Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Melawan Gelombang Keresahan: Kunci Ketenangan Batin

Agama | Wednesday, 23 Aug 2023, 05:26 WIB
Dok. Republika.co.id

Keresahan merupakan bagian tak terelakkan dari kehidupan manusia. Bagaimanapun juga, manusia adalah makhluk yang penuh dengan perasaan dan emosi yang kompleks. Ada keresahan yang memiliki sisi terpuji, mengisyaratkan rasa khawatir akan amal yang dilakukan dan diterima oleh Tuhan. Namun, di sisi lain, ada juga keresahan yang dinilai negatif, seperti kecemasan berlebih terhadap rezeki akibat memiliki banyak anak. Dalam pandangan Islam, terdapat pemahaman yang dalam mengenai bagaimana mengatasi dan mengelola keresahan ini.

Pentingnya memiliki tauhid yang kuat dalam kehidupan seseorang tidak dapat disangkal. Tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah, memiliki dampak besar dalam membentuk perasaan aman dan nyaman dalam diri manusia. Keyakinan akan kuasa Allah yang maha menciptakan dan mengatur segala hal menjadikan manusia merasa diberdayakan dan dilindungi. Oleh karena itu, ketika seseorang memiliki keyakinan yang kuat terhadap tauhid, ia cenderung mengurangi keresahan yang bisa muncul dalam dirinya.

Iman kepada qadha dan qadar, yaitu kepercayaan akan ketetapan dan pengaturan Allah terhadap segala hal, juga memainkan peran penting dalam mengatasi keresahan. Ketika seseorang memiliki keyakinan bahwa segala yang terjadi adalah kehendak Allah, maka rasa cemas dan khawatir akan berkurang. Keyakinan ini mengajarkan manusia untuk menerima apa pun yang terjadi sebagai bagian dari rencana-Nya yang lebih besar, dan ini menghapuskan kecemasan yang berlebihan.

Keresahan sering kali muncul ketika seseorang terlalu terpaku pada dunia material dan melupakan tujuan akhirat. Islam mengajarkan untuk tidak tertawan oleh godaan dunia, karena dunia hanyalah sementara dan ujian bagi manusia. Memfokuskan diri pada tujuan akhirat akan membantu mengatasi keresahan yang timbul akibat kekhawatiran duniawi.

Sebagai muslim, orientasi hidup seharusnya adalah mencari kebahagiaan di akhirat. Dengan memahami bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kenikmatan abadi di akhirat, manusia dapat melepaskan diri dari keresahan yang disebabkan oleh ambisi dan pencapaian duniawi semata.

Dalam usaha mengatasi keresahan, terdapat sarana-sarana yang sangat dianjurkan dalam Islam. Salah satunya adalah dzikir dan shalat. Shalat, sebagai tiang agama, memiliki kemampuan untuk membawa ketenangan hati. Shalat yang khusyuk akan menghubungkan manusia dengan Tuhan, mengingatkan bahwa segala urusan ada dalam tangan-Nya, dan ini mampu mengurangi beban perasaan yang tidak perlu.

Tidak kalah pentingnya, dzikir juga memiliki peran besar dalam mengatasi keresahan. Dzikir adalah pengingat atas nama-nama Allah dan pujian terhadap-Nya. Melalui dzikir, hati menjadi lebih tenang dan nyaman karena manusia terus-menerus mengingat Allah dalam setiap langkahnya. Dzikir membawa kedamaian kepada jiwa dan mengalihkan perhatian dari hal-hal yang dapat menyebabkan kecemasan.

Secara keseluruhan, Islam memberikan panduan yang kaya mengenai bagaimana mengatasi keresahan dan menciptakan ketenangan batin. Dengan memperkuat tauhid, mengembangkan keyakinan terhadap qadha dan qadar, serta mengarahkan fokus pada tujuan akhirat, manusia dapat meminimalisir dampak negatif dari keresahan dalam hidupnya. Dzikir dan shalat menjadi sarana utama untuk meraih ketenangan hati, mengingatkan manusia akan kehadiran Allah dan rencana-Nya yang lebih besar. Oleh karena itu, melalui pemahaman dan pengamalan ajaran Islam ini, manusia dapat membangun ketenangan batin yang kokoh di tengah-tengah dinamika kehidupan yang penuh tantangan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image