Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image PKRS RSKO Jakarta

Hari Anak Nasional, Pentingnya Mengedukasi Cuci Tangan pada Anak

Info Terkini | Tuesday, 23 Jul 2024, 12:04 WIB
Hari Anak nasional, Ajarkan Mencuci tangan pada Anak

Tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai hari Anak Nasional. Kesehatan anak perlu diperhatikan oleh orang tua, salah-satunya melalui aktivitas yang sederhana yaitu mencuci tangan.

Mencuci tangan ada baiknya dijadikan kebiasaan rutin sejak dini. Aktivitas anak-anak lebih kepada bermain dan mengeksplorasi segala hal yang ada disekitar, itu merupakan hal yang akan serng mereka dilakukan.

Memegang dan menyentuh barang-barang kotor menjadi tindakan yang biasa dilakukan oleh anak-anak. Untuk itu, orangtua perlu menjaga kebersihan tubuh anak, lingkungan dan juga tempat bermain anak-anak ini.

Mencuci tangan adalah aktivitas yang perlu diajarkan sejak dini. Membersihkan tangan dan jari jemari (mencuci tangan) dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh seseorang dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari kegiatan ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.

Cuci tangan merupakan kebiasaan baik yang perlu diajarkan kepada anak. Selain menjadi cara untuk menjaga kebersihan tubuh, kebiasaan cuci tangan membuat anak terhindar dari berbagai gangguan masalah kesehatan yang rentan terjadi di kemudian hari.

Tangan anak-anak dapat terpapar oleh bakteri maupun kuman setiap harinya. Untuk itu, membiasakan anak untuk mencuci tangan dapat membantu agar terhindar dari berbagai penyakit yang timbul.

Mulai dari diare, cacingan, keracunan makanan, infeksi bakteri hingga penyakit yang perlu menjadi perhatian, seperti hepatitis A. Penyakit – penyakit tersebut berisiko terjadi akibat malas mencuci tangan.

Memang tidak akan mudah mengedukasi anak untuk selalu mencuci tangan, tetapi kebiasaan ini perlu dibiasakan sejak dini.

Tidak hanya untuk menjaga kesehatan, mencuci tangan dapat menjadi indikator tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal.

Umumnya, anak-anak akan mulai mencoba belajar untuk mencuci tangan secara mandiri saat mereka memasuki usia 18–24 bulan.

Namun, orang tua (Bapak & Ibu) perlu memastikan lokasi untuk mencuci tangan mudah dan aman diakses oleh anak-anak. Ibu juga mendampingi setiap anak mencuci tangan.

Dilansir dari Direktorat Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI, mengutip dari Michael Sebert M.D., seorang Associate Professor di UT Southwestern Medical Center, menyampaikan membiasakan cuci tangan pada anak dapat menghindari anak-anak dari penyakit flu, infeksi virus pada bagian pernapasan, hingga gangguan gastrointestinal.

Tambahnya, Segera datangi rumah sakit sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan ketika anak mengalami keluhan kesehatan yang terkait dengan beberapa penyakit. Penanganan yang tepat tentunya akan membuat penyakit lebih mudah diatasi.

Tentunya kebiasaan rutin mencuci tangan pada anak harus diajarkan sejak dini. Orang tua perlu mengajarkan anak bagaimana proses mencuci tangan yang tepat.

Ingatkan pada anak untuk mencuci tangan di bawah air yang mengalir dan jangan lupa menggunakan sabun.

Selain itu, ingatkan pada anak untuk selalu mencuci tangan setelah bermain, menyentuh binatang, menggunakan toilet, sebelum makan, setelah makan, batuk atau bersin, dan menyentuh barang-barang di luar ruangan.

Tentunya anak-anak akan lebih mudah melakukan kebiasaan baik ini setelah melihat orang tua juga melakukannya.

Untuk itu, bagi para orang tua jangan lupa untuk senantiasa mencontohkan agar anak akhirnya mengikuti kebiasaan baik ini. Jelaskan pada anak dengan kalimat yang mudah dimengerti mengapa cuci tangan begitu penting.

Sumber : Direktorat Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI

Penulis : Andri Mastiyanto

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image