Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anggii Setyaa

Perubahan Hormon Saat Menstruasi Sebagai Respon Biopsikologis

Edukasi | 2025-10-23 20:51:10

Perempuan istimewa dengan segala anugerah yang telah diberikan, Tuhan. Salah satu anugerah Tuhan yang diberikan kepada para perempuan yakni menstruasi. Menstruasi merupakan proses biologis alami yang unik bagi perempuan, karena hanya dialami oleh seorang perempuan saja. Dengan menstruasi memungkinkan para perempuan untuk mengandung dan melahirkan.

Menurut Kemenkes, menstruasi adalah tanda pubertas yang terjadi pada perempuan. Proses menstruasi merupakan proses peluruhan lapisan bagian dalam pada dinding rahim wanita (endometrium) yang mengandung banyak pembuluh darah dan umumnya berlangsung selama 5-7 hari setiap bulannya.

Banyak hal yang terjadi pada tubuh perempuan ketika sedang menstruasi seperti perut kembung, mual, perubahan suasana hati, serta meningkatnya nafsu makan. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormon yang memicu reaksi dalam otak dan sistem saraf, sehingga menghasilkan perubahan emosional dan mental. Dengan pendekatan biopsikologis, yang mempelajari hubungan antara proses biologis dengan fungsi psikologis, kita dapat memahami bagaimana hormon selama menstruasi mempengaruhi hati, perilaku dan kesehatan mental perempuan.

SIKLUS MENSTRUASI DAN FLUKTASI HORMON

from : Pinterest

Hormon mengatur setiap tahap pada siklus menstruasi. Siklus menstruasi biasanya berlangsung rata – rata selama 28 hari dan terbagi menjadi beberapa fase yakni fase menstruasi, fase folikular, ovulasi, dan fase luteal.

Pada awal siklus, hormon progesteron dan estrogen berada pada titik terendah. Fase ini merupakan fase yang paling menyakitkan bagi banyak perempuan. Nyeri perut atau kram, nyeri punggung bawah, sakit panggul, perut kembung dan mual. Beberapa hal tersebut sering dirasakan perempuan ketika melalui fase awal menstruasi. Namun tidak semua perempuan akan merasakan gejala - gejala tersebut dan tingkat keparahan setiap perempuan berbeda-beda, dapat berubah dari satu siklus ke siklus berikutnya. Ketika memasuki fase folikular kadar hormon estrogen mulai meningkat dan otak akan melepaskan hormon perangsang folikel (FSH). Mulai fase ovulasi kadar hormon estrogen mengalami penurunan sedangkan kadar hormon progesteron meningkat secara perlahan. Selain itu juga muncul hormon luteinisasi yang menyebabkan ovarium melepaskan sel telur. Masa ovulasi biasanya terjadi sekitar hari ke – 14 menstruasi atau dua minggu sebelum menstruasi. Setelah fase ovulasi, hormon progesteron meningkat untuk menjaga kondisi rahim agar kehamilan dapat terjadi. Namun jika kehamilan tidak terjadi, maka hormon estrogen dan progesteron akan menurun, sehingga akhirnya memicu terjadinya siklus menstruasi.

PENGARUH PERUBAHAN HORMON TERHADAP OTAK DAN EMOSI

Hormon estrogen dan progresteron tidak hanya bekerja pada organ reproduksi saja, tetapi juga berdampak pada sistem saraf pusat dan otak. Hormon estrogen diketahui dapat meningkatkan kadar serotonin, yaitu neurotransmitter yang berperan dalam menjaga suasana hati dan rasa bahagia (Tiranini & Nappi, 2022). Namun ketika kadar estrogen menurun, misalnya ketiks fase sebelum menstruasi, kadar serotonin akan ikut menurun sehingga dapat mempengaruhi mood seseorang dan menyebabkan perasaan menjadi lebih sensitif.

Progesteron dan turunannya, seperti allopregnanolone, memiliki peran penting dalam mengatur sistem GABA di otak. GABA merupakan sistem yang berfungsi menekan kecemasan dan memberikan efek menenangkan. Menjelang menstruasi, kadar progesteron menurun tajam, sensitivitas otak terhadap neurotransmitter juga bisa berkurang. Akibatnya, sebagian perempuan mungkin menjadi lebih mudah merasa cemas atau mudah tersinggung (Tiranini & Nappi, 2022).

PENGARUH PADA FUNGSI KOGNITIF

Selain berpengaruh pada suasana hati dan pikiran. Perubahan hormon saat menstruasi juga mempengaruhi fungsi kognitif perempuan. Ketika menjelang menstruasi, kadar hormon estrogen akan menurun, hal ini dapat mempengaruhi fungsi otak termasuk memori dan konsentrasi. Selain itu juga muncul istilah "kabut otak" ini menyebabkan susah fokus, lupa, kebingungan, dan kesulitan untuk mengambil keputusan (Hantsoo & Payne, 2023). Beberapa gejala – gelaja tersebut dapat disebabkan karena ketika menstruasi, perempuan akan mengalami pendarahan berat sehingga, menyebabkan anemia. Tubuh akan kekurangan zat besi dan tidak memiliki sel darah merah yang cukup untuk mengedarkan oksigen ke otak.

Meskipun demikian, tidak semua perempuan akan mengalami efek yang sama. Tingkat sensivitas setiap perempuan akan berbeda antar satu sama lain. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Ini menunjukan bahwa, ada perempuan yang tidak mengalami perubahan signifikan selama siklus menstruasi.

KESIMPULAN

Perubahan hormon saat menstruasi tidak hanya tentang proses biologis saja, tetapi juga mempengaruhi kondisi psikologis dan perilaku perempuan. Melalui perspektif biopsikologi, dapat diketahui bahwa naik turunnya hormon estrogen dan progesteron berhubungan dengan otak. Meskipun setiap perempuan bisa mengalami efek yang berbeda tetapi, pemahaman seperti ini penting untuk mengurangi stigma, memperkuat dukungan sosial dan menyediakan penanganan yang tepat bagi perempuan sebagai langkah awal untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap para perempuan. Menstruasi bukanlah hal yang tabu karena sejatinya menstruasi adalah tanda kemampuan luar biasa perempuang untuk dapat meneruskan siklus kehidupan. Dengan begitu dapat dipahami bahwa, menstruasi merupakan proses yang menyangkut tidak hanya perubahan biologis saja, tetapi juga tentang keseimbangan tubuh dan pikiran.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image