Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Marketing DT Peduli 2

Aa Gym: Berhenti Mencari Validasi Manusia, Jika tidak Ingin Hidup Menderita

Agama | 2025-11-27 09:26:20
Kajian Tauhiid di Masjid Istiqlal bersama KH Abdullah Gymnastiar dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman (Sumber : DT Peduli)

DTPEDULI.ORG | JAKARTA - Suasana Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Ahad (12/10/2025) dipenuhi oleh ribuan jamaah, yang antusias menghadiri Kajian Tauhiid yang diselenggarakan oleh DT Peduli Jakarta.

Lebih dari tiga ribu jamaah dari berbagai wilayah Jabodetabek, hadir untuk menimba ilmu dan memperkuat pemahaman tentang makna tauhid dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 11.30 WIB ini diisi dengan rangkaian zikir, doa bersama, dan ajakan untuk terus memperbaiki diri berlandaskan nilai-nilai tauhid.

Manager DT Peduli Jakarta, Eko, mengatakan bahwa Kajian Tauhiid ini dapat menjadi wadah pembinaan ruhiyah masyarakat perkotaan, untuk terus memperbaiki diri dan dekat kepada Allah Swt.

"Melalui kajian ini, kami ingin masyarakat semakin dekat kepada Allah Swt dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan hati yang tenang," ungkapnya.

Kegiatan tersebut mengangkat tema "Penderitaan Dunia Akhirat Berawal dari Validasi Manusia & Jangan Jadi Orang Tua Narsis" dengan menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman.

Kajian Tauhiid di Masjid Istiqlal bersama KH Abdullah Gymnastiar dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman (Sumber : DT Peduli)

Keduanya dikenal luas dengan gaya dakwah yang menyejukkan dan relevan dengan dinamika masyarakat modern. Dalam penyampaiannya, Aa Gym mengingatkan pentingnya menjaga hati agar tidak bergantung pada penilaian manusia.

"Ketika seseorang hidup hanya mencari validasi manusia, maka ia akan kehilangan ketenangan. Karena hanya ridho Allah yang seharusnya menjadi tujuan hidup kita," tutur Aa Gym di hadapan jamaah.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ustadz Bendri Jaisyurrahman juga menyoroti pola asuh modern dari orang tua yang seringkali terjebak pada pencitraan di media sosial. Sehingga dengan adanya kajian tauhid ini, dapat menjadi salah satu wadah pembinaan bagi para orang tua dalam mendidik anak.

"Orang tua yang terlalu sibuk mencari pengakuan bisa lupa akan tugas utamanya, yaitu mendidik dengan kasih sayang dan keteladanan," jelasnya. (Eko/Putri Cahyu Islamy)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image