Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aisyah Agustia

Pekan Kebudayaan Nasional 2023 Hari Terakhir

Agama | Sunday, 29 Oct 2023, 16:41 WIB
Foto Bersama Narasumber dan Tamu Undangan. (Foto: Dokumen Pribadi)

CIPUTAT - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang diadakan oleh Himpunan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (HMPS PBSI FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkolaborasi dengan Kemendikbudristek, telah mencapai hari terakhirnya pada tanggal 28 Oktober 2023.

Acara PKN dipandu oleh MC, yaitu Siti Saroh dan Nayla Antar, dengan tema "Resonansi Budaya Islam: Dari Ciputat untuk Dunia." Acara dibuka dengan pembacaan Kalam Ilahi yang dilantunkan oleh Atiqotul Fitriah, M. Hum., dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah nyanyian kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari beberapa tokoh, termasuk Ketua Prodi PBSI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Ahmad Bahtiar, M. Hum., Wakil Dekan 3 Ibu Salmah Agung, M. Sc., Ph. D., dan sambutan terakhir, yang juga merupakan pembukaan acara, oleh Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Prof. Ali Muhanif, M. A., Ph. D. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Bapak Fachurozi.

Sebelum memasuki sesi perbincangan kebudayaan, para peserta dan hadirin dihibur dengan pertunjukan Tari oleh Balangga Carika, diikuti oleh persembahan monolog berjudul "Kemerdekaan" yang dibawakan oleh Putu Wijaya. Putu Wijaya adalah seorang sastrawan yang mempesona dan dihormati dalam dunia sastra, dikenal karena karya-karyanya yang luar biasa serta kontribusinya yang berkesan dalam sejarah sastra. Sesi perbincangan kebudayaan dengan moderator Dr. Makyun Subuki, M. Hum., dengan tema "Musik, Sastra, dan Kebudayaan Islam" dimulai setelah penampilan monolog oleh Putu Wijaya. Diskusi oleh narasumber Dr. Rahmat Hidayatullah, S. S., M. A., berjalan kondusif dan hadirin terlihat antusias mendengarkan penjelasan oleh narasumber. Di tengah-tengah diskusi, diselingi penampilan solo gita akustik yang dibawakan oleh narasumber yang memukau seisi ruangan.

Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan sesi penghormatan (tribute) untuk Bapak Jamal D. Rahman, seorang penyair, esais, dan dosen sastra di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berasal dari Madura. Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai pemimpin majalah Horison dan sekretaris dewan Pekerja Harian Kesenian Jakarta (DPH-DKJ) pada periode 2003-2006. Karya-karya puisi beliau, seperti "Airmata Diam" (1993) dan "Reruntuhan Cahaya" (2003), telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing, termasuk Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman. Beliau memandang keragaman budaya dan agama sebagai tolak ukur penting dalam mencapai keragaman yang lebih luas. Penghormatan untuk Jamal D. Rahman diantaranya disampaikan oleh sahabatnya Fatim Hamama, Ustad Khairul Anwar, Mahwi Air Tawar, Idris Thaha, Sastri Sunarti, Agus R. Sardjono, Arif D. Rahman, dan Joni Aryadinata. Puncaknya disampaikan oleh Perwakilan pihak UIN Syarif Hidayatullah dan secara simbolis memberi sertifikat serta cenderamata kepada Bapak Jamal D. Rahman.

Pemberian Pengahargaan Simbolis dari Perwakilan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Foto : Dokumen Pribadi)

Selanjutnya waktu dan tempat diberikan kepada Bapak Jamal D. Rahman untuk menyampaikan satu-dua patah kata serta pesan dan kesannya untuk hadirin/audience. dari penggalan pidato beliau tersirat nilai bahwa Sebagian inspirasi dan ilmu yang didapatkan selama ini berasal dari mahasiswa juga dan menganggap mahasiswa sebagai guru yang baik untuknya, dan diharapkan PBSI FITK UIN Syarif Hidayatullah menjadi “Kiblat Utama Wacana Intelektual Bahasa, Sastra, dan Islam di Negara Indonesia”. setelah mendengar pesan singkat dari Bapak Jamal, dilanjutkan dengan acara pemberian sertifikat penghargaan untuk para narasumber dan undangan yang menghadiri Ruang Tamu PKN 2023, lalu foto Bersama di depan panggung.

Setelah selesai acara diskusi, saatnya bagi panggung ekspresi. Acara dimulai dengan Kemangilodi yang membawakan musikalisasi puisi berjudul "Pada Suatu Hari Nanti" dan "Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Postar yang membawakan musik transisi, menggabungkan alat musik modern dengan gamelan, menciptakan harmoni musik yang indah yang memanjakan telinga para pendengar. Selanjutnya, ada pembacaan puisi berjudul "DOA" yang dibawakan oleh Syaifullah Alhamdi, diikuti dengan dramatisasi yang dibawakan oleh 3C PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjudul "Aku, Kamu, dan Iblis." Acara masih berlanjut dengan penampilan Teatrikal Puisi yang dibawakan oleh Ridho Hafidz, berjudul "Di Irak Bahkan Doa pun Remuk," dengan pencahayaan yang pas dan mendukung untuk menghadirkan teatrikal yang mendalam. terakhir, Rangkaian acara pada hari ini ditutup dengan penampilan dramatisasi cerpen berjudul "Umi Kalsum" yang dibawakan oleh 5B PBSI.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image