Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andy Cahyadi

Visi Guru Penggerak dan Prakarsanya

Eduaksi | Wednesday, 05 Jun 2024, 22:18 WIB

Koneksi Antar Materi – Modul 1.3

Merefleksikan dan Mengaitkan Pemahaman Antar Modul yang Telah Dipelajari Hingga Kini

Oleh Andy Cahyadi

Visi Guru Penggerak dan Prakarsanya (Foto: Koleksi Pribadi)

Mengapa lingkungan belajar yang bermakna dan berpihak pada murid itu harus ditumbuhkan. Pada tahap modul ini, Visi Guru Penggerak saya diarahkan merumuskan lukisan mimpi dan narasi visi mengenai murid dan lingkungan belajar di masa depan yang sesuai murid di sekolah saya, dimana mewujudkannya dengan sebuah pendekatan Inkuiri Apresiatif.

Saya mempelajari bahwa visi dapat disajikan dalam bentuk yang beraneka ragam dan apapun bentuknya, visi itu harus menyemangati, menggerakkan hati dan kolaborasi tiap anggota dalam suatu komunitas. Dengan gelora tersebut lingkungan belajar bermakna dan berpihak pada murid akan tumbuh.

Merujuk lagi pada tujuan visi, yaitu untuk mencapai perubahan yang lebih baik dari kondisi saat ini. Visi membantu kita untuk melihat kondisi saat ini sebagai garis “start” dan membayangkan garis “finish” seperti apa yang ingin dicapai.

Untuk mencapai tujuan visi tersebut, diperlukan orang-orang yang bersedia untuk terus berinovasi dan terbuka terhadap perubahan zaman. Untuk mewujudkan hal ini seorang pemimpin membutuhkan partisipasi dari semua warga sekolah.

Hal ini perlu dilakukan dengan niatan belajar yang tulus demi mewujudkan visi sekolah impian. Sebagai guru kita perlu mendalami peran strategis dari setiap rekan guru dan segenap komunitas orang dewasa di sekitar murid demi meningkatkan kualitas pembelajaran bagi murid. Saya sendiri tidak mungkin dapat menjangkau semua murid sendiri.

Peran strategis tersebut tentunya membawa semangat untuk mengapresiasi dan berpihak pada nilai-nilai yang diperlukan dan menguntungkan murid, hal itu adalah landasan dalam membawakan peran perubahan di pendidikan. Peran yang nantinya akan mengarah pada transformasi pendidikan.

Sebagai Calon Guru Penggerak, saya diharapkan dapat memainkan peran-peran memimpin perubahan dalam ekosistem pendidikan sebagai perwujudan transformasi pendidikan. Kepemimpinan seorang guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Masuk akal rasanya jika Profil Pelajar Pancasila tersebut pun dihidupi oleh peran pendidik sebagai model mental mereka. Profil Pelajar Pancasila mengandung enam dimensi yang kesemuanya berakar pada falsafah Pancasila: (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) Mandiri; (3) Bergotong-royong; (4) Berkebinekaan global; (5) Bernalar kritis; (6) Kreatif.

Bersamaan dengan itu, saya sebagai guru harus mampu menguatkan diri menjalankan peran terutama dalam persoalan strategis. Dengan demikian, yang dibangun adalah hubungan antar-manusia dan gotong-royong sehingga sekolah menjadi wahana utama untuk mengedepankan kepentingan murid, memberdayakan murid, mengajak murid duduk di kursi kendali pembelajaran mereka sendiri. Tut wuri handayani terejawantahkan.

Untuk dapat mewujudkan visi sekolah dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Di sekolah, pendekatan yang digunakan dapat berupa Inkuiri Apresiatif. Inkuiri Apresiatif dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan lagi. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah impian dan visi setiap warga sekolah.

Salah satu model manajemen perubahan di lingkungan pembelajaran, baik itu di kelas maupun sekolah pada tahapan Inkuiri Apresiatif, yaitu yang di dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).

“Perubahan di sekolah dapat diinisiasi oleh pihak luar, tetapi perubahan yang paling penting dan berkesinambungan akan datang dari dalam.” Roland Barth, “Improving schools from within” (1990). Sebagai “Orang Dalam”, saya harus menjadi Pembelajar Merdeka yang dapat menginternalisasi semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

Kemudian untuk menjawab Pertanyaan Pemantik 1, Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?

Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah menuntun, pendidikan adalah menuntun semua kodrat yang ada pada anak sehingga mereka mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Karenanya, pendidik itu hanya dapat menuntun berkembangnya kekuatan kodrat yang ada, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup.

Kemudian Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang sudah saya sampaikan sebelumnya, maka keduanya baik filosofi dan profil pelajar dapat terwujud, harus didasari dalam sebuah Visi Guru Penggerak untuk menciptakan perubahan yang lebih baik untuk lingkungan pembelajaran di tempat saya mengajar. Kemudian dalam merumuskan visi tersebut saya menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) yang merupakan pendekatan berbasis kekuatan yang ada dari lingkungan pembelajaran.

Saya ingin merumuskan Visi di tempat saya mengajar adalah “Mewujudkan Peserta Didik Berkarakter Mandiri, Berbudaya dan Kreatif Mencerminkan Profil Pelajar Pancasila”. Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul adalah Mandiri, Berkebhinekaan Global, dan Kreatif. Dilanjutkan dengan Prakarsa Perubahan yaitu, Mengembangkan komunitas belajar (bagi murid) yang dapat menumbuhkan karakter berbudaya dan kreativitas murid.

Pertanyaan Pemantik 2, Revisi dan rumuskan dengan penuh keyakinan, visi yang telah Bapak/Ibu buat berdasarkan jawaban pertanyaan diatas, ke dalam sebuah VISI yang membuat Bapak/Ibu bersemangat ketika membacanya, dan menggerakkan hati setiap orang yang membacanya!

Sebelumnya saya merumuskan visi “Mewujudkan peserta didik yang beriman takwa, berkarakter, dan

berwawasan global dengan mencerminkan Profil Pelajar Pancasila” kemudian menjadi “Mewujudkan Peserta Didik Berkarakter Mandiri, Berbudaya dan Kreatif Mencerminkan Profil Pelajar Pancasila”. Alasan yang saya gunakan untuk membuat revisi adalah agar lebih fokus pada pencapaian karakter tertentu.

Penulis adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 10

dari Kota Jakarta Selatan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image