Pengangguran di Era Bonus Demografi SDGs
Bisnis | 2024-06-03 12:45:14Indonesia Emas 2045. Semenjak pemilu 2024 kemarin, kalimat tersebut sudah tak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia. Kalimat yang menjadi harapan seluruh Indonesia, karena pada tahun tersebut pemerintah Indonesia memperkirakan tujuan dari program Sustainable Development Goals (SDGs) akan tercapai. Program yang juga dikenal dengan nama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini, merupakan serangkaian tujuan yang dibuat oleh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai panduan bagi negara-negara anggota untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. SDGs memiliki 17 tujuan yang dikelompokkan menjadi 4 pilar. Salah satu yang menjadi pilar SDGs yakni pembangunan ekonomi, yang didalamnya mencakup salah satu tujuan SDGs, yaitu pekerjaan layak dan perkembangan ekonomi. Di sisi lain, Indonesia berkutat dengan jumlah masyarakat pengangguran yang masih menjadi suatu problem yang perlu diselesaikan. Dengan adanya SDGs ini, tak dapat dipungkiri bahwa jika tujuan SDGs dapat tercapai maka jumlah pengangguran di Indonesia dapat diminimalisir.
Program Pemerintah
Untuk mewujudkan tujuan SDGs, pemerintah Indonesia telah mencanangkan beberapa program. Salah satu program tersebut yakni program Kartu Prakerja. Yang mana dengan adanya Kartu Prakerja pemerintah memberi kesempatan bekerja untuk masyarakat dengan usia produktif (berusia rentang 18 tahun – 64 tahun), juga memberikan peluang kerja yang lebih luas dengan memberikan pembekalan pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, maupun para pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Tetapi, seperti yang kita tahu, untuk saat ini Indonesia hanya menang dalam kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan untuk kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita masih kalah jauh dengan negara-negara lain. Untuk itu Indonesia harus memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang pastinya hal ini berkaitan erat dengan sistem pendidikan di Indonesia.
Untuk menindak lanjuti hal ini, pemerintah Indonesia juga mengadakan program Kartu Indonesia Pintar. Yang bertujuan untuk memberikan peluang pendidikan yang setara bagi siswa-siswa kurang mampu sehingga diharapkan seluruh lapisan masyarakat turut berkontribusi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia.
Selanjutnya, untuk upaya pemerintah mewujudkan tujuan SDGs bagian pekerjaan layak dan perkembangan ekonomi, pemerintah Indonesia juga mengadakan kerja sama dengan negara - negara luar. Sebut saja kerja sama IMT - GM. IMT – GM yang merupakan singkatan dari Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle ini, memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan negara-negara IMT-GT. Program IMT-GT antara lain berhubungan dengan perkembangan pariwisata dan perdagangan, meningkatkan investasi, serta mengatasi pengangguran setelah masa pandemi Covid-19. Termasuk juga Proyek Konektivitas Prioritas (PCPs) yang merupakan proyek-proyek prioritas untuk mendukung konektivitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek ini meliputi jalan, pelabuhan, bandara maupun Information and Communication Technology (ICT).
Dampak Program
Mengutip dari CNBC Indonesia, jumlah pengangguran di Indonesia kembali menurun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2023 jumlah pengangguran sebanyak 7,99 juta orang, merosot 410 ribu orang dari Februari 2022 sejumlah 8,40 juta orang. Selanjutnya, Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) dalam jumpa pers di kantornya pada 13 Mei 2023 mengatakan, “Kalau kita lihat perubahannya dari Februari 2022 ke Februari 2023 maka penduduk yang kerja meningkat 3,02 juta orang sementara yang menganggur berkurang 0,41 juta orang atau turun sebesar 4,88%," Dengan adanya data – data tersebut, sudah cukup menunjukkan bahwa dalam Era Bonus Demografi SDGs ini, justru semakin mempermudah pemerintah Indonesia dalam pengadaan program – program dan kerja sama antar negara dalam rangka mengembangkan perekonomian negara, yang tentunya secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengangguran di Indonesia
Penulis: Nabila Habwa Salsabila (Mahasiswa S1 Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.