Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indonesiapos

Membangun Harmoni Digital: Langkah Konkret dalam Mempertahankan Pancasila di Era Teknologi

Info Terkini | Thursday, 28 Mar 2024, 01:44 WIB
Dok.Pribadi

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online yakni Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: “Kreatif Lestarikan Nilai Pancasila di Ruang Digital”. Dalam seminar Ngobrol Bareng Legislator ini, terdapat empat narasumber yang berkompeten pada bidangnya, yaitu Bapak Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si. yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI. Narasumber kedua yakni Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI serta mengundang R. Wijaya Kusumawardhana, ST., MMIB. (Pegiat Literasi DIgital) dan Dr. Syariful, S.Pd., M.PD.I (Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia). Seminar diselenggarakan pada hari Rabu, 27 Maret 2024 melalui platform zoom meeting.

Seminar Ngobrol Bareng Legislator ini merupakan acara yang diinisiasi dan didukung oleh Kementerian Kominfo, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, dengan memiliki beberapa tujuan, diantaranya yakni untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Ditjen APTIKA, serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.

Sesi pemaparan diawali oleh pengantar serta pembukaan yang disampaikan oleh Bapak Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si. Dalam paparan pertamanya beliau menjelaskan bahwa Presiden ketiga kita, bapak BJ. Habibie pernah menyampaikan bahwa “Pancasila bukan sekedar filsafat negara, tetapi juga menjadi pondasi bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” nilai-nilai Pancasila yang perlu kita lestarikan yaitu kekeluargaan, Memperkuat ikatan sosial dan saling bantu di era digital yang cenderung individualis. Keadilan, Menjamin keberlanjutan keadilan dan kesetaraan dalam berbagai dimensi kehidupan di ranah digital dan Kerakyatan, Merangsang partisipasi proaktif dan keterlibatan masyarakat dalam lingkup digital. Kita juga mendapat banyak tantangan dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila di ruang digital, yaitu; Tren Negatif yang berupa Konten merugikan, hoaks, dan disinformasi yang berpotensi merusak reputasi Pancasila. Pola pikir individualis yaitu sikap konsumtif mental dan kurangnya kesadaran terhadap kepentingan bersama dalam ranah digital dan Kesenjangan akses terhadap teknologi digital yang berpotensi memicu disparitas.

Peran penting ruang digital dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila yaitu memberikan pendidikan publik, menjadi media untuk memberikan pemahaman yang benar tentang nilai-nilai Pancasila dan sebagai advokasi kepedulian sosial yang Memperjuangkan kepedulian, toleransi, dan kebersamaan melalui kampanye digital. Strategi yang bisa kita terapkan dalam mengkreatifkan nilai-nilai Pancasila yaitu visual konten Pendidikan menggunakan gambar, video dan infografis untuk mendidik tentang Pancasila. Platform partisipatif yang diciptakan untuk diskusi dan berbagi berbagai ide positif. Kita juga harus belajar dari konten negatif dengan menganalisis konten-konten negatif sebagai pembelajaran. Contoh impelementasi nilai-nilai pancasila di ruang digital di antaranya dengan Kesatuan dalam perbedaan, di mana setiap individu saling menghargai satu sama lain, dan bersatu untuk bekerja bersama demi menciptakan harmoni dan kemajuan bersama. Menerima keberagaman budaya dan pandangan dalam ruang digital, merupakan suatu sikap yang memperkuat komunitas daring dengan membuka diri terhadap ragam latar belakang budaya serta perspektif, menciptakan lingkungan yang inklusif dan dinamis bagi setiap individu yang berpartisipasi di dalamnya. Menjunjung tinggi toleransi dan sikap saling menghormati di dunia maya, menjadi landasan kokoh untuk membentuk komunitas digital yang mempromosikan kerjasama dan pemahaman yang mendalam di antara anggotanya, menciptakan lingkungan daring yang berintegritas dan bersahabat bagi semua pihak yang terlibat

Selanjutnya adalah sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa, transformasi digital di Indonesia, yang kini menjadi nyata dan menjadi manifestasi dari tekad bangsa ini dalam mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam menghadapi dinamika ini, maka dibutuhkan kerjasama yang cepat dan sinergi menjadi kunci untuk tetap terwujudnya agenda transformasi digital di Indonesia. Media sosial tentunya menjadi bagian integral dari perkembangan teknologi digital, tidak hanya memengaruhi tren dan gaya hidup, tetapi juga mencerminkan dinamika masyarakat modern yang semakin terkoneksi secara global. Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. mendorong kita semua untuk melihat media sosial sebagai alat yang dapat menghubungkan dan memperkaya interaksi sosial dan memanfaatkan potensi positifnya dalam membangun masyarakat. Dengan begitu, kita bisa bersinergi mewujudkan cita-cita masyarakat Indonesia dan menjadi pemimpin dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kesejahteraan bersama.

Pemaparan yang ketiga disampaikan oleh Bapak R. Wijaya Kusumawardhana, ST., MMIB. (Pegiat Literasi DIgital). Beliau menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara dengan kekayaan yang sangat melimpah dan keanekaragaman suku dan budaya. Presiden Joko Widodo pernah berkata bahwa “Aset terbesar bangsa ini adalah kerukunan, persaudaraan, persatuan. Keragaman dan perbedaan di Indonesia bukanlah sumber perpecahan, melainkan potensi besar kekuatan bangsa Indonesia”. Oleh karena itu kita harus menjaga dengan baik kerukunan persaudaraan dan persatuan kita dari ancaman perpecahan. Kerangka untuk menciptakan ruang digital yang sehat terdiri dari infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital dan masyarakat digital yang yang saling berkesinambungan dengan ketersediaan akses digital yang aman bagi seluruh masyarakat di Indonesia dan memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi dengan baik dan produktif serta berkelanjutan dalam transformasi digital untuk tujuan pembangunan. Sehingga dapat terciptanya ruang digital yang positif, konstruktif dan produktif bagi seluruh masyarakat.

Tantangan distrupsi teknologi digital salah satunya adalah platform informasi dan komunikasi yang semakin beraneka ragam sebagai dampak pemakaian teknologi digital. Terjadi pergeseran pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya edukasi kepada masyarakat dalam menghadapi banjir informasi. Indonesia memiliki penduduk yang sangat banyak dan juga pengguna internet sebanyak 215 juta jiwa dan Sebagian besar aktif bersosial media, maka dari itu penting bagi kita untuk menerapkan nilai-nilai dari ke-5 sila Pancasila untuk menciptakan ruang digital yang baik. Nilai-nilai Pancasila yang harus diterapkan dalam ruang digital di antaranya adalah memberikan edukasi kebhinekaan dan beragama, menyebarluaskan narasi untuk menguatkan wawasan keberagaman, mengutamakan sikap sadar etika dan moral, mengutamakan norma kesantunan, mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, menjadi pelopor dalam menyebarkan budaya sadar literasi digital, membangun budaya kritis dalam memproses informasi, menjadikan media sosial untuk kemajuan dan kearifan lokal, menggunakan media sosial untuk menghentikan ujaran kebencian, memperkuat kerjasama antar lembaga keagamaan, memperkuat peran tokoh agama, memperkuat peran keluarga dan mendorong Negara menjadi regulator dalam penerapan norma dan etika komunikasi publik.

Terakhir, pemaparan dari Bapak Dr. Syariful, S.Pd., M.PD.I (Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia) dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima nilai pokok, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini mencerminkan ajaran moral dan etika yang mengatur kehidupan bermasyarakat. Pentingnya melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan identitas nasional yang harus dipertahankan, mendorong penanaman nilai moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, mendukung semangat kesatuan dan persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia, Pancasila mencerminkan warisan sejarah bangsa yang harus dilestarikan untuk generasi yang akan datang. Di era digital, penyebaran informasi tidak terkontrol secara menyeluruh, menyebabkan tantangan dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila. Desas-desus dan informasi palsu tersebar dengan cepat, mengancam kesucian nilai-nilai luhur. Ketidaktahuan generasi muda terhadap ajaran Pancasila juga menjadi tantangan besar. Jadi, diperlukan strategi digital yang cerdas dan efektif untuk memerangi hal-hal tersebut.

Ruang digital memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila ke seluruh lapisan masyarakat. Melalui platform digital, informasi dan pesan-pesan bernilai dapat disampaikan secara efisien dan luas. Strategi untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila melalui ruang digital dapat dilakukan dengan cara publikasi konten berkualitas yaitu menyebarkan artikel, video dan infografis yang informatif dan inspiratif. Kolaborasi dengan komunitas online dengan bekerja sama dengan komunitas yang memiliki visi sejalan dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Kampanye di media sosial, dengan mengadakan kampanye yang interaktif dengan konten yang menarik perhatian. Penggunaan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan di facebook, twitter dan Instagram yang memiliki banyak sekali pengguna di Indonesia. Kolaborasi antara influencer dan publik figure sangat efektif dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila karena jangkauannya sangat luas terutama kepada anak-anak muda di Indonesia. Langkah-langkah memperkuat nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan lewat Pendidikan formal di lembaga pendidikan , kegiatan ekstrakulikuler, media sosial pendidikan, dan kegiatan kepemudaan. Setelah menjelajahi peran ruang digital dan strategi untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila, tampaknya kolaborasi dengan influencer dan public figure dapat memperkuat kesadaran akan Pancasila di kalangan generasi muda. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial dan secara digital, serta melibatkan genereasi muda lebih aktif dalam mendukungnya.

Seluruh peserta terlihat begitu kondusif dan juga aktif dalam menyimak materi yang di paparkan oleh para narasumber, Setelah pemaparan materi dari keempat narasumber, moderator mamfasilitasi untuk sesi tanya jawab. Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta kepada para narasumber. Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan para narasumber dan dilanjutkan dengan sesi penutupan oleh MC.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image