Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mutiara Hanifah

Analisis Kinerja Pendapatan Negara Selama Pandemi Covid-19

Ekonomi Syariah | Monday, 09 Oct 2023, 11:50 WIB

Realisasi APBN dalam kriteria pendapatan negara

pada tahun 2020 menunjukkan hasil yang cukup

baik dengan realisasi sebesar 96,10% meskipun

realisasi tersebut merupakan hasil realisasi

terendah selama 4 tahun terakhir bila dilihat dari

jumlah Rupiah yang dikumpulkan. Apabila kita

Realisasi APBN dalam kriteria pendapatan negara

pada tahun 2020 menunjukkan hasil yang cukup

baik dengan realisasi sebesar 96,10% meskipun

realisasi tersebut merupakan hasil realisasi

terendah selama 4 tahun terakhir bila dilihat dari

jumlah Rupiah yang dikumpulkan. Apabila kita

lihat analisis pendapatan negara secara lebih

spesifik, secara umum hampir seluruh kriteria

penerimaan negara baik yang berasal dari pajak

maupun non pajak menunjukkan penurunan pada

tahun 2020 bila dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya.

Sumber-sumber penerimaan pajak yang

mengalami penurunan ialah PPh pasal 21, PPh

pasal 25/29 badan, PPh final, PPN dalam negeri,

dan pajak atas impor. Jumlah penurunan realisasi

penerimaan pajak sebesar -19,67% atau sekitar

Rp262,08 triliun pada tahun 2020 bila

dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya.

Satu-satunya penerimaan pajak yang mampu

tumbuh positif ialah PPh pasal 25/29 orang pribadi

dengan pertumbuhan 2,94% atau sekitar Rp0,33

triliun. Pertumbuhan positif PPh pasal 25/29 orang

pribadi dipengaruhi oleh WP OP mengalami

peningkatan dalam hal kepatuhan yang dikelola

dan diawasi oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) juga menunjukkan hasil serupa dimana

terjadi penurunan pada hampir semua kriteria

tahun 2020 bila dibandingkan tahun sebelumnya

pada periode yang sama. Sumber-sumber PNBP

yang mengalami penurunan ialah penerimaan SDA

migas (minyak bumi dan gas alam), penerimaan

SDA non migas, pendapatan dari kekayaan negara

yang dipisahkan, dan PNBP lainnya. Penurunan

terbesar terjadi pada sektor penerimaan SDA

migas sebesar 42,11% atau Rp50,70 triliun pada

tahun 2020 bila dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya.

Satu-satunya PNBP yang tumbuh positif ialah

pendapatan BLU dengan pertumbuhan sebesar

33,49% atau sekitar Rp16,11 triliun. Pertumbuhan

positif pendapatan BLU sangat dipengaruhi

pertumbuhan dari pendapatan dana perkebunan

kelapa sawit sebesar 205,72% periode Januari –

Agustus tahun 2020 bila dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan positif

dana perkebunan kelapa sawit menunjukkan

bahwa industri kelapa sawit tidak terdampak

pandemi Covid-19, namun hal tersebut perlu

dibuktikan melalui penelitian ilmiah dengan

metode yang relevan.

pertumbuhan ekonomi baru terjadi pada tahun

2020 dimana salah satu penyebabnya adalah

terjadinya pandemi Covid-19 yang juga

mempengaruhi perekonomian global.

Secara umum kinerja pendapatan negara pada

tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya bila dilihat dari jumlah

Rupiah yang dikumpulkan yakni sebesar Rp1.634

triliun. Jumlah tersebut merupakan nilai terendah

selama 4 tahun terakhir. Akan tetapi, meskipun

dalam keadaan pandemi Covid-19 kinerja

pendapatan negara pada tahun 2020 dianalisis

dengan menggunakan analisis varians (selisih)

anggaran pendapatan menunjukkan hasil yang

cukup baik dengan realisasi sebesar 96,10%.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

yang telah disajikan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pendapatan negara

selama pandemi Covid-19 tahun 2020 mengalami

penurunan yang cukup signifikan jika

dibandingkan dengan tahun 2019 pada periode

yang sama. Realisasi pendapatan negara selama

Covid-19 tahun 2020 tumbuh negatif 16,53% atau

terjadi penurunan realisasi sebesar Rp323,61

triliun jika kita bandingkan dengan tahun 2019.

Bila realisasi pendapatan negara dilihat lebih

dalam, penurunan realisasi terjadi baik pada

realisasi penerimaan pajak maupun realisasi

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Realisasi

penerimaan pajak pada tahun 2020 tumbuh negatif

19,67% atau terjadi penurunan realisasi sebesar

Rp262,08 triliun dan realisasi PNBP tumbuh

negatif 16,42% atau terjadi penurunan realisasi

sebesar Rp66,50 triliun jika kita bandingkan

dengan tahun 2019 pada periode yang sama.

Penurunan kinerja pendapatan negara sejalan

dengan dugaan awal penulis setelah melihat

respon pemerintah dengan menurunkan target

anggaran pendapatan negara yang ada pada

Undang-undang No Tahun 2019 tentang APBN

sebanyak dua kali melalui Perpres No 54 dan 72

Tahun 2020.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image