Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maria Shelina Angie

Delhi Tercekik Polusi: Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia

Info Terkini | 2024-06-06 15:20:51

Delhi, India, kini tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Berdasarkan laporan dari situs iqair.com pada Rabu (5/6/2024), Delhi memperoleh nilai 272 pada indeks kualitas udara yang diperbarui secara real-time pada pukul 09.30 WIB. Nilai tersebut menempatkan Delhi dalam kategori "Sangat Tidak Sehat" (Very Unhealthy), yang menunjukkan bahwa kualitas udara ini sangat merugikan kesehatan manusia, karena dapat mengurangi daya tahan tubuh saat beraktivitas di luar ruangan.

Polutan utama yang menyebabkan buruknya kualitas udara di Delhi adalah PM10 dengan konsentrasi mencapai 405 µg/m³. Hal ini sudah termasuk tingkat yang mengkhawatirkan, karena menurut BMKG, Nilai Ambang Batas (NAB) PM10 di udara bebas hanyalah 150 µg/m³. PM10, atau Particulate Matter 10, adalah partikel udara padat dengan ukuran lebih kecil dari 10 µm. PM10 dapat berupa partikel-partikel seperti asap, debu, jelaga, garam, asam, dan logam yang berasal dari sisa-sisa pembakaran.

Delhi, sebagai pusat industri dan ekonomi di India dengan populasi 10.927.986 jiwa menurut survei real-time worldometers, menjadi penyumbang PM10 terbesar di dunia. Pertumbuhan sektor manufaktur di Delhi menyebabkan peningkatan aktivitas pembakaran, industri, dan emisi kendaraan bermotor, yang menjadi pemicu utama tingginya level PM10 di kota ini. Selain itu, kondisi iklim India yang tropis dan cenderung kering juga berkontribusi pada tingginya konsentrasi PM10.

Jika kondisi ini berlanjut, Delhi akan menghadapi krisis udara bersih. Bahaya yang ditimbulkan oleh PM10 sangat serius, seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, kerusakan jaringan, kanker, hingga kematian. Menurut Profesor Biologi Boston College dan direktur Observatorium Global untuk Polusi dan Kesehatan, Philip J. Landrigan, MD, setidaknya 1,67 juta kematian dini setiap tahun disebabkan oleh polusi udara.

Pemerintah Kota Delhi menyarankan warga untuk tetap berada di dalam rumah, mengurangi aktivitas yang menghasilkan asap, dan selalu menggunakan masker saat berada di luar ruangan untuk mengurangi dampak negatif dari PM10 dan polutan lainnya. Kita juga dapat mengurangi produksi PM10 di udara bebas dengan upaya-upaya berikut :

1. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dan menggantinya dengan kendaraan yang ramah lingkungan

Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan mendorong penggunaan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki, serta dapat menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik atau hybrid yang menghasilkan emisi lebih rendah.

2. Mengontrol penggunaan energi listrik

Mengontrol penggunaan energi listrik dapat dilakukan dengan penggunaan peralatan listrik yang efisien dan hemat energi, serta mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan. Selain itu, mengoptimalkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin dapat membantu mengurangi emisi polutan.

3. Mengurangi penggunaan bahan yang sulit terurai

Mengurangi penggunaan bahan yang sulit terurai melibatkan upaya untuk mengurangi penggunaan plastik dan bahan-bahan yang tidak dapat didaur ulang, serta mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan, seperti menggunakan barang-barang yang bisa dipakai berulang kali. Meningkatkan daur ulang dan pengelolaan limbah secara efisien juga penting.

4. Tidak membakar sampah di ruangan terbuka

Tidak membakar sampah di ruangan terbuka membantu menghindari pelepasan partikel berbahaya ke udara. Mengelola sampah dengan cara yang lebih aman, seperti pengomposan dan daur ulang, serta menyediakan fasilitas pembuangan sampah yang memadai, dapat mengurangi praktik pembakaran sampah.

5. Mengurangi konsumsi rokok

Mengurangi konsumsi rokok dapat dilakukan dengan mengurangi kebiasaan merokok di kalangan masyarakat dan menerapkan kebijakan bebas rokok di tempat-tempat umum. Meningkatkan kesadaran akan bahaya rokok terhadap kualitas udara dan kesehatan juga merupakan langkah penting.

6. Untuk daerah industrial, memasang alat penyaring udara

Untuk daerah industrial, memasang alat penyaring udara di pabrik dan fasilitas industri dapat membantu mengurangi emisi polutan. Selain itu, mengadopsi teknologi produksi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, serta memantau dan mengontrol emisi industri secara ketat, dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas polusi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image