Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Retno Tri Rahayu

Iblis dan Kesombongannya, Petaka Mereka Masuk Neraka

Agama | Wednesday, 17 Apr 2024, 22:59 WIB
Sumber gambar: Muslim.or.id
Sumber gambar: Muslim.or.id

Masih ingatkah kisah Iblis dan Nabi Adam? Yap, kisah mereka diabadikan dalam Al-Quran salah satunya di QS. Al-A’raf ayat 11-22 (silahkan bisa sambil dibuka mushafnya).

Dari ayat tersebut kita tahu kalau yang membuat Iblis diusir dari surga adalah karena tidak mau sujud kepada Nabi Adam.

Apa alasan mereka tidak mau bersujud kepada Nabi Adam?

Alasan utamanya adalah karena mereka merasa lebih baik, alias sombong. Mereka sombong karena mereka diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam Allah ciptakan dari tanah.

Kesombongan inilah yang akhirnya membuat Iblis dikeluarkan oleh Allah dari surga dan berujung dimasukkan ke dalam neraka, mereka Allah jadikan kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Padahal kalau mau kita cermati, kesalahan mereka disini satu, merasa lebih baik daripada makhluk yang lain, dalam hal ini manusia. Perasaan yang mudah banget dirasakan kita sekarang, atau bahkan mungkin sering banget secara tidak sadar kita rasakan ini saja bisa sampai ngeluarin seorang Iblis dari surga.

Bagaimana dengan kesalahan yang lain?

Bagaimana kalau perintah-Nya dilanggar? Bagaimana jika sampai larangan-Nya dikerjakan?

Bagaimana jika sampai tidak melaksanakan shalat?

Apalagi jika sampai syirik?

Apa masih pantas bagi kita untuk berangan-angan dan ngarepin buat masuk surga?

Setelah Iblis dikeluarkan dari surga, apa Iblis diam dan menerima begitu saja? Oh tentu tidak! Iblis meminta untuk diberi penangguhan kepada Allah. Tidak hanya setahun dua tahun, Iblis meminta penangguhannya sampai hari kiamat. Iblis tentu tidak mau masuk ke neraka sendiri, tentu saja mereka ingin cari teman. Siapa yang jadi target sasaran mereka disini? Tentu saja anak cucu adam, manusia. Kenapa harus manusia? Karena bagi mereka, gara-gara manusia lah akhirnya mereka diusir Allah dari surga.

Masya Allahnya, dengan kemurahan-Nya, meski Iblis tidak mau menuruti perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, Allah masih tetap mau mengabulkan permintaan Iblis tersebut. Allah kasih mereka penangguhan sampai hari kiamat. Bagaimana perasaan mereka? Sudah pasti senang. Mereka pun akhirnya memberi ultimatum yang kurang lebih intinya begini,

“Hei manusia, anak cucu adam, karena elu semua udah nyesatin gue (padahal kan mereka sesat karena diri mereka sendiri ngga sih?), gue pasti bakal halangi jalan elu semua pada dari jalan yang bener. Gue pastiin gue bakal samperin elu semua pada dari segala penjuru, depan, belakang, kanan, kiri, pokoknya ngga ada yang kelewat. Gue yakin elu semua ngga bakal lolos dari jebakan gue, elu semua bakal gue buat kurang syukurnya. Gue jamin!”

Wah gimana tuh, sumpah serapahnya Iblis? Ngeri-ngeri sedap kan? Belum lagi mereka tidak bisa kita (manusia) lihat, bakal lebih susah buat menghindarinya bukan?

Setelah mendengar perkataan Iblis, Allah pun akhirnya ngeluarin mereka dari surga. Dia pun mengatakan bahwa siapa saja yang nantinya mengikuti langkah mereka ini, di akhirat nanti nasibnya juga akan dijadikan sama, yaitu masuk ke neraka Jahanam, untuk selama-lamanya.

Sementara itu, di sisi lain, Allah memerintahkan kepada Nabi Adam dan istrinya, Hawa, untuk tinggal di surga. Allah beri mereka (Nabi Adam dan istrinya) sebuah aturan tinggal di surga, yakni agar mereka menjauhi pohon khuldi. Disini sudah sangat jelas, mendekatinya saja tidak boleh, apalagi jika sampai memakannya.

Mengetahui hal ini, tentu saja Setan tidak tinggal diam. Mereka berusaha dengan sekuat tenaga untuk membisikkan pikiran jahat kepada Nabi Adam dan istrinya. Bisikan mereka kurang lebih begini,

“Kalian berdua (Nabi Adam dan Hawa) kan hanya dilarang buat deketin pohon ini. Tau ngga alasannya apa? Alasannya itu biar kalian berdua ngga jadi malaikat, biar kalian ngga kekal di surga. Yakin deh percaya saya gue, gue penasihat kalian disini, mana mungkin kan sebagai penasihat gue bakal jerumusin kalian?”

Berkat kegigihan Setan dalam bisik membisik kepada Nabi Adam dan Hawa, akhirnya keduanya pun tergoda dengan bisikan mereka. Nabi Adam dan Hawa pun mencicipi buah khuldi tersebut. Dan apa yang terjadi? Tampaklah akhirnya aurat keduanya. Setan pun bersorak senang karena akhirnya misi mereka tercapai.

For your information, sebenarnya dari awal niat Setan memang ingin menampakkan aurat Nabi Adam dan Hawa. Setan sebenarnya mengetahui alasan larangan dari Allah ini, tapi lihat apa yang dilakukan Setan? Mereka mengatakan yang sebaliknya, hal yang mengundang murka Allah dan berakibat menjerumuskan Nabi Adam dan Hawa ke dalam kesesatan. Dari sini kita dapat mengetahui, bahwa Setan itu bukan teman kita sebagai manusia, mereka adalah musuh kita yang nyata.

Allah yang mengetahui hal ini pun langsung memberi teguran kepada Nabi Adam dan Hawa,

“Bukannya Aku sudah larang kalian berdua buat mendekati pohon itu? Bukannya Aku sudah memberitahu kalian kalau Setan itu musuh kalian berdua?”

Bayangkan jika nanti di hari pertanggung jawaban, Allah mengatakan hal yang sama seperti ini kepada kita.

“Bukannya kalian udah dikasih tahu ini itu perintah dan larangan bagi kalian?”

“Bukannya sudah Aku kirim utusan kepada kalian yang menerangkan hal tersebut?”

“Bukannya sudah Aku turunkan Al Quran buat guideline hidup kalian?”

“Berarti harusnya kalian juga sudah tahu kan kalau Setan itu musuh kalian?”

“Kenapa kalian masih mau nurutin apa kata Setan?”

“Kalian sudah tahu kan kalau Setan itu musuh kalian?”

“Pertanyaannya, emang ada musuh yang mau nyelametin musuhnya?”

Beribu pertanyaan yang dengan penuh kesadaran sebenarnya kita tahu jawaban benarnya namun kita masih tetap saja ngeyel. Apa masih bisa di hari itu kita berkata,

“Maaf Ya Allah, saya khilaf”

“Hamba minta ampun Ya Allah, hamba janji tidak melakukannya lagi”

Mungkin Allah akan menjawabnya begini,

“Loh loh, ini sudah di akhirat, mana bisa aku terima maaf dan taubat kalian. Mana bisa aku beri ampun kalian. Sekarang bukan lagi saatnya meminta ampun, sekarang saatnya kalian buat tanggung jawab!”

Nah loh, kalau sudah sampai begini gimana ceritanya, nasi sudah menjadi bubur kan?

Apa bisa kita mengulang hidup di dunia lagi?

Apa bisa kita balik ke alam dunia lagi?

Sorry yee, hidup di dunia hanya dikasih kesempatan satu kali. Jadi masih mau dengerin apa kata Setan?

Perilakumu adalah cerminan jawaban jujurmu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image