Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arsya Azalianugroho

Menyembuhkan, Memimpin, Menginspirasi: Beragam Peran Dokter dalam Kehidupan

Hospitality | 2025-12-05 20:31:51
Gambar Dokter memegang stetoskop, sumber: Google images

Profesi dokter kerap dipahami sebagai pekerjaan yang berfokus pada pemeriksaan, diagnosis, dan pengobatan. Namun seiring berkembangnya sistem kesehatan, peran dokter mengalami perluasan yang signifikan. Dunia medis saat ini menuntut dokter untuk bukan hanya hadir sebagai penyembuh tetapi juga sebagai pengambil keputusan, penggerak organisasi kesehatan, pendidik masyarakat, hingga perancang inovasi pelayanan (Denis & van Gestel, 2016; Spurgeon, Clark, & Ham, 2011). Hal ini menunjukkan bahwa profesi kedokteran merupakan pekerjaan multidimensi yang memerlukan kemampuan profesional,interpersonal, dan manajerial secara bersamaan.

dr. Maya Kurniawati Sp.OG(K) sumber: Google images

Salah satu representasi nyata dari kompleksitas peran tersebut tampak pada perjalanan karier dr. Maya Kurniawati SpOG(K)—seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sekaligus memimpin sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA). Dalam kapasitasnya sebagai klinisi, ia mendampingi perempuan dalam berbagai tahap kesehatan reproduksi, memantau kehamilan, dan memastikan proses kelahiran berjalan aman. Tugas ini membutuhkan ketelitian, komunikasi yang hangat, serta pengetahuan medis yang terus diperbarui mengikuti kemajuan ilmu (Berghout, Fabbricotti, Buljac‐Samardzic, & Hilders, 2017).

Di luar ruang pemeriksaan, tanggung jawabnya bertambah melalui jabatan direktur rumah sakit. Pada posisi ini, ia berperan dalam memastikan keseluruhan pelayanan rumah sakit berjalan efektif—mulai dari pengaturan alur kerja, evaluasi mutu pelayanan, penetapan kebijakan, hingga pengembangan fasilitas. Ia harus mampu memimpin tim yang terdiri dari berbagai profesi kesehatan, memahami dinamika organisasi , serta membuat keputusan strategis yang berdampak pada banyak pihak (Kirkpatrick,Jespersen, Dent, & Neogy, 2019). Perpaduan antara tugas klinis dan kepemimpinan ini menggambarkan bagaimana seorang dokter dapat menjadi figur sentral dalam sistem kesehatan.

Selain peran profesional, dr. Maya juga tetap menjalani tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Menyeimbangkan jadwal padat di rumah sakit dengan peran dalam keluarga bukanlah hal yang mudah,sehingga ia harus pandai mengatur waktu, menetapkan prioritas, dan menjaga kualitas interaksi dengan anak -anaknya. Kemampuan untuk berada di dua dunia sekaligus—dunia medis dan dunia keluarga menunjukkan sisi lain dari profesi dokter: bahwa di balik tuntutan pekerjaan yang tinggi, ada komitmen personal yang juga harus dijaga dengan penuh kesadaran (WHO, 2020).

Tak hanya itu, kontribusinya meluas melalui upaya-upaya pengembangan pelayanan. Banyak dokter, termasuk dr. Maya, terlibat dalam pembuatan program kesehatan baru, peningkatan sistem pelayanan, hingga pemanfaatan teknologi untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan medis. Mereka juga aktif memberikan edukasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain, sehingga perannya tidak hanya berdampak pada perorangan, tetapi juga pada peningkatan pengetahuan dan kualitas kesehatan masyarakat.

Seluruh peran tersebut menggambarkan bahwa dokter pada masa kini adalah individu yang menyembuhkan dengan ilmu, memimpin dengan ketegasan, dan menginspirasi melalui tindakan. Mereka menyatukan keahlian klinis dengan kemampuan manajerial, inovasi pelayanan, serta kehidupan pribadi yang seimbang. Profesi dokter menuntut ketahanan mental, kemampuan beradaptasi, dan visi jangka panjang agar dapat terus relevan menghadapi dinamika dunia kesehatan (Denis & van Gestel, 2016; Spurgeon et al., 2011).

Dengan kapasitas yang luas tersebut, dokter memberikan kontribusi penting dalam membentuk layanan kesehatan yang lebih ramah, terstruktur, dan berorientasi pada kemajuan jangka panjang. Sosok-sosok yang mampu menjalankan banyak peran, seperti dr. Maya, menjadi bukti bahwa profesi dokter tidak pernah berhenti berkembang, dan tetap menjadi salah satu pilar utama dalam membangun kualitas hidup masyarakat .

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image