Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kholifatunnisa Assholihah

Cerita yang Hidup Kembali: Alih Wahana dalam Perspektif Sastra Bandingan

Pendidikan dan Literasi | 2025-12-08 01:12:22
https://pixabay.com/id/photos/atlas-buku-kacamata-peta-1052011/

Alih Wahana: Cerita yang Hidup Kembali 

Alih wahana adalah perubahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Dalam bagian-bagian sebelumnya telah disinggung bahwa karya sastra tidak hanya bisa diterjemahkan, yakni dialihkan dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi juga di alih wahanakan, yakni diubah menjadi jenis kesenian lain. Cerita rekaan, misalnya, bisa diubah menjadi tari, drama, atau film; sedangkan puisi bisa diubah menjadi lagu atau lukisan. Hal yang sebaliknya bisa juga terjadi, yakni novel ditulis berdasarkan film atau drama, sedangkan puisi bisa lahir dari lukisan atau lagu.

Sapardi Djoko Damono menyatakan bahwa wahana adalah alat untuk membawa atau memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain —“sesuatu” itu bisa berupa gagasan, amanat, perasaan, atau suasana. Maka, alih wahana adalah proses kreatif yang membuka kemungkinan baru dalam pemaknaan karya sastra.

Membanding-bandingkan benda budaya yang beralih wahana itu merupakan kegiatan yang sah dan bermanfaat bagi pemahaman yang lebih dalam mengenai hakikat sastra. Kegiatan penelitian di bidang ini akan menyadarkan kita bahwa sastra dapat bergerak ke sana ke mari, berubah-ubah unsur-unsurnya agar bisa sesuai dengan wahananya yang baru. Kita mulai dengan membandingkan sastra dengan seni pertunjukan tradisonal.

Transformasi ini tidak sekadar memindahkan isi, tetapi juga melibatkan proses interpretasi, adaptasi, dan rekontekstualisasi. Dalam sastra bandingan, alih wahana menjadi penting karena memungkinkan analisis terhadap:

 

  1. Perubahan Stuktur Naratif: bagaimana alur, karakter, dan latar berubah dalam medium baru
  2. Perubahan Gaya dan Estetika: bagaimana pesan asli diterima berbeda oleh audiens baru.
  3. Perubahan Makna dan Resefsi: bagaimana gaya bahasa diganti dengan visual atau audio.

Contoh kasus:

 

  • Novel -> Filn
  • Cerpen -> Teater
  • Puisi -> Lagu
  • atau sebaliknya.

Daftar Pustaka

Ferdinandus Moses. (2022). Alih Wahana dalam Sastra. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud.

Bungfrangki. (2013). 10 Teori Tentang Sastra Bandingan Menurut Para Ahli.

Suripan Sadi Hutomo. (1993). Sastra Bandingan: Teori dan Penerapannya. Jakarta: Depdikbud.

Hosilos, L. (2001). Sastra Bandingan: Pendekatan dan Teori. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image