Menyambut Mentari di Puncak Sunan Ibu, Keindahan Sunrise di Atas Awan
Wisata | 2025-10-21 09:59:51Bandung, 20/10/2025 - Cahaya jingga mulai merayap perlahan di langit timur, menyingkap kabut tipis yang menyelimuti lereng gunung. Dari ketinggian Puncak Sunan Ibu Gunung Patuha di kawasan Ciwidey, pemandangan itu menjadi suguhan luar biasa yang membuat siapa pun terdiam dalam kagum. Di sinilah, para pencinta alam dan pemburu momen pagi menemukan ketenangan sejati di antara dingin, kabut, dan cahaya pertama matahari.
Perjalanan menuju Puncak Sunan Ibu memang bukan sekadar tamasya biasa. Medan yang menanjak dan udara dingin khas Ciwidey menjadi teman perjalanan yang menantang, namun semua terbayar lunas begitu mentari mulai muncul dari balik pegunungan. Langit berubah warna dari ungu lembut menjadi oranye keemasan, menciptakan gradasi alami yang menakjubkan.
Salah satu pengunjung, Riyan Nurfarid, berbagi pengalamannya saat menikmati sunrise di puncak tersebut.
“Begitu matahari muncul, semua rasa lelah langsung hilang. Rasanya seperti disambut langsung oleh alam. Pemandangannya luar biasa, apalagi kalau datang sebelum subuh dan bisa lihat proses langit berubah warna,” tutur Riyan dengan nada kagum.
Di puncak ini, siluet pohon kering yang berdiri sendiri menjadi ikon khas. Bentuknya yang unik berpadu dengan latar langit berwarna-warni, menjadikannya spot foto favorit para pendaki. Dari titik ini pula, hamparan pegunungan dan kawah di bawah tampak seperti cermin alam yang memantulkan cahaya pagi dengan lembut.
Udara di Puncak Sunan Ibu terasa sangat sejuk, bahkan menusuk kulit di awal pagi. Namun, suasana hening yang hanya dipecah oleh kicauan burung dan tiupan angin membuat setiap detik terasa menenangkan. “Di sini yang dicari bukan hanya pemandangannya, tapi juga suasananya. Tenang banget, cocok buat refleksi diri,” tambah Riyan.
Selain keindahan sunrise, Gunung Patuha juga dikenal dengan pesonanya yang mistis dan cerita-cerita lokal yang mengitarinya. Namun bagi para pendaki modern, pesona alamnya yang memukau menjadi alasan utama untuk kembali. Banyak dari mereka memilih berkemah di area sekitar puncak agar bisa menyaksikan mentari pertama tanpa tergesa.
Puncak Sunan Ibu kini mulai populer di kalangan wisatawan muda yang mencari pengalaman berbeda di Ciwidey. Lokasinya yang masih alami dan belum terlalu ramai membuat tempat ini terasa eksklusif seolah menjadi saksi pribadi dari lahirnya pagi.
Jika kamu berencana berkunjung, bawalah jaket tebal dan datanglah sebelum fajar. Nikmati perjalanan menuju puncak sambil ditemani lampu senter dan aroma tanah basah. Saat matahari perlahan muncul dan sinarnya menyentuh wajahmu, kamu akan mengerti mengapa banyak orang rela mendaki dini hari hanya untuk satu momen: menyambut matahari pertama di Puncak Sunan Ibu Gunung Patuha.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
