Refleksi Hari Pendidikan Nasional: Pendidikan untuk Semua Kalangan
Pendidikan dan Literasi | 2024-05-01 17:12:13Refleksi ini merupakan wujud keprihatinan penulis melihat adanya seorang pemulung yang mengajak anak-anaknya untuk mengais barang-barang bekas, disaat anak-anak lain berangkat ke sekolah untuk belajar. Beberapa kali penulis berangkat ke tempat mengajar menjumpai keluarga ini, dan cukup miris jika melihat kondisi seperti itu. Indonesia yang memiliki pasal 34 Undang-undang no 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional menetapkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya program wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Sebagai Orangtua harus memberikan peran utama dalam mendorong anak-anaknya untuk belajar. Serta, perlu kembali menengok sudah sejauhmana peran serta pemangku kebijakan, apakah undang-undang tersebut masih terlaksanakan keseluruhan, sebagian atau bahkan sudah terlupakan?
Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional sebagai momentum penting untuk merefleksikan perjalanan pendidikan di Tanah Air. Penting untuk terus memprioritaskan pendidikan bagi semua kalangan, ini harus menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan kompleks dalam dunia pendidikan saat ini. Salah satu aspek yang patut diperhatikan adalah upaya untuk tidak hanya menyediakan akses pendidikan yang luas, tetapi juga memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Dalam merayakan Hari Pendidikan Nasional tahun ini, kita diingatkan akan pentingnya tidak hanya memberikan akses pendidikan kepada semua anak, tetapi juga mendukung mereka agar tidak terpinggirkan atau terlunta-lunta dalam kesulitan hidup. Pendidikan seharusnya menjadi pangkal tolak bagi anak-anak untuk membangun masa depan yang lebih baik, bukan malah menjadi sumber ketidakpastian dan kesulitan.
Penting untuk memahami bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik dan berharga, namun tidak semua dari mereka dilahirkan dalam lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Banyak anak di Indonesia yang masih hidup dalam kondisi yang kurang sejahtera, bahkan terpinggirkan dari akses pendidikan yang layak. Tugas kita sebagai masyarakat pendidikan adalah untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang terpinggirkan, bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan tumbuh.
Salah satu aspek penting dalam upaya ini adalah memastikan bahwa pendidikan tidak hanya terfokus pada aspek akademis semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan. Anak-anak perlu dilengkapi dengan keterampilan sosial, emosional, dan keterampilan hidup lainnya agar dapat menjadi individu yang mandiri dan berdaya.
Sebagai bagian dari refleksi ini, mari kita berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan sekolah bagi semua anak, tetapi juga untuk mendukung mereka dalam perjalanan pendidikan mereka. Mari kita bersama-sama membangun sistem pendidikan yang inklusif, merangkul perbedaan, dan memberdayakan setiap anak untuk meraih impian mereka. Karena pada akhirnya, pendidikan bukan hanya tentang belajar membaca dan menulis, tetapi juga tentang membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selamat Hari Pendidikan Nasional!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.