Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image salsa bilah

Rahasia Kebiasaan Individu yang Mempunyai Efektivitas Tinggi

Pendidikan dan Literasi | Friday, 01 Dec 2023, 11:17 WIB

Pada dasarnya karakter merupakan gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. “Taburlah gagasan, tuailah perbuatan; taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan; taburlah kebiasaan, tuailah karakter; taburlah karakter, tuailah nasib” begitulah peribahasanya. Kebiasaan merupakan faktor yang sangat penting dalam hidup kita. Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus, konsisten, dan sering menjadi pola yang tidak disadari setiap hari, mengambarkan dari karakter setiap individu serta menghasilkan efektivitas atau ketidakefektivan kebiasaan tersebut.

Stephen R. Covey berpendapat dalam bukunya yang berjudul “The 7 Habits of Highly Effective People” bahwa terdapat tujuh kebiasaan memberikan pendekatan yang meningkat, berurutan, dan sangat terpadu bagi perkembangan efektivitas pribadi dan antarpribadi. Kebiasaan-kebiasaan ini meningkatkan secara progresif pada kontinum kematangan dari ketergantungan menuju kemandirian hingga menjadi kesalingtergantungan. Tujuh kebiasaan ini juga merupakan kebiasaan efektivitas yang didasarkan atas prinsip, serta memberikan hasil jangka panjang yang menguntungkan secara maksimum. Ketujuh kebiasaan itu menjadi dasar dari karakter seseorang, menciptakan pusat dari peta yang benar yang memberi kekuatan dari mana seorang individu dapat memecahkan masalah, memaksimumkan peluang, terus menerus belajar, dan memadukan prinsip - prinsip lain dalam spiral pertumbuhan meningkat secara efektif.

1. Be Proactive (Jadilah Proaktif), kebiasaan ini menekankan tanggung jawab atas hidup dan pilihannya sendiri. Covey berpendapat bahwa orang-orang yang sangat efektif memahami bahwa mereka memiliki kendali atas tindakan dan tanggapan mereka, terlepas dari keadaan eksternal. Proaktif melibatkan menyelaraskan tindakan seseorang dengan nilai-nilai pribadi, melatih kesadaran diri, dan menggunakan bahasa proaktif untuk memberdayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan berfokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan daripada memikirkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, individu dapat membentuk kehidupannya dan membuat perubahan positif.

2. Begin with the End in Mind (Melihat pada tujuan akhir), Covey berpendapat bahwa individu yang efektif memiliki visi yang jelas tentang tujuan yang mereka inginkan sebelum memulai upaya apa pun. "Mulailah dengan Tujuan Akhir" mendorong pembaca untuk mengidentifikasi pernyataan misi pribadi mereka, mendefinisikan nilai-nilai inti dan tujuan jangka panjang mereka. Dengan membayangkan hasil yang diinginkan, individu dapat menyelaraskan tindakan dan keputusan sehari-hari dengan tujuan keseluruhannya.

3. Put First Things First (Mendahulukan yang Utama), Kebiasaan ini merujuk pada manajemen waktu dan penentuan prioritas. Covey memperkenalkan konsep "Matriks Manajemen Waktu", yang mengkategorikan tugas ke dalam empat kuadran berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Orang yang sangat efektif fokus pada aktivitas yang termasuk dalam Kuadran II, yang mencakup perencanaan jangka panjang, pembangunan hubungan, dan pengembangan pribadi. Dengan mengatur waktu dan prioritasnya secara efektif, individu dapat meningkatkan produktivitasnya, mengurangi stres, dan mencapai keseimbangan.

4. Think Win/Win (Berpikir Menang-Menang), hal ini merupakan filosofi total interaksi manusia. Biasanya orang-orang akan berpikir menang/kalah, kalah/menang, kalah/kalah, menang, dan menang/menang atau tidak sama sekali. Menang-menang merupakan kerangka pikiran dan hati yang terus menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia. “Think Win-Win” mendorong individu untuk mengadopsi pola pikir berkelimpahan daripada terjebak dalam pemikiran kelangkaan. Bahwasanya keberhasilan satu orang tidak dicapai dengan mengorbankan atau menyingkirkan keberhasilan orang lain.

5. Seek First to Understand, Then to Be Understood (Berusaha Mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti), Komunikasi memainkan peran penting dalam hubungan yang efektif. Covey menyoroti kebiasaan mendengarkan secara aktif dan komunikasi yang empati. "Berusahalah Memahami Dulu, Baru Dipahami" menekankan pentingnya memahami sudut pandang orang lain dengan tulus sebelum membagikan sudut pandang kita sendiri. Covey memperkenalkan konsep "rekening bank emosional", di mana individu membangun kepercayaan dan koneksi melalui pemahaman, rasa hormat, dan empati yang konsisten. Dengan menguasai pendengaran yang empatik, individu dapat meningkatkan hubungan mereka dan membangun landasan kepercayaan.

6. Synergize (Mewujudkan Sinergi), Covey mendefinisikan sinergi sebagai penciptaan sesuatu yang lebih besar melalui kolaborasi beragam individu dan ide. Dengan menghargai perbedaan dan mencari perspektif yang beragam, orang-orang yang efektif dapat menghasilkan solusi inovatif dan mencapai hasil yang luar biasa. Beliau menekankan pentingnya keterbukaan pikiran, kreativitas, dan kerja tim dalam mencapai sinergi dan memanfaatkan kekuatan kolektif suatu kelompok.

7. Sharpen the Saw (Mengasah Gergaji), hal ini digambarkan sama seperti orang yang sedang menggergaji pohon di hutan, dan terus menggergaji tanpa henti dalam beberapa jam. Orang yang menggergaji bekerja keras, dan semakin letih. Disanalah dibutuhkan waktu untuk beristirahat serta mengasah gergaji agar gergajinya kembali tajam. berpusat pada pembaharuan dan pertumbuhan pribadi. Covey menggunakan analogi gergaji yang lama kelamaan menjadi tumpul karena penggunaan yang berulang-ulang. Untuk menjaga efektivitas, individu harus menginvestasikan waktu dalam perawatan diri, pembelajaran berkelanjutan, dan pengembangan pribadi. Covey memperkenalkan empat dimensi pembaruan: fisik, mental, spiritual, dan sosial/emosional. Dengan memelihara aspek-aspek kehidupan ini, individu dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan dan mempertahankan efektivitas jangka panjang.

Melalui eksplorasi tujuh kebiasaan, pembaca memperoleh wawasan tentang pemikiran proaktif, penentuan prioritas, komunikasi efektif, dan kolaborasi. Prinsip Covey memandu individu dalam menciptakan kehidupan yang bermakna berdasarkan nilai-nilai, tujuan jangka panjang, dan hubungan sinergis. Dengan mengintegrasikan kebiasaan-kebiasaan ini ke dalam kehidupan sehari-hari, pembaca dapat memulai perjalanan transformatif menuju efektivitas dan kepuasan pribadi yang lebih baik.

Tidak peduli seberapa kompetennya seseorang, mereka tidak akan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dan abadi kecuali mereka dapat secara efektif memimpin diri mereka sendiri, mempengaruhi, terlibat dan berkolaborasi dengan orang lain dan terus meningkatkan dan memperbarui kemampuan mereka. Elemen-elemen ini merupakan inti dari efektivitas pribadi, tim, dan organisasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image