Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image isdie

Kurang Tepat Kartini Menjadi Tokoh Emansipasi Karena Jasanya Jauh dari Nyai Walidah dan Nyai Nafisah

Info Terkini | Friday, 19 Apr 2024, 15:04 WIB
Kartini sebenarnya perjuangan beliau tidak sebesar Nyai Walidah ( Istri KH Ahmad Dahlan) dan Nyai Nafisah (Istri KH. Hasyim Asy'ari) yang hidup dalam masa yang sama.

Kartini seorang wanita yang menjadi terkenal di negara Indonesia, namanya terpampang sebagai salah satu pahlawan Nasional, lebih mentereng lagi karena pahlawan yang disandangnya cukup istimewa yaitu tokoh emansipasi wanita Indonesia.

Kartini lahir 21 April 1879 sehingga di tanggal lahirnya diperingati sebagai hari Kartini.

Perlu kita ketahui di tahun 1879an sebenarnya banyak yang seangkatan dengan Kartini dan secara fakta para tokoh wanita seangkatan Kartini lebih luar biasa perjuangannya dan langsung bersinggungan dengan masyarakat baik masyarakat kalangan bawah menengah maupun elit. Lebih-lebih langsung bersentuhan dengan kaum penjajah .

Perempuan yang seangkatan dengan Kartini antara lain adalah Siti Walidah dan Nyai Nafisah. Mereka adalah dua tokoh perempuan yang melebihi kemampuan dan perjuangannya dengan Kartini.

Siti Walidah merupakan istri KH Ahmad Dahlan yang setia mendampingi suami dalam pergerakan pembentukan persyarikatan Muhammadiyah, Siti Walidah secara langsung bersinggungan dengan para perempuan dalam membina dan menyetarakan harkat serta martabat di zaman perjuangan.

Tidak kalah pentingnya Nyai Nafisah juga sebagai istri KH Hasyim Asy’ari yang selalu menemani sang suami dalam mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada para santrinya yang bukan hanya kaum lelaki tetapi juga santri kaum perempuan.

Sehingga sebenarnya Kartini belum sebanding dengan para perempuan tersebut ( Siti Walidah dan Nyai Nafisah ) Kartini hanyalah gadis pingitan yang terkenal karena surat suratnya akan tetapi dari segi perjuangan Kartini sangat jauh pengorbanannya dibandingkan dua wanita tersebut (Siti Walidah dan Nyai Nafisah)

Entah pemerintah orde lama memilih Kartini sebagai tokoh emansipasi dibandingkan dua tokoh wanita yang secara fakta sudah teruji dan diakui perjuangannya oleh masyarakat.

Sebenarnya perlu mengkaji ulang penyematan kepada Kartini sebagai pahlawan Nasional emansipasi wanita karena Kartini bukanlah lahir dan berjuang dalam perkembangan wanita di zamannya tetapi Kartini hidup di kalangan kerajaan yang terbatas interaksinya dengan masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image