Menyelami Dunia Tambak Udang: Tantangan dan Keajaiban Harian
Bisnis | 2025-10-09 13:35:27
Terjun langsung ke tambak udang adalah pengalaman yang tak terlupakan. Tambak PT Natural Nusantara luasnya mencapai puluhan hektar, dengan kolam-kolam biru yang dipenuhi ribuan udang vaname berkualitas ekspor. Sebagai mahasiswa, saya awalnya kaget dengan rutinitas harian: mulai dari pagi buta, tim memeriksa kualitas air, memberi pakan, dan memantau kesehatan udang. "Ini bukan sekadar budidaya, tapi bisnis yang butuh presisi."
Salah satu hal menarik adalah penggunaan teknologi dari PT Natural Nusantara. Mereka menerapkan sistem aerasi canggih untuk menjaga oksigen di air, serta pupuk organik yang ramah lingkungan. Ini beda banget dengan tambak tradisional yang sering bergantung pada bahan kimia. Bagi konsumen seperti kalian yang peduli dengan makanan sehat, bayangkan udang segar ini bebas residu berbahaya langsung dari tambak ke meja makan!
Tapi, jangan salah, ada tantangannya juga. Cuaca buruk bisa merusak panen, dan hama seperti virus white spot adalah musuh utama. Selama magang, saya baru pertama kali ke tambak udang. Seru, tapi melelahkan! Ini memberi insight berharga: pengusaha di bidang tambak udang harus tangguh dan adaptif. Untuk petani yang sudah berpengalaman, tips dari sini adalah investasi di monitoring digital alat sederhana seperti pH meter bisa tingkatkan efisiensi hingga 20%.
Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa teknologi ramah lingkungan seperti yang dikembangkan oleh PT. Natural Nusantara bukan hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjaga kelestarian alam. Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga yang memperkuat semangat saya untuk ikut berkontribusi dalam memajukan pertanian dan perikanan organik di Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
