Awasi Lisan! Lebih Baik Diam Daripada Bicara yang Tak Berguna!
Agama | 2024-12-20 17:39:24Dalam kehidupan sehari-hari, kata-kata yang kita ucapkan memiliki dampak besar terhadap diri kita dan orang lain. Karena itu, hendaknya sebelum berkata, harus dipikirkan berkali-kali. Islam mengajarkan pentingnya menjaga lisan agar tidak berkata-kata yang sia-sia atau bahkan menyakiti orang lain.
1. Menghindari Dosa Lisan
Lisan adalah salah satu anggota tubuh yang paling mudah menimbulkan dosa. Perkataan yang tidak bermanfaat, seperti ghibah (menggunjing), fitnah, atau ucapan kasar, dapat menciptakan konflik dan dosa. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?" (QS. Al-Hujurat: 12)
Diam adalah langkah bijak untuk menghindari dosa yang bisa ditimbulkan oleh ucapan yang tidak bermanfaat.
2. Menjaga Kehormatan Diri
Orang yang sering berbicara tanpa berpikir cenderung kehilangan kehormatan di mata orang lain. Sebaliknya, orang yang bijak dalam berbicara akan dihormati karena ia dianggap memiliki kendali atas dirinya. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya." (HR. Tirmidzi)
3. Meningkatkan Kualitas Komunikasi
Dengan berbicara hanya ketika diperlukan, kita bisa memberikan dampak positif melalui kata-kata yang baik. Ucapan yang bermakna lebih dihargai daripada sekadar berbicara untuk mengisi waktu.
4. Melatih Kesabaran dan Kedewasaan
Diam di saat emosi memuncak adalah bentuk kesabaran dan kedewasaan. Ketika kita mampu mengendalikan lisan, kita tidak hanya menghindari masalah, tetapi juga menunjukkan kedewasaan dalam menghadapi situasi sulit.
Menjaga lisan adalah bagian dari keimanan seorang Muslim. Dengan lebih banyak diam daripada berbicara yang tak berguna, kita tidak hanya menjaga diri dari dosa, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih harmonis. Sebelum berbicara, tanyakan pada diri sendiri: Apakah ini bermanfaat? Jika tidak, lebih baik diam. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga lisan dan meraih ridha Allah SWT. Amin.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.