Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Devira Aulia

Hari Guru di Tengah Kriminalisasi dan Pelemahan Profesinya

Politik | 2024-11-28 16:29:57

Guru Pilar Penting Negara

Guru dikenal sebagai sosok mulia yang membawa cahaya keilmuan dan kebangkitan generasi. Tanpa guru maka dunia berada dalam kekelaman dan kebodohan. Dalam peradaban Islam pun guru selalu diberikan banyak keutamaan dan kemuliaan karena peran strategisnya bagi generasi dan peradaban.

Guru menjadi sosok yang dirujuk dan ditiru dalam banyak hal. Pengajaran dan nasihat nasihatnya selalu dinantikan. Bahkan teguran dan amarahnya pun adalah pelajaran.

Islam pun meletakkan posisi guru di posisi tertinggi layaknya ulama. Penghargaan padanya pun sangat tinggi karena ia pilar penting bagi peradaban. Bisa kita lihat di masa peradaban Islam guru mendapatkan honorarium bahkan tunjangan tunjangan besar serta penjagaan yang baik.
Ironi Guru di Sistem Sekuler

Posisi guru di sistem sekular sangat kontradiktif dengan apa yang seharusnya ada. Guru di sistem sekuler kini hidup dalam himpitan segala aspek. Dari aspek ekonomi guru termasuk orang-orang yang berpendapatan kecil bahkan hidup di garis kemiskinan pun banyak. Kemuliaannya pun seolah terdegradasi oleh masyarakat. Ia sering menjadi obyek cemooh bahkan kriminalisasi.

Dengan prinsip sekulerisme dan materialisme, guru tak lebih dianggap hanya obyek produk jasa yang hanya wajib dibayar dan tak diperlakukan dengan baik.
Jangankan dimuliakan, jika guru melakukan teguran pada murid maka itu dianggap sebagai kriminalitas dimana guru harus dibalas dan dihukum balik. Sungguh ironis.

Sistem Sekuler Mengikis Muruah Guru

Tidak adanya keterlibatan syariah dalam sistem pendidikan pada akhirnya menjerumuskan guru dan murid pada posisi yang rendah. Nilai nilai moral dan akhlak tak lagi menjadi hal penting dibandingkan nilai materi dan duniawi.

Dalam kacamata kapitalisme, guru bukanlah faktor ekonomi yang menguntungkan secara langsung. Maka guru tidaklah dianggap sebagai pilar penting negara. Bahkan posisinya tak jarang dianggap sebagai beban ekonomi karena harus terus digaji. Ini hal lumrah dalam kacamata kapitalisme.
Guru Mulia Dalam Islam

Guru dipandang sebagai salah satu warga yang harus ditiayah/ diurus oleh negara. Terlebih posisinya yang strategis dalam membangun peradaban generasi Islam.

Islam meletakkan guru pada posisi yang mulia karena keilmuannya dan apa yang ia ajarkan pada murid muridnya. Generasi akan terbentuk adab, akhlaq serta keilmuan dengan adanya guru.

Guru bukan sekedar penjaja jasa yang hanya dinilai secara materi. Peran strategisnya lebih dari sekedar nilai materi.
Kita bisa lihat bagaimana guru digaji besar pada masa Islam. Diberikan segala fasilitas dan tunjangan. Serta dilindungi dari upaya-upaya yang melemahkan terutama kriminalisasi.
Kemuliaan guru akan kembali dengan kembali syariat Islam. Hanya aturan Yang Maha Mulia dan Maha Adil yang bisa memberikan kemuliaan dan keadilan bagi guru.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image