Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Garalt Aristov

Pandangan Islam Terhadap Donor Darah: Perbuatan Mulia yang Mencerminkan Kasih Sayang dan Solidaritas

Agama | Thursday, 26 Oct 2023, 00:55 WIB

Sri Rahayu dalam Ramli, La Patilaiya, Rahman (2021) menyebutkan donor darah adalah tindakan mengambil sejumlah darah dari seseorang yang akan digunakan untuk transfusi bagi pasien yang memerlukannya. Pendonor darah adalah individu yang dalam kondisi sehat, bebas dari kecanduan alkohol atau obat-obatan, dan tidak memiliki riwayat penyakit berbahaya. Pada tahap awal, penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, serta pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan sebagai bagian dari seleksi .

Donor darah dalam islam adalah perbuatan mulia yang merangkum nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, dan solidaritas yang mendalam. Dalam pandangan islam, donor darah tidak hanya dianggap sebagai tindakan medis, tetapi juga sebagai ekspresi dari keyakinan dan tanggung jawab moral terhadap sesama manusia. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi pandangan islam terhadap donor darah melalui beberapa aspek penting.

Kehidupan sebagai Anugerah Allah

Dalam ajaran islam, kehidupan dianggap sebagai anugerah Allah yang paling berharga. Allah adalah pencipta manusia dan satu-satunya yang memberikan kehidupan. Oleh karena itu, menjaga dan melindungi kehuidupan orang lain adalah suatu kewajiban yang sangat penting dalam pandangan islam. Dalam Al-Quran, terdapat ayat-ayat yang menekankan pentingnya menjaga kehidupan manusia, seperti yang disebutkan dalam Q.S Al-Isra [17]: 33, “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang benar. “Ayat ini menggarisbawahi bahwa membunuh atau melukai jiwa manusia adalah tindakan yang sangat serius dan hanya diperbolehkan dalam keadaan tertentu yang benar.

Perintah untuk Menjaga Kehidupan

Selain ayat tersebut, ada banyak hadis dan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan kehidupan.Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang memelihara nyawa seorang muslim, maka ia seperti memelihara seluruh umat manusia.” Pesan ini menggarisbawahi betapa berharganya kehidupan manusia dalam islam dan mengajak umat muslim untuk berkontribusi dalam menjaga kehidupan sesama.

Konsep Sadaqah dan Kebaikan

Donor darah dalam islam juga dapat dipahami sebagai bentuk sadaqah, yaitu amal kebajikan atau pemberian kepada sesame. Konsep sadaqah menekankan pentingnya berbagi dengan orang lain dan melakukan perbuatan baik. Ketika seseorang memberikan darahnya secara sukarela, mereka memberikan pemberian yang sangat berarti untuk kesehatan dan kehidupan orang lain. Ini bukan bantuan medis, tetapi tindakan moral yang mendatangkan pahala.

Solidaritas dan Kepedulian Sosial

Islam sangat mendorong solidaritas sosial dan kepedulian terhadap yang kurang beruntung. Dengan menjadi donor darah, seseorang menunjukkan rasa peduli dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan transfusi darah, terutama dalam situasi darurat seperti korban kecelakaan, pasien operasi, atau yang mengidap penyakit serius. Donor darah adalah contoh konkret bagaimana individu dapat berkontribusi untuk membantu orang lain dan memperkuat tali solidaritas dalam masyarakat.

Prinsip Niat yang Murni

Dalam Islam, niat yang murni sangat penting dalam menentukan nilai moral suatu tindakan. Donor darah yang dilakukan dengan niat yang tulus untuk membantu sesama manusia dan berkontribusi pada pemerliharaan kehidupan dianggap sebagai tindakan yang sangat terpuji. Niat yang murni adalah salah satu aspek penting dalam menjalankan perintah Allah dengan baik, dan hal ini berlaku juga dalam konteks donor darah.

Donor Darah untuk Semua

Donor darah untuk semua dalam perspektif islam adalah tindakan yang sangat dianjurkan dan bermakna mendalam. Dalam agama islam, nyawa manusia dianggap suci, dan menyelamatkannya adalah prioritas tertinggi. Donor darah dilihat sebagai amal ibadah yang membawa pahala besar. Islam tidak mengenal diskriminasi; oleh karena itu, donor darah harus terbuka untuk semua orang, tanpa memandang agama, ras, atau latar belakang mereka. Dengan mengedukasi masyarakat dan menghilangkan mitos yang mungkin ada, donor darah dapat menjadi wujud nyata dari komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas yang menjadi dasar ajaran agama islam.

Meskipun pandangan islam tentang donor darah sangat positif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, seorang donor harus memastikan bahwa kondisi kesehatannya memungkinkan untuk mendonorkan darah dan memenuhi syarat yang ditetapkan oleh lembaga donor darah yang berwenang. Kedua, seorang donor harus mengikuti panduan dan prosedur medis yang benar, serta memastikan bahwa darah yang didonorkan digunakan dengan aman dan efektif. Dengan memperhatikan hal-hal ini, seorang muslim dapat menjalankan pandangan islam tentang donor darah dengan benar.

Dalam kesimpulan, donor darah dalam islam dianggap sebagai perbuatan mulia yang mencerminkan nilai-nilai kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama manusia. Pandangan islam tentang donor darah mencakup aspek-aspek penting seperti kehidupan sebagai anugerah Allah, perintah untuk menjaga kehidupan, konsep sadaqah, solidaritas, dan prinsip niat yang murni. Dengan melakukan donor darah, umat islam dapat menjalankan nilai-nilai agama mereka dengan berkontribusi pada pemeliharaan kehidupan manusia dan memperkuat ikatan sosial dalam Masyarakat.

Referensi:

Ramli, R., La Patilaiya, H. and Rahman, H., 2021. Aksi Sosial Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Donor Darah dalam Rangka Memperingati Milad Muhammadiyah Ke-106. BAKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), pp.70-77.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image