Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Affamarie Angelina Monica Sakirman

Peran Agama dalam Menjawab Krisis Identitas dan Moral di Era Modern

Agama | 2025-11-18 14:23:45

Di era modern, krisis identitas menjadi salah satu tantangan terbesar bagi banyak individu. Tekanan media sosial, perubahan budaya yang cepat, serta tuntutan untuk selalu menjadi versi terbaik diri membuat banyak orang kehilangan arah dalam memahami siapa mereka sebenarnya. Kebingungan ini sering berujung pada rasa tidak stabil secara emosional maupun sosial.

Selain itu, krisis moral juga semakin terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Nilai benar dan salah menjadi kabur, perilaku tidak etis semakin dinormalisasi, dan banyak orang menilai moralitas berdasarkan kepentingan pribadi, bukan standar etika universal. Situasi ini menunjukkan bahwa pondasi moral masyarakat sedang mengalami pelemahan.

Dalam kondisi seperti ini, agama kembali menjadi rujukan penting karena menawarkan pedoman hidup yang lebih konsisten. Ajaran agama mengingatkan manusia pada nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kasih sayang, sekaligus memberikan dasar spiritual yang membantu seseorang menemukan kembali identitas dan makna hidupnya. Agama juga menyediakan ruang refleksi yang dapat menyeimbangkan pikiran dan perilaku di tengah derasnya pengaruh luar.

Namun, agar agama tetap relevan dengan perkembangan zaman, pemahaman terhadap ajarannya perlu disertai kemampuan berpikir kritis. Pemikiran kritis membantu individu memilah mana ajaran inti dan mana interpretasi yang bisa dipengaruhi oleh budaya atau kepentingan tertentu. Dengan menggabungkan nilai agama dan pemikiran kritis, individu dapat membangun identitas yang kuat sekaligus mempertahankan moralitas yang stabil di tengah tantangan kehidupan modern.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image