Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image verrin clarissa

AI Membuka Pintu untuk Peluang atau Hambatan?

Lomba | Sunday, 20 Aug 2023, 19:49 WIB
https://www.zdnet.com/article/what-is-ai-heres-everything-you-need-to-know-about-artificial-intelligence/

Munculnya kecerdasan buatan menimbulkan perdebatan yang sering kali terjadi di masa sekarang. Banyak yang berpendapat bahwa dengan adanya AI, ilmu yang ada tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga menimbulkan masalah bagi generasi muda di era digital.

Kecerdasan sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Namun dengan adanya kecerdasan buatan yang dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan manusia, menyebabkan banyaknya pihak yang menyalahgunakan kecerdasan buatan tersebut.

AI merupakan kecerdasan buatan seperti simulasi atau replikasi dari kecerdasan manusia melalui komputer. AI sendiri berfokus pada pengembangan sistem dan program komputer yang dapat melakukan tugas-tugas manusia.

Dengan adanya AI diharapkan adanya sistem yang mampu melakukan tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan manusia, seperti misalnya melakukan tugas-tugas tertentu dengan tingkat kecerdasan atau tingkat pemahaman yang mirip dilakukan manusia serta pengambilan keputusan, pengenalan pola, dan masalah lainnya. Bertujuan untuk mempermudah dan penghematan waktu terhadap pekerjaan yang dilakukan manusia.

Pemerintah Indonesia telah melakukan pendorongan dalam berkembangnya AI di Indonesia, seperti dalam “Rencana Aksi Nasional Industri 4.0” yang menekankan pentingnya teknologi AI.

Melalui penelitian serta perkembangan teknologi AI, pendidikan tinggi yang ada di Indonesia juga ikut berkontribusi.

Terkhususnya pada awal tahun 2000 an, dengan semakin berkembangnya teknologi informasi serta akses internet yang menyebabkan banyaknya kalangan mahasiswa dan peneliti yang menyadari adanya kecerdasan buatan yang akan sangat membantu mereka dalam melakukan pekerjaannya. Banyaknya seminar serta konferensi di Indonesia yang sudah membahas mengenai AI juga menyebabkan banyaknya kalangan yang memanfaatkan kecerdasan buatan ini.

Pada tahun 2010 teknologi AI sendiri sudah sangat menjadi perhatian bagi para perusahaan terkhususnya dalam mengolah data seperti analisis, peringkat produk, ataupun pelayanan pelanggan.

Pada masa sekarang terutama pada awal 2020, AI semakin berkembang baik dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan. Meskipun Indonesia masih mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan AI, Indonesia terus melakukan inovasi baru untuk menanggapi perkembangan AI. Negara Indonesia mulai menunjukkan potensi dalam berkontribusi terhadap perkembangan AI baik dalam tingkat nasional maupun internasional.

AI memiliki potensi yang besar untuk memecahkan masalah kompleks dan meningkatkan efisiensi. Namun dengan adanya perkembangan AI juga menimbulkan penggunaan yang kurang pantas, seperti pengaruh yang kurang baik terhadap dampak sosial di masyarakat, serta keamanan yang sering kali tidak terjamin.

Ai memiliki kelebihan yang banyak mengubah cara manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan memberikan dampak positif bagi generasi muda di era digital. AI sangat membantu dalam kegiatan-kegiatan tertentu di era generasi sekarang yang membutuhkan pekerjaan otomatis secara rutin atau berulang kali dilakukan. Dengan adanya AI, pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan menghemat waktu.

Kecerdasan buatan memiliki kemampuan menganalisis data dalam jumlah besar dengan pemanfaatan pola yang akan sangat memudahkan AI dalam memproses data. Sehingga analisis data dapat dilakukan dengan akurat dalam waktu singkat.

Tidak hanya itu saja, AI juga dapat melakukan tugas-tugas yang berbahaya bagi manusia, serta dapat menghasilkan seni seperti desain ataupun musik yang akan sangat membantu generasi muda dalam mengasah kreativitas. Namun tidak jarang generasi muda yang malah menyalahgunakan kreativitas dari AI, seperti misalnya dengan menjiplak sehingga mengurangi daya kreativitas dari generasi muda sendiri.

Meskipun AI memiliki banyak kelebihan, kecerdasan buatan yang pastinya hanya berupa replikasi dari kecerdasan manusia memiliki kekurangan dan tantangan. Namun sering kali, karena ketergantungan masyarakat terhadap AI menyebabkan kekurangan tersebut sering kali dikesampingkan. Seperti misalnya akibat adanya ketergantungan secara berlebihan yang dapat menghilangkan keterampilan dan pengetahuan manusia dalam menyelesaikan tugas.

Kecerdasan buatan sering kali mengalami kesalahan akibat dari data yang buruk sehingga menyebabkan hasil yang diterima tidak akurat atau tidak sesuai dengan situasi tertentu. Pengurangan pekerjaan manusia yang diakibatkan adanya perkembangan AI juga mempengaruhi dampak ekonomi serta sosial di masyarakat.

Dengan adanya AI yang terus berkembang dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia. Terkhususnya dalam pengurangan daya kreativitas manusia dalam menghasilkan karya-karya kreatif. Penggunaan AI juga dapat menimbulkan risiko keamanan yang tidak terjamin seperti misalnya jika adanya data sensitif yang dicuri oleh pihak tidak sah yang memungkinkan penggunaan yang merugikan atau melanggar hukum seperti manipulasi informasi ataupun penipuan.

Hal tersebut dapat membuka pintu untuk hambatan namun juga dapat membuka pintu peluang bagi generasi muda tergantung dalam pengunaannya sendiri. Diharapkan generasi muda dapat menggunakan AI dengan bijak serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai manusia. Sehingga AI dapat digunakan untuk membuka pintu peluang bagi generasi muda di era digital hingga masa yang akan datang, bukan sebaliknya yaitu sebagai hambatan.

Ayo kita sebagai generasi muda bersama-sama memanfaatkan AI dengan bijaksana!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image