Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Safna Anggraeni

Manajemen Kurikulum, Program Pembelajaran dan Pendekatan Pengembangannya

Pendidikan dan Literasi | Friday, 24 Nov 2023, 12:22 WIB

Kurikulum merupakan program pendidikan yang dihadirkan oleh instansi pendidikan untuk kebutuhan peserta didik. Manajemen kurikulum dalam menyelenggarakan pendidikan penting untuk dilakukan. Tanpa adanya manajemen kutikulum, pendidikan tidak akan mencapai tujuannya dengan baik. Pengelolaan kurikulum yang baik membantu keterwujudan tujuan pendidikan dengan maksimal. Lantas, apa saja manfaat, tujuan, dan prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan pengelolaan kurikulum?

Pengertian Manajemen Kurikulum

Berasal dari gabungan dua kata, yaitu “manajemen dan “kurikulum”, secara etimologi manajemen kurikulum merupakan suatu sistem pengelolaan kurikulum untuk mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum secara kooperatif, komprehensif, dan sistematik. Kurikulum mengandung dua hal pokok, yaitu: ada mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh peserta didik, dan memiliki tujuan utama untuk mendapatkan hasil kelulusan berupa bukti ijazah.

Prinsip Manajemen Kurikulum

Sukmadinata dalam Ma’arif (2020) menjelaskan bahwa dalam pengelolaan kurikulum harus memperhatikm lima prinsip umum, yaitu:

1) Prinsip Relevansi

Relevansi memiliki arti kesesuaian. Ada dua macam prinsip pada prinsip relevansi, yaitu; relevansi eksternal yang berarti kurikulum harus relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat di masa kini maupun kebutuhan di masa depan, dan relevansi internal yang berarti kesesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri.

2) Prinsip Fleksibel

Prinsip ini memiliki arti suatu kurikulum harus luwes (tidak kaku), terutama pada pelaksanaannya.

3) Prinsip Kontinuitas

Prinsip ini berarti pengembangan kurikulum dilakukan secara berkesinambungan, yang meliputi keterlanjutan antar kelas ataupun keterlanjutan antar jenjang pendidikan.

4) Prinsip Praktis dan Efisiensi

Prinsip praktis berarti kurikulum dapat diterapkan di lapangan dengan mudah dan diterapkan untuk praktik pendidikan situasi dan mengikuti situasi dan kondisi tertentu.

5) Prinsip Efektivitas

Prinsip efektivitas berarti kurikulum selalu berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin dan akan dicapai.

Tujuan Manajemen Kurikulum

Menurut Syafaruddin & Amiruddin (2017), tujuan manajemen kurikulum adalah untuk membuat kegiatan di sekolah aktif, sebagai patokan dalam mencapai tujuan pembelajaran, dan meningkatkan kompetensi guru dalam merancang strategi pembelajaran.

Fungsi Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum perlu dilakukan dalam penyelenggaraan pendidikan agar perencanaan, proses dan evaluasi kurikulum berjalan dengan efisien dan efektif, terutama dalam hal pemberdayaan sumber belajar, pengalaman belajar, dan komponen kurikulum. Nasbi (2017) berpendapat ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum, yaitu:

· Manajemen kurikulum dengan terencana dapat memanfaatkan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber, dan komponen kurikulum secara efisien.

· Manajemen kurikulum dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencapai hasil yang maksimal melalui integrase kegiatan intrakurikuler, ekstrakulikuler dan kokurikuler.

· Manajemen kurikulum menjadikan pembelajaran lebih relevan dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan belajar.

· Manajemen kurikulum dapat meningkatkan kinerja guru dan aktivitas peserta didik secara lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Program Pembelajaran

Untuk mewujudkan sekolah yang baik, pihak sekolah perlu melakukan sebuah inovasi atau hal baru untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dengan demikian, sekolah perlu melakukan sebuah program pembelajaran yang berisikan sebuah rancangan, tujuan, dan kegiatan pembelajaran. Program pembelajaran adalah program untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, atau sesutu yang ingin dicapai untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Pihak sekolah mendiskusikan hal apa yang ingin dimiliki peserta didik, apa yang dibutuhkan peserta didik di masa depan dengan mengharapkan hasil atau pengaruh yang positif. Selain itu, dalam pelaksanaan program pembelajaran berlangsung perlu melibatkan kerjasama baik dari orang tua ataupun organisasi dari luar yang ingin mendukung kegiatan program pembelajaran.

Menurut South African Qualifications Authority ada beberapa identifikasi dari program pembelajaran, yaitu:

1) Kegiatan belajar yang memberikan sebuah dampak positif.

2) Membuat perencanaan pembelajaran yang dapat membimbing peserta didik

3) Membuat rencana penilaian

4) Media pelajaran dan sumber pembelajaran

5) Sumber daya manusia yang terlatih

6) Penyusunan program pembelajaran

Pengembangan Program Pembelajaran

Menurut Simanjuntak (2020) pengembangan merupakan suatu bentuk kegiatan atau aktivitas yang menghasilkan suatu cara yang baru. Pada saat kegiatan tersebut harus tetap melakukan penilaian pada saat kegiatan berlangsung. Pada saat kegiatan berlangsung dengan melakukan penilaian makan alat itu dapat di lihat atau dipandang baik untuk digunakan. Program ini dapat diartikan sebagau rancangan dari aktivitas yang sedang dilakukan dengan waktu satu tahun.

Menurut Suharsomi program merupakan serangkaian aktivitas atau proses yang dilakukan seseorang tersebut menjadi makhluk yang belajar yang dikenal sebagau proses belajar mengajar. Proses Pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam pendidikan. Para ahli mengatakan bahwa proses dalam pembelajaran adalah adanya kegiatan timbal balik berupa interkasi antara guru dengan peserta didik sehingga menghasilkan suatu perubahan prilaku menjadi lebih baik.

Proses pembelajaran merupakan pokok dari kegiatan pendidikan di sekolah yang dimana di dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antara guru dengan antara berbagai komponen pembelajaran. Komponen-komponen tersebut dibagi menjadi tiga kategori: Kategori utaman yaitu siswa, guru serta materu pelajaran. Bedasarkan penjelasan tersebut pengertian pengembangan program pembelajaran adalah suatu bentuk kegiatan yang menghasilkan suatu cara terbaru terkait dengan merencanakan suatu unit-unit kegiatan yang selalu berkesinambungan pada saat proses pembelajaran sehingga menghasilkan tujuan yang telah ditetapkan dari standar kompetensi tersebut.

Arti lain dari pengembangan program pembelajaran adalah usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari metode atau materi maupun subtitansinya. Mekanisme pengembangan program pembelajaran dilakukan dengan baik. guru mata pelajaran harus membuat serta mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dikoordinasi oleh kepala sekolah, pelaksanaanny dibantu oleh tim pengembangan kurikulum melalui rapat kerja pada saat mengembangkan kegiatan tersebut, terdapat pengetahuan maupun informasi yang berhubungan dengan karakteristik sekolah tersebut terdiri dari fasilitas sekolah, sumber daya manusia, serta kebutuhan peserta didiknya.

Fungsi Menejemen Pengembangan Program Pembelajaran :

1) Perencanaan Pembelajaran : perencanaan sangat memberikan manfaat bagi guru untuk menjadi lebih baik dalam mengajar sehingga pelaksaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, guru juga harus menyusun seluruh komponen perangkat perencanaan pembelajaran yang terdiri dari :

· Program Tahunan dan Program Semester : Prota (program tahunan) adalah susunan kegiatan yang dialokasikan untuk satu tahun agar mencapai kompetensi dasar serta standar kompetensi yang ditetapkan oleh guru dan diterapkan oleh peserta didik Astuti (2018). Guru harus mengalokasikan waktu tersebut melalui program tahunan yang di buat serta diaplikasikan di awal tahun ajaran baru. Program Tahunan akan sangat mempengaruhi administrasi pembelajaran seperti RPP, Silabus, Program Semester, dan lainnya. Fungsi adanya Program Tahunan yaitu : Mengelola kegiatan pembelajaran, Mempermudah guru dalam menyusun program semester dan kalender pendidikan, dan lainnya.

Langkah-langkah dalam menyusun Program Tahunan :

a). Guru dapat menyesuaikan kalender pendidikan bedasarkan unit satuan pendidikan b).Menentukan alokasi waktu efektif pada setiap mata pelajaran dan harus disesuaikan dengan ruang lingkup materi.

c). Memberikan label untuk pekan libur atau hari libur.

Program Semester : yaitu penjabaran dari Program Tahunan di dalamnya terdapat rincian atau gambaran kegiatan pembelajaran serta pencapaian dalam waktu satu semster tersebut. Fungsi Program Semester unj dapat membantu guru dalam menuntaskan seluruh mata pelajaran, mempermudah guru ketika mengajar dalam waktu satu semster, sebagai pedoman guru untuk mencapau tujuan pembelajaran, serta sebagai tolak ukut efektifitas pada proses pembelajaran karena dapat menghemat tenaga, menghemat waktu serta alat penunjangnya sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efesien.

Langkah-Langkah dalam menyusun Program Semster :

a). Menetapkan KD, topik dan sub topik materi ke dalam format tersebut.

b). Menentukan alokasi waktu efektif untuk mengetahui waktu yang tersedia selama proses pembelajaran

c). Memberikan catatan kecil jika butuh keterangan

d). Menyusun Silabus dan RPP agar susunan materinya dapat teratur.

2) Pelaksanaan Pembelajaran : suatu proses kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai inti dari kegiatan sekolah. pada saat pelaksanaan pembelajaran terdapat interaksi antara pesert didik dan guru dalam menyampaikan bahan ajar.

3) Evaluasi Pembelajaran : sebagai kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi pada saat kegiatan belajar mengajar yang bertujuan dalam membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh itu, evaluasi pembelajaran ini diperlukan dalam menetapkan baik buruknya pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Model Pengembangan Program Pembelajaran

pembelajaran ini digunakan guru dalam mengembangkan ranah afektif, psikomotorik maupun kognitifnya yang bermanfaat bagi pengalaman belajar peserta didik. Menurut Mulyasa konsep model pengembangan program pembelajaran yang tepat yaitu : a. Contectual Teaching and Learning b. Role Playing pada Problem Solving c. Pembelajaran Partisipatif yang melibatkan peserta didik dalam perencanaan dan yang terakhir d. Modular Instruction.

Ditulis oleh :

  1. Safna Anggraeni
  2. Siti Meiliana
  3. Nesya Amanda
  4. Lukman Nulhakim
  5. Firdaus

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image