Penanganan Anxiety Berbasis Religi
Edukasi | Monday, 27 Nov 2023, 14:15 WIBSejak pandemi Covid-19 mendunia, kasus kesehatan mental mengalami peningkatan yang signifikan. Pada beberapa kasus, mulai menjamur pula self-diagnose yang didasarkan pada kecemasan berlebih terutama perihal masa depan. Padahal, tidak semua cemas maupun kesedihan menjadi cikal bakal dari gangguan kesehatan mental tetapi bisa saja karena hakikat iman yang perlu di-recharge atau isi ulang.
Menindaklanjuti hal tersebut, Departemen Agama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi (BEMF-Farmasi) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggandeng Teras Dakwah sebagai salah satu organisasi yang berfokus di bidang religi untuk menggelar Kajian Pemuda-Pemudi Islam. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 22 November 2023 pukul 18.00 WIB di Jalan Nitikan IV/413, Sorosutan, Yogyakarta, dengan mengusung tema “Solusi Hati Anxiety”. Adapun narasumber dalam kajian ini adalah Ustaz Ali Abu Haidar dan Ustaz Deniz Dinamiz.
“Hakikat manusia yang lemah dan tak berdaya menjadi pendorong bagi mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Selama kecemasan, kesedihan, dan kesulitan itu membawa manusia menggantungkan harap kepada Allah Swt., ibadah dan berdoa adalah kunci utama,” terang Ustaz Ali.
Ustaz Denis melanjutkan, “Psikiater bukan satu-satunya jalan untuk mengobati setiap luka, depresi, maupun anxiety. Kita hanya perlu Allah Swt. untuk melewatinya, jadi berhentilah untuk mencemaskan sesuatu berlebihan mengingat hidup ini sarat dengan dua pilihan yakni antara sabar atau bersyukur. Allah Swt. tidak mungkin menguji seorang hamba di luar batas kemampuan hamba tersebut.” (ish)
uad.ac.id
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.