Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amin Kusuma Bangsa

Cerpen: Akhirnya Kotaku Punya Alun-Alun

Sastra | Sunday, 11 Feb 2024, 07:29 WIB

Pada akhir pekan, Aksa dan keluarganya pergi ke kota kelahirannya yaitu Surabaya. Mereka mengawali ziarahnya ke kota tersebut dengan silaturahmi dengan orang tuanya Aksa tercinta.

Cuaca pada waktu itu sangat amat sejuk. Sungguh nyaman untuk tidur atau duduk menikmati kopi panas. Untungnya seharian tersebut tidak sampai turun hujan lebat, hanya saja hujan sedikit rintik-rintik tidak sampai membasahi sekujur tubuh.

Sampailah Aksa dan keluarganya di rumah orang tuanya Aksa. Mereka saling berbicara, bercengkrama, tertawa ria di rumah tersebut.

Aksa dan keluarganya membawakan orang tuanya Aksa bingkisan berupa jajan rumahan. Alhamdulillah orang tuanya Aksa suka dengan itu.

"Ini Bu, jajan buatan istriku"

Ucap Aksa kepada ibunya.

"Oalah, apa ini nak?, Istri kamu jualan ini?"

Tanya ibu dengan mimik ingin tau.

"Oh tidak bu, hanya dimakan sendiri saja"

Jawab istri Aksa dengan tersenyum.

Setelah itu mereka saling bertanya, bercerita tentang hal-hal yang renyah dan membuat tawa yang ceria.

"Anakku sudah bisa bicara sekarang Bu"

Cerita Aksa kepada ibunya.

"Hehe bicara gimana nak"

Tanya ibunya Aksa dengan rasa ingin tau.

"Bisa bicara iiiih kotoorrr haha"

Cerita Aksa dengan tertawa.

"Lalu juga bisa bicara ojok"

Cerita Aksa dengan tertawa, kata "ojok" adalah bahasa Surabaya yang artinya jangan.

"Oalah nak sudah pintar sekarang"

Jawab ibunya Aksa dengan wajah senang.

Tidak terasa Aksa dan keluarganya bersenda gurau dan bercengkerama hingga waktu sore tiba. Sesuai rencana awal, istri dan anaknya mengajak ke tempat yang namanya Alun-alun Surabaya.

Awalnya Aksa hanya mengira itu sebenarnya taman biasa. Aksa menganggap Alun-alun adalah tanah lapang besar dan disitu ada masjid besar di dekatnya sebagaimana di kota atau kabupaten lain.

Pergilah mereka ke Alun-alun tersebut. Alun-alun Surabaya terletak di Jl. Gubernur Suryo No.15, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 21256.

Sesampainya disana mereka mulai menjelajah, Aksa awalnya biasa saja mimiknya. Menurutnya alun-alun sesungguhnya itu yang ada masjid besarnya sebagai kota-kota lain.

Akhirnya, mimik biasa Aksa tersebut berganti. Dia tercengang bahwa ternyata di dekat titik tengah alun-alun tersebut ada Masjid yang megah dan bergema azan magrib disana.

"Haaah, ternyata ada masjidnya juga toh"

Sahut Aksa dengan tercengang

Wah Masya Allah, ini baru benar alun-alun.

Sahut Aksa lagi.

Pada akhirnya mereka Aksa dan keluarga bermain, makan dan salat disana dengan ceria sebagai tanda takjubnya kepada Pemerintah Surabaya yang telah membangunkan fasilitas tersebut bagi warga Surabaya.

"Semoga Allah memberkahi semua jajaran Pemerintah Surabaya"

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image