Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Tambang Nikel: Potret Kuatnya Gurita Oligarki

Lainnnya | 2025-07-15 18:28:53
Oleh : Elin K

Hashtag #SaveRajaAmpat yang belum lama ini sempat trending di media sosial muncul akibat aksi masyarakat yang geram. Kondisi Raja Ampat yang sebelumnya dikenal dengan keindahannya telah berubah menjadi rusak parah karena aktivitas pertambangan nikel yang dilegalkan oleh negara. Penolakan keras dari berbagai pihak atas keberadaan tambang-tambang tersebut pada akhirnya “memaksa” pemerintah pusat untuk turun tangan.

Kasus Raja Ampat sejatinya hanya salah satu potret kuatnya tangan oligarki di negeri ini. Segelintir elite kekuasaan bekerja sama dengan para pemilik modal atas nama investasi dan pembangunan berbasis eksploitasi SDA untuk merampas hak rakyat dan bersenang-senang di atas penderitaan mereka yang konon semua itu dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kasus Raja Ampat dan rentetan isu lingkungan lainnya sejatinya juga menunjukkan ada yang salah dengan kepemimpinan yang sedang tegak sekarang. Tampak bahwa kepemimpinan ini sangat lekat dengan ideologi kapitalisme yang lahir dari paham sekularisme dan liberalisme yang sangat menganut kebebasan.

Dari melihat kasus Raja Ampat ini, ternyata tidak hanya nikel yang dieksploitasi, tetapi juga pulau-pulau yang ada di sana. Ruang hidup warga lokal jadi terampas. Padahal keberadaan nikel sebagai SDA tambang maupun pulau-pulau tersebut sejatinya adalah harta kepemilikan umum yang hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat secara luas. Kepemilikannya tidak boleh diserahkan kepada individu/swasta karena seseorang tidak boleh memiliki sesuatu secara khusus dari bagian kepemilikan umum.

Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada penguasaan (atas harta milik umum) kecuali bagi Allah dan Rasul-Nya.” (HR Abu Daud).

Status tambang ini sudah jelas bahwa tambang tersebut adalah harta kepemilikan umum, tidak boleh dimiliki oleh pihak-pihak tertentu saja. Jadi, keberadaannya harus dibiarkan sebagai milik umum bagi seluruh kaum muslim, dan mereka berserikat atas harta tersebut.

Rasulullah saw. bersabda, “Kaum muslim itu berserikat dalam tiga hal, yaitu air, padang rumput, dan api.” (HR Abu Daud).

Umat semestinya segera sadar dengan kembali menegakkan sistem kepemimpinan Islam sebagai konsekuensi keimanan. Di dalam Islam, posisi penguasa adalah sebagai raa’in (pengurus) terhadap urusan rakyatnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image