Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Rahasia Kebesaran 'La ilaha illa Allah': Perjalanan Menuju Kesejahteraan Abadi

Agama | Thursday, 14 Dec 2023, 17:13 WIB
Dokumen ubaidillah.com


"Allâh akan meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu (yakni kalimat lâ ilâha illa Allâh) dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allâh menyesatkan orang-orang yang zhalim dan Dia berbuat apa yang Dia kehendaki." (QS. Ibrahim/14: 27)

Pernyataan Al-Qur'an dalam Surah Ibrahim ayat 27 di atas menyoroti kekuatan kalimat "Lâ ilâha illa Allâh" dalam memperkuat iman orang-orang beriman. Tulisan ini akan menjelaskan bagaimana ucapan tersebut memiliki dampak positif dalam kehidupan dunia dan akhirat, sementara juga menunjukkan peringatan terhadap perilaku zalim yang dapat menyebabkan kesesatan.


Al-Qur'an sebagai petunjuk utama umat Islam, memberikan pernyataan yang kuat mengenai kekuatan iman dan kalimat "Lâ ilâha illa Allâh." Ayat 27 dari Surah Ibrahim menegaskan bahwa Allah akan meneguhkan iman orang-orang beriman melalui ucapan yang teguh tersebut. Dalam konteks ini, kita akan membahas bagaimana kalimat tahlil ini menjadi pilar keimanan dan bagaimana dampaknya di dunia dan akhirat.


# Kekuatan Kalimat "Lâ ilâha illa Allâh"


Kalimat "Lâ ilâha illa Allâh" merupakan dasar dari tauhid, keyakinan bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Ucapan ini tidak hanya merupakan pengakuan ke-Esaan Allah, tetapi juga menjadi landasan utama iman. Keutamaan kalimat ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw. yang menyatakan bahwa siapa pun yang mengucapkannya dengan penuh keimanan, pintu surga terbuka untuknya.


# Dampak dalam Kehidupan Dunia


1. Menguatkan Kesabaran dan Keteguhan HatiKalimat tahlil mengajarkan kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Orang beriman yang melekat pada kalimat ini cenderung memiliki kestabilan emosional yang kuat.


2. Pembentukan Karakter MuliaKonsep tauhid yang disampaikan oleh kalimat ini membimbing individu untuk mengembangkan karakter yang mulia, seperti kejujuran, keadilan, dan belas kasih.


3. Peningkatan Kesejahteraan JiwaKeterikatan pada kalimat ini membawa ketenangan dan kedamaian jiwa. Individu yang menghayati makna "Lâ ilâha illa Allâh" cenderung memiliki kebahagiaan yang bersumber dari keberadaan Allah dalam setiap aspek kehidupan.


# Dampak dalam Kehidupan Akhirat


1. Pengampunan DosaKalimat tahlil menjadi amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah menjanjikan ampunan dosa bagi mereka yang memegang teguh kalimat ini hingga akhir hayat.


2. Jalan Masuk SurgaUcapan "Lâ ilâha illa Allâh" adalah kunci untuk masuk surga. Ini mencerminkan rahmat dan keadilan Allah yang memberikan pahala yang besar bagi hamba-Nya yang setia.


3. Perlindungan dari Siksa NerakaKalimat tahlil juga memberikan perlindungan dari siksa neraka. Orang yang menjalani hidup dengan prinsip ini akan mendapatkan pertolongan Allah dalam menghindari azab yang pedih.


# Peringatan terhadap Perilaku Zalim


Ayat tersebut juga memberikan peringatan terhadap perilaku zalim. Allah menyesatkan orang-orang yang melakukan kezaliman. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk menjauhi segala bentuk ketidakadilan dan merugikan sesama.


# Kesimpulan


Dalam perspektif Islam, kalimat "Lâ ilâha illa Allâh" bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi sebuah konsep hidup. Melalui ucapan ini, kehidupan di dunia menjadi terarah dan bermakna, sementara kehidupan di akhirat dipenuhi dengan rahmat dan keberkahan. Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan tersebut juga memerlukan tindakan nyata yang mencerminkan ajaran Islam, sambil menjauhi segala bentuk kezaliman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image