Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Bahaya Dosa Gibah dan Cara Menjauhinya

Agama | Wednesday, 22 May 2024, 16:23 WIB
sumber gambar: freepik.com

Gibah atau menggunjing, adalah salah satu dosa yang sangat dikecam dalam Islam. Gibah berarti membicarakan keburukan atau kekurangan seseorang di belakang mereka, yang jika orang tersebut mendengarnya, ia akan merasa sakit hati. Dosa ini tidak hanya merusak hubungan sosial tetapi juga berdampak buruk pada diri sendiri dan masyarakat. Berikut adalah pembahasan mengenai bahaya dosa gibah dan cara menjauhinya.

Bahaya Dosa Gibah

1. Merusak Persaudaraan dan Ukhuwah

Gibah dapat memecah belah hubungan persaudaraan dan merusak ukhuwah Islamiyah. Ketika seseorang mengetahui bahwa dirinya telah menjadi bahan gunjingan, rasa sakit hati dan kebencian dapat timbul, yang berujung pada perselisihan dan permusuhan.

Allah SWT berfirman: "dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik." (QS. Al-Hujurat: 12)

2. Mendapatkan Azab Allah

Gibah adalah dosa besar yang mendapatkan azab dari Allah SWT. Orang yang melakukan gibah akan menerima balasan yang setimpal di akhirat jika tidak bertaubat.

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Mengurangi Pahala

Gibah dapat menghapus pahala amal kebaikan yang telah dilakukan. Semua amal baik bisa hilang hanya karena gibah.

Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang menderita bangkrut berat dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan membawa pahala shalatnya yang begitu besar, pahala puasa, pahala zakat, sedekah, amal dan sebagainya. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang itu, orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang yang hartanya pernah dimakan olehnya, orang yang pernah ditumpahkan darahnya. Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya habis, maka diambillah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya kemudian dicamppakkannya orang itu ke dalam neraka. (HR. Muslim, No: 2581)

4. Mengotori Hati dan Jiwa

Gibah menyebabkan hati menjadi kotor dan dipenuhi dengan sifat negatif seperti iri hati, dengki, dan kebencian. Hati yang kotor akan sulit untuk menerima kebaikan dan cahaya iman.

5. Menimbulkan Dosa Jariyah

Gibah bisa menjadi dosa jariyah jika pembicaraan negatif tersebut menyebar dan mempengaruhi banyak orang. Hal ini bisa terjadi jika gibah dilakukan di media sosial atau dalam forum yang banyak dihadiri orang.

Cara Menjauhi Gibah

1. Mengingat Bahaya dan Dampaknya

Selalu ingat dampak negatif dari gibah bagi diri sendiri dan orang lain. Menyadari bahwa gibah adalah dosa besar yang mengundang azab Allah akan membantu kita menjauhinya.

2. Berbicara yang Baik atau Diam

Meneladani sabda Rasulullah SAW untuk berbicara yang baik atau diam. Jika tidak ada yang baik untuk dikatakan, lebih baik diam daripada berbicara yang bisa menyakiti orang lain.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Berteman dengan Orang yang Baik

Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Berteman dengan orang-orang yang baik dan selalu mengingatkan untuk tidak bergibah akan membantu kita menjauhi dosa ini.

4. Menyibukkan Diri dengan Kegiatan Positif

Mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, menuntut ilmu, atau kegiatan sosial akan mengurangi kesempatan untuk bergibah.

5. Menghindari Situasi yang Mengarah ke Gibah

Hindari situasi atau pertemuan yang biasanya menjadi ajang gibah. Jika berada dalam lingkungan tersebut, alihkan pembicaraan ke topik yang lebih positif atau tinggalkan tempat tersebut.

6. Memperbanyak Istighfar dan Taubat

Jika pernah melakukan gibah, segera bertaubat dan meminta ampun kepada Allah. Perbanyak istighfar dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

7. Mengingat Kematian dan Kehidupan Akhirat

Selalu ingat bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Kesadaran akan kematian dan kehidupan setelahnya akan membantu kita lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara.

Gibah adalah dosa besar yang membawa banyak dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan memahami bahaya gibah dan menerapkan cara-cara untuk menjauhinya, kita dapat menjaga diri dari dosa ini dan memperbaiki hubungan sosial kita. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa menjaga lisan dan hati dari perbuatan yang tidak diridhoi-Nya. Amin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image