Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Farah Nur Fadilah

Lahirnya Simbol Semangka, Akibat Aksi Positif yang Disensor Sensitif

Eduaksi | Friday, 15 Dec 2023, 12:45 WIB
Sabili.id)" />
Ilustrasi Palestina dan Semangka / Ichsan (Sabili.id)

Konflik antara Palestina dan Israel telah terjadi selama beberapa dekade. Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan publik terhadap Palestina sangat tinggi, dengan media sosial sebagai arus utama dalam memobilisasi dukungan.

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi platform penting untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina. Kampanye seperti #FreePalestine dan #StandWithPalestine telah menarik perhatian dunia, sementara akun-akun langsung melalui foto dan video memberikan hubungan langsung antara komunitas global dan realitas kehidupan di Palestina.

Tokoh publik dan para artis tidak ketinggalan dalam memberikan dukungan terhadap Palestina. Penggalangan dana dan pernyataan publik menjadi sarana dalam menyampaikan pesan solidaritas dengan rakyat Palestina. Melalui akses yang luas, mereka dapat membantu memperluas dampak dari dukungan ini dalam memotivasi penggemar mereka untuk ikut berpartisipasi.

Dalam geopolitik yang kompleks, konflik antara Israel dengan Palestina telah menimbulkan penderitaan dan ancaman kemanusiaan. Melalui platform digital, kita dapat dengan mudah mengekspresikan keprihatinan serta solidaritas dengan rakyat Palestina yang sedang menghadapi dampak dari penjajahan. Situasi di Palestina sana penuh dengan ancaman serta penderitaan. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif, kehilangan sanak saudara, dan situasi menegangkan yang telah menciptakan tragedi kemanusiaan, maka dari itu Palestina membutuhkan perhatian dunia. Ikut berduka atas kejadian ini merupakan langkah awal untuk memahami serta merespons konflik yang melibatkan kehidupan manusia.

Semangka = Palestina

Sosial media sebagai platform utama untuk berbagi informasi memiliki sensor ketat terhadap konten tertentu, termasuk bendera Palestina. Hal tersebut sungguh menyulitkan tiap pendukung menyuarakan dukungan mereka secara visual, karena terbatasnya kebebasan dalam berbicara serta berpandangan. Untuk mengatasi kendala tersebut, pengguna sosial media dan kelompok solidaritas memiliki inovasi kreatif yaitu dengan memakai simbol pengganti agar tidak terkena sensor, yaitu semangka. Semangka dengan warna merah, hijau, putih dan hitam, secara tidak langsung telah menciptakan representasi visual yang mirip dengan bendera Palestina sehingga aktivitas pada media massa tetap berjalan tanpa melanggar aturan sensor.

Simbolisme semangka tidak hanya sebagai tindakan menghindari sensor, tetapi juga memiliki makna yang dalam. Buah ini tidak hanya melambangkan kesegaran, tetapi juga merupakan salah satu cara unik dalam mengungkapkan solidaritas serta dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Fenomena ini dapat dipahami melalui kacamata teori interaksionalisme simbolik yang menekankan pentingnya simbol dalam pembentukan makna sosial. Ketika seseorang memilih untuk menggunakan profil dengan gambar atau emoji semangka, secara simbolis mereka menyatakan dukungan Palestina.

Emoji semangka dapat diartikan sebagai simbol kebersamaan serta harapan untuk perdamaian dan menciptakan identitas kolektif antara para pendukung. Simbol ini digunakan untuk menciptakan ruang dimana pendukung dapat saling mengenali dan membentuk komunitas daring yang memiliki pandangan serupa terkait isu tersebut.

Penggunaan simbol-simbol seperti simbol "Semangka" untuk mendukung Palestina telah menjadi bentuk interaksi sosial yang unik yang memungkinkan pendukung untuk mengekspresikan solidaritas mereka melalui bahasa visual bersama. Melalui permainan dan kegiatan interaktif lainnya, orang-orang dapat mengekspresikan dukungan mereka untuk Palestina tanpa secara langsung mengadvokasi posisi politik, menciptakan rasa identitas kolektif dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang konflik tersebut.

Meskipun fenomena ini mungkin mencerminkan respons terhadap situasi geopolitik saat ini, penting untuk disadari bahwa ekspresi simbolis saja tidak cukup untuk membawa perubahan yang berarti. Partisipasi nyata dalam dialog, pendidikan, dan tindakan nyata juga penting untuk menciptakan dampak positif dalam menyelesaikan konflik. Oleh karena itu, meskipun penggunaan simbol-simbol seperti simbol semangka dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran, hal ini harus dilihat sebagai titik awal untuk keterlibatan yang lebih aktif.

Penggunaan simbol-simbol ini dalam konteks mendukung Palestina melalui interaksi interpersonal dapat dipahami melalui lensa teori interaksionis, yang menyoroti peran simbol dalam membentuk makna sosial dan memobilisasi solidaritas. Di era digital saat ini, platform media sosial telah menjadi alat yang ampuh untuk menyebarluaskan simbol-simbol ini dan memobilisasi dukungan secara global.

Semangka, Ide Inovatif Pejuang Palestina

Simbol semangka berfungsi sebagai alternatif pengganti bendera Palestina di media, menunjukkan kreativitas dan tekad pendukung untuk menemukan cara-cara baru untuk mengekspresikan dukungan mereka meskipun ada tantangan. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dalam menghadapi sensor, kekuatan simbolisme dapat menjembatani kesenjangan dalam komunikasi dan menyampaikan pesan perjuangan. Simbol semangka bukan lagi sekadar gambar sederhana, melainkan simbol perjuangam tanpa kekerasan dan solidaritas yang kuat di era digital.

Dukungan publik terhadap Palestina melalui media telah membuka ruang diskusi yang luas dan berpotensi menggeser opini publik secara global. Meskipun masih terdapat perbedaan pendapat, media memainkan peran penting dalam membentuk solidaritas internasional.

Solidaritas global melalui platform digital dapat menciptakan tekanan internasional untuk mendorong dialog dan mendorong perubahan pada isu-isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia di Palestina.

Dengan menekankan nilai martabat manusia, kita dapat bersatu dan mengadvokasi hak asasi manusia di wilayah tersebut. Melalui ekspresi dukungan di media sebagai arus utama, kita dapat secara kolektif menyuarakan dan menuntut perubahan menuju resolusi yang lebih damai. Dengan mempromosikan pemahaman dan berpartisipasi aktif dalam membawa konflik Israel-Palestina ke arah yang lebih baik, kita dapat berkontribusi pada gerakan kemanusiaan global yang lebih luas yang melampaui batas-batas geografis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image