim. Era Digital bisa menjadi ajang menjauhkan gen Z dari Islam. Apalagi ruang digital hari ini tidak netral, karena didominasi nilai sekuler Kapitalistik yang memisahkan antara agama dengan kehidupan.

Gen Z dan Pergerakan

Walaupun sering tersematkan menjadi generasi yang lemah dengan daya juang, karena selalu memilih jalan yang instan, namun faktanya gen Z bisa menjadi yang terdepan dalam gerakan kebaikan.

Dengan kreativitasnya, Gen Z mampu menginisiasi perubahan melalui media sosial. Membuat konten yang menarik sehingga menjadi daya tarik generasi muda lainnya untuk mengikutinya.

Namun pergerakan gen Z ini perlu diarahkan, karena masih ada gen Z yang pergerakannya justru pragmatis, tidak menggali masalah sampai ke akarnya, apalagi memberikan solusi yang tuntas. Bahkan tak jarang gen Z yang haus akan validasi, sehingga lupa dengan tujuan awalnya dalam bersuara di jalan kebaikan.

Cara Islam Membentuk Gen Z di Era Digital

Gen Z adalah generasi yang potensial, maka perlu menyelamatkan mereka agar tidak terjebak dalam ruang digital yang salah, terutama dalam ruang digital yang sekuler kapitalistik. Sehingga setiap perjuangannya diarahkan untuk menggerakkan umat, agar mendapatkan pahala yang bisa menjadi penolongnya di akhirat kelak.

Berikut beberapa cara Islam dalam membentuk gen Z di era digital:

1. Mengubah Pemikiran

Islam akan mengubah paradigma berpikir gen Z dari sekuler menjadi paradigma berpikir Islam. Islam akan memberikan pemahaman bahwa dalam setiap aktivitas yang di lakukan adalah ada nilai ibadahnya. Tidak semata-mata hanya karena dunia.

Islam melarang kaum muslim memisahkan agama dari aktivitas dunianya. Karena hal itu justru akan mendekatkan kaum muslim dengan kemaksiatan.

Islam mengajarkan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan karena Allah dan sesuai dengan syariat Islam akan membuahkan pahala. Tidak hanya mendapatkan materi duniawi, tapi juga kesempatan mendapatkan jalan surgawi. Maka gen Z harus belajar Tsaqofah Islam supaya dapat mengubah pola pikirnya. Tsaqofah Islam ini dapat di akses melalui era digital. Saat ini sudah banyak kajian secara online, seperti melalui YouTube bahkan Zoom. Maka Islam akan memastikan konten yang dikaji adalah yang dapat membentuk kepribadian Islam, sehingga akal dan perilaku gen Z semua selaras dengan Islam.

2. Mengarahkan Pergerakan Gen Z

Gen Z merupakan generasi yang kreatif, maka perlu diarahkan supaya kreativitasnya terstruktur dan tidak melanggar aturan Allah Ta'ala.

Ketika Gen Z sudah tertanami Tsaqofah Islam dalam dirinya, maka segala pergerakannya akan terarahkan dengan Islam.

Gen Z akan menyadari bahwa segala kerusakan dan permasalahan yang terjadi hari ini, termasuk dalam ruang digital, adalah karena tidak diterapkannya Islam dalam kehidupan. Orang mudah melakukan kejatahan karena tidak adanya ketakutan ketika melakukannya dan tidak ada hukuman tegas yang ditegakkan.

3. Mensinergikan Keluarga, Masyarakat, dan Negara

Gen Z adalah generasi yang butuh kasih sayang dan arahan, maka arahan pertama haruslah lahir dari keluarga. Orang tua harus mendidik anak mereka dengan menyesuaikan zamannya, namun tanpa meninggalkan ajaran-ajaran agama.

Keluarga yang taat kepada Allah, akan melahirkan anggotanya taat juga kepada hukum-hukum Allah. Orang tua harus mengarahkan bahkan memfasilitasi anak-anaknya pada kegiatan yang positif.

Masyarakat pun mempunyai peran yang besar dalam pembentukan generasi hari ini. Tak jarang Gen Z menjadi rusak akibat lingkungan yang rusak.

Terakhir, peran Negara yang sangat penting dalam menyelamatkan generasi dalam ruang digital hari ini.

Negara mempunyai kuasa dalam ruang digital, seperti membuat kebijakan terhadap konten-konten yang beredar di media sosial, hingga memberantas kejahatan-kejahatan di platform media.

Negara harusnya mementingkan kesejahteraan masyarakatnya dalam mengakses ruang digital, bukan justru mementingkan keuntungan materi sehingga menjadikan masyarakat justru menjadi korban kejahatan.

Banyaknya kasus pinjol, bahkan kekerasan seksual hari ini adalah karena negara masih terjebak dalam kapitalistik yang hanya mengejar materi.

Kita perlu Negara yang taat kepada syariat Islam, yang menerapkan aturan-aturan Islam, sehingga Negara adil dalam membuat kebijakan, serta memberikan ruang aman bagi masyarakat khususnya dalam era digital.

Maka, sudah saatnya Gen Z menginisiasi perubahan dalam ruang digital. Menjadikan Islam sebagai satu-satunya Ideologi yang mampu membawa perubahan nyata.

Jadilah generasi yang taat, supaya selamat dunia-akhirat.

"Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh dibawah naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla (yaitu) : imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla ; Seorang laki-laki yang mengingat Allâh dalam kesunyian (kesendirian) kemudian dia menangis (karena takut kepada adzab Allâh); Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allâh; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allâh Azza wa Jalla ; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, ‘Sesungguhnya aku taku kepada Allâh.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya." [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]

Wallahu'alam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image