Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Bulan Ramadhan: Momen Istimewa untuk Menghidupkan Al-Qur'an

Agama | Thursday, 21 Mar 2024, 17:03 WIB
Dokumen Nabawi Mulia

Al-Qur'an, sebagai petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang bathil, diturunkan pertama kali pada bulan Ramadhan. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 185:

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)."

Inilah momen istimewa bagi setiap Muslim untuk lebih memperhatikan, merenungi, dan mengamalkan ajaran-ajaran mulia yang terkandung di dalamnya. Bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk kembali menghidupkan semangat dalam mempelajari dan mengimplementasikan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam membaca Al-Qur'an. Sebagaimana sabda Rasulullah :
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur'an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya." (HR. Tirmidzi)

Selama bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak tilawah atau pembacaan Al-Qur'an. Dengan membaca Al-Qur'an secara rutin, hati dan pikiran kita akan lebih terbuka untuk menerima petunjuk-petunjuk yang terkandung di dalamnya. Pembacaan Al-Qur'an juga akan membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah, serta membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah.

Kedua, bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk merenungi dan memahami makna-makna yang tersirat dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Firman Allah dalam QS. Shad ayat 29:
"Ini adalah sebuah Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) yang penuh dengan keberkahan, agar mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat dapat mengambil pelajaran."

Selama bulan ini, kita memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk mengikuti kajian-kajian Al-Qur'an, baik secara langsung maupun melalui media online. Dengan memahami makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur'an, kita akan lebih mudah untuk menerapkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menghafal dan mempelajari Al-Qur'an dengan lebih intensif. Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang membaca Al-Qur'an dan menghafalkannya, dia akan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti." (HR. Bukhari dan Muslim)

Selama bulan ini, banyak program-program khusus yang diadakan untuk memfasilitasi umat Islam dalam menghafal dan mempelajari Al-Qur'an. Dengan menghafal dan mempelajari Al-Qur'an, kita akan lebih mudah untuk mengingat dan mengamalkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Keempat, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengamalkan dan mentaati apa yang ada dalam Al-Qur'an. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 2:
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa."

Selama bulan ini, kita dianjurkan untuk lebih banyak melakukan ibadah-ibadah seperti puasa, shalat, zikir, dan sedekah. Dengan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur'an, kita akan lebih mudah untuk merasakan manfaat dan kebaikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi setiap Muslim untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momen istimewa untuk lebih memperhatikan, merenungi, dan mengamalkan ajaran-ajaran mulia yang terkandung dalam Al-Qur'an. Dengan menghidupkan semangat untuk mempelajari dan mengimplementasikan Al-Qur'an selama bulan Ramadhan, kita akan lebih mudah untuk mendapatkan petunjuk dan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam kehidupan ini dan di akhirat nanti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image