Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Erica Azhary

Perempuan Ngapain Sekolah Tinggi-Tinggi, Pasti Ujungnya di Dapur

Sastra | Tuesday, 07 May 2024, 15:32 WIB
Foto ini mengandung unsur kependidikan

Di zaman yang sudah melek dengan teknologi seperti ini saya yang masih tinggal di pendesaan berkeinginan tiggi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perkuliahaan. Dengan tekat yang gigi saya izin ke orang tua melanjutkan kuliah ke Jakarta, namun hal itu tidak berjalan dengan mulus. saya tumbuh di perndesaan yang mayoritas masyarakatnya tidak melanjutkan kuliah dan memilih langsung bekerja setelah lulus SMK/SMA apalagi anak perempuan. Kadang salah satu penyebabnya adalah ekonomi sehingga beberapa orangg bahkan banyak orang di kampung saya punya mindset bahwa kuliah untuk anak perempuan itu hanya membuang-buang uang, toh ujung ujungnya kedapur dan ngurus anak. ngapain sekolah tinggi?

Pertanyaan yang sering saya dapatkan Ketika mau melanjutkan kuliah dan berlangsung sampai saat ini.

Saya tidak pernah menyalahkan anak perempuan yang tidak kuliah karana saya yakin mereka punya alasan masing-masing akan tetapi saya sangat menolak anggapan “perempuan tidak perlu kuliah”. kita sebangai seorang perempuan tidak bisa memandang hanya satu arah, memang untuk mendapatkan ilmu itu tidak hanya di bangku kuiah akan tetapi melalui bangku kuliah kita bisa belajar disiplin, berorganisasi, bersosialisasi, berkomunikasi yang baik, mematangkan pikiran kita, bisa mengolah emosi, dan memperluas relasi. Terlepas dari pilihan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga dengan Pendidikan perempuan bisa jadi apapun yang mereka inginkan. sangat berbeda ibu rumah tangga yang berpendidikan sama yang tidak berpendidikan. Memang saya tidak pernah menolah bahwa perempuan itu ujung ujungnya pasti di dapur karna, karna emang itu adalah kodratnya seorang perempuan. Namun, perempuan yang berpendidikan akan berbeda dalam mengolah rumah tangganya dari pada yang tidak berpendidikan. Perempuan sebangai istri dan ibu di rumah maka harus mampu mendidik anak dengan baik, dengan ini mengingatkan kita tempat belajar pertama bagi anak akan itu adalah keluarga. Perempuan yang berpendidikan akan melahirkan anak yang berpendidikan dan cerdas, membimbing anak belajar, menjadi teman belajar yang baik akan lebih efektif apabila perempuan tersebut teredukasi.

Bagi saya dan ibu saya Pendidikan itu nomor satu karana dengan Pendidikan bisa meningkatkan harga diri kita dan mengangkat derajat keluarga. Kuliah memang tidak menjanjikan kesuksesan akan tetapi dengan kuliah memperbesar peluang menuju kesuksesan dan membentuk pola pikir itu hanya akan kita dapatkan di bangku kuliah.

Pada intinya saya tidak setuju dengan pernyataan “perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karna nantinya hanya kan berkhir di dapur dan mengurus anak”. Tidak hanya laki-laki yang harus berpendidikan tinggi tapi perempuan juga wajib berpendidikan tinggi.

Tidak perlu malu atau minder jangan semua omongan kurang enak di kampung masukkan ke dalam hati teruslah berjuang berikan pengertian pada mereka dengan pelan pelan dan bukatikan bahwa Pendidikan bagi seorang perempuan itu sangat pentig.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image