Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Subandi Rianto

Tidak Hanya Bicara Bisnis, Telur Ayam Bahagia Berdayakan Difabel Jatam

Alkisah | 2024-11-06 12:40:23
Kelompok Difabel binaan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) sedang menjalani Bimbingan Teknis bersama Tenaga Ahli Telur Ayam Bahagia (foto: TAB)

Ilmu pengetahuan itu harus bermanfaat bagi banyak orang, begitulah kira-kira falsafah yang dipegang oleh penemu Telur Ayam Bahagia, Prof. Dr. Ali Agus, DEA, DAA, IPU, ASEAN Eng.

Produk inovasi peternakannya berupa Telur Ayam Bahagia tidak semata-mata berorientasi pada bisnis saja, tetapi juga memberdayakan masyarakat dari kalangan marginal. Salah satunya dengan pemberdayaan komunitas difabel tani yang berada dibawah binaan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam).

Telur Ayam Bahagia memfasilitasi kelompok difabel untuk memahami teknologi ternak ayam bahagia. Fasilitasi ini dimulai dengan melakukan bimbingan teknis (bimtek), memberikan bantuan tenaga ahli dalam penyusunan dan pembangunan kandang serta transfer teknologi baik dari sisi teknis hingga model bisnis.

Pemberdayaan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri, kemandirian hingga pengalaman kalangan difabel untuk berdaya, salah satunya dengan beternak Telur Ayam Bahagia. Dari sisi teknologi, transfer terknologi ternak ayam ini secara sederhana dapat dipahami dan dikembangkan kalangan difabel untuk dibagikan kepada rekan-rekan komunitas.

Sementara dari sisi ekonomi, transfer teknologi diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan pendapatan keluarga difabel. Keluarga difabel dapat menjual telur ayam secara rutin dengan harga premium, serta dapat juga mengonsumsi telur ayam untuk menambah asupan gizi keluarga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image