Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Sisi Gelap Minyak Kelapa: Studi Baru Mengungkap Risiko Kesehatan Jangka Panjang

Info Terkini | Tuesday, 12 Dec 2023, 16:12 WIB
Sumber gambar: Ben Greenfield Life

Dalam percobaan dengan tikus, para ilmuwan di State University of Campinas mengamati perubahan pola makan, pertumbuhan berat badan, tanda-tanda kecemasan, dan peningkatan peradangan di otak, jaringan lemak, dan hati.

Sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods melaporkan studi penelitian di mana tikus, setelah diberi suplemen oral minyak kelapa extra-virgin, menunjukkan perubahan penting dalam kebiasaan makan, penambahan berat badan, tingkat kecemasan, dan peradangan pada saraf pusat. sistem, jaringan adiposa, dan hati.

Para peneliti juga menemukan bahwa kapasitas hormon metabolisme utama leptin dan insulin untuk mengaktifkan mekanisme seluler yang bertanggung jawab atas rasa kenyang dan pengendalian kadar gula darah terganggu, dan mekanisme biokimia yang terlibat dalam sintesis lemak dirangsang.

Wawasan Peneliti

“Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun prosesnya lambat dan tidak bersuara, suplementasi minyak kelapa dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perubahan metabolisme yang signifikan yang berkontribusi pada perkembangan obesitas dan penyakit penyerta terkait,” kata Marcio Alberto Torsoni, peneliti di the Metabolic Disturbance Laboratory (LabDiMe) at the State University of Campinas’s School of Applied Sciences (FCA-UNICAMP) di negara bagian São Paulo, Brasil. Ia memiliki gelar PhD di bidang biologi fungsional dan molekuler dan telah menyelesaikan beasiswa pascadoktoral di Fakultas Ilmu Kedokteran UNICAMP dan Universitas Michigan di AS.

LabDiMe terhubung dengan Pusat Penelitian Obesitas dan Komorbiditas, salah satu Pusat Penelitian, Inovasi, dan Diseminasi, dan Pusat Pemrograman Metabolik dan Manajemen Perinatal, penerima dana dari Institut Nasional Amerika Serikat (AS).

Risiko Lemak Hewani dan Minyak Kelapa

Konsumsi lemak hewani yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, serta obesitas dan diabetes. Salah satu komponen diet ini adalah kolesterol, namun jenis lemak ini juga mengandung asam lemak jenuh, yang dapat mengaktifkan proses inflamasi melalui toll-like receptor 4 (TLR-4) dan dapat menyebabkan penyakit.

Asam lemak jenuh juga bisa diperoleh dari sumber lain, seperti tumbuhan. Misalnya, mereka menyumbang 90% lipid dalam minyak kelapa. Meskipun sebagian besar asam lemak rantai pendek, dan bermanfaat karena mengurangi peradangan, asam lemak jenuh dalam minyak kelapa cukup untuk mengaktifkan jalur peradangan dan menyebabkan kerusakan pada berbagai jenis sel.

“Konsumsi minyak kelapa sebagai bagian dari makanan sehari-hari atau sebagai suplemen makanan telah meningkat pesat di masyarakat,” kata Torsoni. Masalahnya adalah dalam banyak kasus dikonsumsi tanpa bimbingan ahli gizi, yang dapat menyesuaikan dosis harian sesuai dengan kebutuhan individu yang bersangkutan.

Model Eksperimental

Untuk mengetahui apakah konsumsi minyak kelapa setiap hari dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan, kelompok peneliti menggunakan model hewan yang melibatkan tikus sehat yang diberi minyak kelapa dosis harian selama delapan minggu. Jumlah minyak kelapa ini setara dengan kalori sekitar sesendok sup (13 g) per hari, atau 5% kalori dari lemak jenuh dalam makanan orang dewasa dengan berat badan yang sesuai dengan usia dan tinggi badannya.

Minyak kelapa harus digunakan dalam jumlah kecil sebagai bumbu atau bagian dari saus, sebaiknya dengan sayuran segar atau yang diproses secara minimal, kata Torsoni. Hal ini merupakan saran dari Pedoman Diet untuk Penduduk Brasil dari Kementerian Kesehatan, yang juga merekomendasikan “diet yang cukup dan sehat harmonis dalam kuantitas dan kualitas, memenuhi kebutuhan variasi, keseimbangan, moderasi, dan kesenangan”.

“Minyak kelapa tidak direkomendasikan sebagai suplemen untuk mengobati penyakit atau memulihkan kesehatan,” kata Torsoni.

***

Solo, Selasa, 12 Desember 2023. 4:06 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image