Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Esterrena Mardanti

Trend Mode Cepat: Antara Gaya Instan dan Dampaknya

Lifestyle | 2025-10-04 09:26:52

Trend Mode Cepat: Antara Gaya Instan dan Dampaknya

Setiap minggu, kita disuguhi tren busana baru yang menggoda. Rak toko dan etalase online dipenuhi pakaian murah dengan desain kekinian. Kita bisa tampil berbeda setiap kali berfoto OOTD tanpa harus merogoh kocek dalam. Namun, pernahkah kita bertanya, siapa sebenarnya yang membayar harga dari “kemewahan instan” ini?

Fenomena Fast Fashion

Tren mode cepat atau fast fashion lahir dari tuntutan masyarakat untuk selalu tampil up to date. Brand besar memproduksi koleksi baru hanya dalam hitungan minggu, dengan harga yang sangat terjangkau. Bagi generasi muda, fast fashionmenjadi jawaban atas keinginan bergaya tanpa harus menguras tabungan.

Namun, di balik keceriaan berbelanja, ada sisi gelap yang jarang disorot.

Dampak yang Tak Terlihat

1. Lingkungan

Produksi tekstil menyumbang limbah air dan polusi besar. Pakaian berbahan sintetis bahkan melepaskan mikroplastik yang berbahaya bagi laut.

2. Tenaga Kerja

Banyak pabrik mode cepat berdiri di negara berkembang, di mana pekerja digaji rendah dan bekerja dalam kondisi minim perlindungan.

3. Kebiasaan Konsumtif

Harga murah membuat kita terbiasa membeli dan membuang pakaian. Akibatnya, nilai busana turun menjadi sekadar tren sesaat, bukan karya yang pantas dijaga.

Menurut saya, mode cepat memang memudahkan siapa pun untuk bergaya. Tetapi, gaya instan ini sebenarnya menciptakan tekanan sosial baru: seolah kita harus selalu tampil berbeda dan trendy agar diterima. Padahal, busana mestinya menjadi ekspresi diri, bukan beban.

Kita perlu mengubah cara pandang terhadap pakaian—dari sekadar simbol status menjadi cermin kesadaran. Tidak ada salahnya mengikuti tren, tapi kesadaran lingkungan dan sosial juga harus menjadi pertimbangan.

Alternatif dan Harapan 

• Gunakan lebih lama: Rawat pakaian agar tidak cepat rusak.

• Pilih kualitas: Lebih baik membeli sedikit tapi awet.

• Dukung lokal: Produk perajin Indonesia sering lebih etis dan unik.

• Coba preloved/thrifting: Hemat, ramah lingkungan, dan tetap bergaya.

 

Tren mode cepat adalah paradoks: memberi kita kesenangan sesaat, tetapi menimbulkan masalah jangka panjang. Setiap pakaian yang kita pilih adalah sebuah pernyataan, bukan hanya tentang siapa kita, tetapi juga tentang dunia seperti apa yang ingin kita tinggali.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image