Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image najmaharinabillah

Pentingnya Kesehatan Mental Mahasiswa

Info Sehat | Saturday, 15 Jun 2024, 10:46 WIB

Isu kesehatan mental memang patut menjadi perhatian dari berbagai pihak di berbagai negara karena dalam beberapa hal sangat memprihatinkan. Kita tahu bahwa kesehatan mental yang baik sangat penting dalam keberlangsungan hidup manusia karena hal tersebut dapat memengaruhi kualitas mutu SDM. Jika kesehatan mental seseorang terganggu, apalagi mental seorang pelajar maka seluruh hidupnya akan dipertaruhkan. Untuk itu perlu diketahui lebih jauh tentang pentingnya kesehatan mental yang baik bagi seseorang, terutama pelajar atau mahasiswa.

Mahasiswa dalam menempuh pendidikan yang baik dan lancar membutuhkan kondisi yang sehat baik fisik maupun mental. Kesehatan mental di sini berperan penting dalam proses berkembangnya suatu individu dan menunjang proses belajar mahasiswa. Menurut WHO, kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal sehingga dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar mereka.

Berdasarkan penelitian internasional, isu kesehatan mental mahasiswa kini menjadi masalah utama di beberapa negara. Hal ini terjadi karena gangguan kesehatan mental bisa menyerang siapa saja. Catatan Mozaic Science melalui World Economic Forum (WEF) menyebutkan jumlah mahasiswa di Inggris yang mengunjungi bagian konseling kampus meningkat hampir lima kali dibandingkan 10 tahun lalu. Mahasiswa memang rentan terkena masalah kesehatan mental karena harus bergulat dengan lingkungan sosial baru, menghadapi tuntutan untuk meniti karir, dan masalah keuangan.

Informasi lainnya yang dilansir dari Kemendikbud menyatakan bahwa kini gangguan mental kerap terjadi pada kelompok usia 18-25 tahun. Dengan kata lain, fenomena tersebut berkaitan erat dengan kalangan mahasiswa. Sebanyak 64% generasi muda mengalami masalah kecemasan, sedangkan 61,5% diantaranya sudah mengarah pada gejala depresi. Beberapa tanda gangguan kesehatan mental yang kerap dialami generasi muda, antara lain, cemas berlebihan, kemampuan interaksi sosial terganggu, gangguan tidur, dan gangguan selera makan, kecanduan narkoba atau alkohol, dan lain-lain.

Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi kesehatan mental mahasiswa adalah kesibukan mahasiswa itu sendiri. Kita tahu bahwa mahasiswa memiliki banyak kegiatan dan tugas, di mana hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi beberapa individu. Beberapa individu yang merasakan dampak negatif dari hal tersebut disebabkan mindset yang dimiliki mahasiswa itu sendiri. Beberapa individu ada yang merasakan pressure dan lelah karena tugas yang diberikan banyak. Adapun yang merasakan stress atau bingung karena dia gagal untuk melakukan management waktu yang baik dalam kegiatannya. Beberapa hal tersebut, seperti rasa bingung, stress, pressure, dan lain sebagainya inilah yang dapat memengaruhi kesehatan mental mahasiswa.

Mental mahasiswa akan merasa terganggu jika merasa kebingungan dan mendapatkan tekanan terus menerus. Hal tersebut memiliki potensi terjadinya beberapa gangguan mental, antara lain, depresi yang nantinya akan mengakibatkan resiko bunuh diri. Gangguan kecemasan yang salah satunya dapat mengakibatkan terjadinya self harm, hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rasa frustasi/ stress. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan pada otak yang mempengaruhi fungsi dan perkembangan otak, kondisi ini dipicu oleh tuntutan dan tekanan selama kuliah. Beberapa hal tersebut yang berpotensi terjadi pada kesehatan mental mahasiswa dan masih banyak lainnya.

Oleh karena itu, menurut saya universitas masih perlu memberikan perhatian lebih pada metode pembelajaran yang ada dalam kelas perkuliahan. Masih diperlukan lagi observasi dan analisis ulang terhadap kondisi kesehatan mahasiswa karena hal ini sangat berdampak terhadap pengembangan mutu SDM yang akan menjadi penerus bangsa. Di sini pemerintah juga memiliki peran dalam upaya mengurangi angka gangguan kesehatan mahasiswa. Selain itu, individu atau mahasiswa tersebut juga harus bisa memahami dirinya sendiri dengan melakukan me time atau intropeksi diri, terbuka kepada orang-orang terdekatnya agar dia bisa mengurangi beban yang dia rasakan, bersosialisasi agar tidak merasa kesepian, melakukan evaluasi terhadap management waktu yang dilakukan setiap hari, dan jika perlu melakukan konseling kepada seorang profesional.

“KATA KUNCI: Kesehatan, Mahasiswa, Mental, Pressure”

SUMBER:

Aryatama, Aditya. 2022. Menjadi Isu Global, Ini Pentingnya Kesehatan Mental Mahasiswa dan Pelajar [online]. https://www.hotcourses.co.id/study- abroad-info/student-life/ini-pentingnya-kesehatan-mental-mahasiswa-dan/ . (diakses tanggal 26 September 2023)

Madarina, Adhenda. 2022. Kenali 7 Masalah Mental pada Mahasiswa dan Cara Mengatasinya [online]. https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan- mental-remaja/masalah-mahasiswa/ . (diakses pada tanggal 26 September 2023)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image