FOLLOW  

Menuju Kemakmuran: Dinamika dan Prospek Ekonomi Industri Halal

Ekonomi Syariah | Friday, 12 Apr 2024, 07:20 WIB

Industri halal telah menjadi sorotan utama dalam perekonomian global. Terlebih kini industri halal muncul sebagai kekuatan ekonomi yang signifikan dalam peta global. Industri halal menjadi tren dunia yang dapat menjanjikan potensi besar bagi negara-negara yang mengadopsinya. Dinamika dan prospek industri halal menawarkan peluang yang menarik, terutama pada era globalisasi, peningkatan kesadaran konsumen akan kualitas kehalalan suatu produk,serta industri halal juga tidak hanya mencerminkan pertumbuhan bisnis yang cepat, tetapi juga merupakan cerminan dari pergeseran kebutuhan dan preferensi konsumen di seluruh dunia. Dalam 5 tahun terakhir, industri halal telah menunjukkan perkembangan yang positif meskipun sempat terjadi pandemi Covid-19 yang cukup melemahkan ekonomi di dunia.

Dinamika pertumbuhan industri halal tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga oleh perkembangan global yang lebih luas. Faktor-faktor seperti globalisasi, teknologi informasi, dan perubahan pola konsumsi telah memainkan peran penting dalam membentuk dinamika industri halal saat ini. Penggunaan teknologi bukan sekedar sebagai alat teknis, tetapi sebagai pondasi yang membangun kepercayaan, mempercepat respons terhadap kebutuhan pasar, dan membuka peluang untuk meningkatkan kualitas produk halal. Misalnya, dengan kemajuan teknologi informasi, konsumen sekarang dapat dengan mudah mengakses informasi tentang kehalalan produk dan membandingkannya dengan alternatif lainnya. Selain itu, adanya persaingan yang semakin ketat di pasar global mendorong produsen untuk meningkatkan kualitas produk halal mereka, baik dari segi kehalalan maupun keunggulan lainnya. Hal ini menciptakan dorongan untuk inovasi dalam industri halal, dengan pengembangan produk baru dan proses yang lebih efisien.

Industri halal juga kini menjadi bagian penting dalam dinamika global yang mencerminkan pergeseran signifikan dalam preferensi konsumen terhadap produk dan layanan yang memenuhi standar kehalalan. Perubahan ini bukan sekedar mencerminkan kebutuhan pasar Muslim, tetapi juga menunjukkan adanya peningkatan minat dari segmen konsumen non-Muslim. Yang dimana memprioritaskan produk yang dproduksi secara etis dan memenuhi persayaratan global namun berdasarkan prinsip-prinsip dalam agama Islam. Dengan penciptaan produk industri yang tertuju juga pada konsumen selain Muslim, hal tersebut tentu dapat membantu dalam meningkatan kemakmuran ekonomi industri halal.

Dari segi prospek, ekonomi industri halal tampak terlihat sangat cerah. Hal ini tampak dari pertumbuhan yang terus meningkat di berbagai sektor. Salah satu sektor yang menonjol adalah makanan dan minuman halal, yang diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan pendapatan dan kesadaran konsumen. Selain itu, halal industri juga memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, terutama di negara-negara dengan mayoritas populasi muslim. Hal itu dikarenakan para wisatawan muslim semakin mencari destinasi yang menawarkan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal, seperti makanan dan akomodasi yang bersertifikat halal. Hal tersebut dikarenakan halal kini bukan selalu tentang konsumsi umat Muslim saja, melainkan siapa saja yang menyukai dan memilihnya sebagai alternatif produk yang mereka konsumsi dan gunakan.

Meskipun prospek ekonomi industri halal sangat menjanjikan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah standarisasi dan sertifikasi produksi halal, standarisasi dan sertifikasi produksi halal dapat menghambat perdagangan internasional dan membingungkan para konsumen. Hal itu dikarenakan setiap negara tentu memiliki standar dan kriteria sendiri dalam menetapkan sertifikasi halal. Selain itu ditambah adanya tantangan keuangan dan investasi saat mengembangkan industri halal. Sebab adanya persaingan dengan negara-negara mayoritas sesama Msulim. Untuk mengatasi tantangan tersebut, dirasa pemeritah dan lembaga terkait perlu untuk mengadakan pertemuan dan dialog antarnegara. Dengan adanya pertemuan dan dialog antarnegara tersebut nantinya akan mempermudah menemukan kesepakatan bersama serta harmonisasi yang lebih luas dalam proses sertifikasi halal. Dengan begitu produk-produk halal menjadi lebih mudah diterima secara internasional.

Dengan demikian, dinamika dan prospek ekonomi industri halal menawarkan potensi dan peluang yang besar bagi negara-negara yang menagodpsinya. Pertumbuhan industri halal dipengaruhi oleh faktor global seperti globalisasi, teknologi informasi, dan perubahan pola konsumsi. Industri ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar Muslim, tetapi juga menarik minat konsumen non-Muslim yang mengutamakan produk etis Prospek ekonomi industri halal kini tampak terlihat sangat cerah, hal tersebut tampak dari pertumbuhan yang terus meningkat di berbagai sektor seperti makanan halal, minuman halal, dan pariwisata. Meskipun demikian, tantangan seperti standarisasi dan sertifikasi perlu diatasi dengan kerja sama antarnegara untuk memastikan kesepakatan yang lebih luas dalam proses sertifikasi halal. Kesepakatan tersebut diharapkan akan mempermudah diterimanya produk halal secara internasional, dan meningkatkan kemakmuran industri halal secara global.

Faradina Nabila Paramesti

Departemen Ilmu Ekonomi

Universitas Brawijaya

Malang, Indonesia

Email: [email protected]